Jakarta, 23/4/19 (SOLUSSInews) – Grab meluncurkan program Grab Ventures Veocity alias GVV angkatan kedua.
Ini dimaksudkan untuk melanjutkan komitmennya untuk mendukung perusahaan rintisan (startup) yang sedang berkembang lebih lanjut (scale up).
Dilaporkan, setelah diluncurkan pada Juli 2018, Grab Ventures merupakan perpanjangan tangan dari inovasi terbaru dan usaha ventura Grab dengan investasi senilai US$250 juta atau sekitar Rp3 triliun untuk Indonesia.
“Melalui GVV, Grab Ventures menawarkan akses ke basis peIanggan Grab yang luas, serta bimbingan dan akses ke aset teknologi Grab bagi para startup untuk menguji layanan mereka melalui ekosistem Grab,” kata President of Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata, di acara peluncuran Grab Ventures Velocity Angkatan ke-2, di Jakarta, Rabu (10/4/19) lalu seperti dilansir BeritaSatu.com.
Bagian dari komitmen
Ditambahkan, Grab Ventures Velocity merupakan bagian dari komitmen perseroan untuk mengembangkan potensi startup Indonesia.
“Grab juga sudah berkomitmen menginvestasikan dana sekitar Rp3 triliun untuk mendukung program ini,” ujarnya.
Beberapa startup terpilih telah lulus dari program GVV angkatan pertama pada Januari 2019, di antaranya Sejasa dan BookMyShow.
Disebutkan, sejumlah dukungan yang diberikan program ini mulai dari akses terhadap pasar (market access), mentorship, keahlian teknologi, dan investasi strategis. “Layanan BookMyShow dan Sejasa nantinya juga akan kita hadirkan di platform Grab,” kata Ridzki.
Sedangkan untuk GVV angkatan ke-2, pendaftarannya sudah dibuka sejak 29 Maret 2019 hingga 15 Mei 2019. Programnya sendiri akan berjalan mulai Juni hingga Agustus 2019.
Berdayakan pengusaha mikro
Sementara itu, Head of Partnership and Program Grab Ventures, Aditi Sharma menjelaskan, GVV angkatan kedua ini mengangkat tema “Memberdayakan Pengusaha Mikro di Asia Tenggara”. Sejalan dengan ini, GVV membuka pendaftaran untuk dua jalur program.
Jalur pertama ialah Pemberdayaan Petani (Empower Farmers), yang mencakup solusi inovatif yang akan memberdayakan petani dengan membantu mereka membawa bahan makanan segar terjangkau dan berkualitas tinggi kepada peIanggan di seluruh Asia Tenggara.
Jalur Pemberdayaan Petani akan memilih 3-5 startup dari Asia Tenggara yang men-distrupt rantai pasokan makanan segar tradisional, yang mencakup daging, buah-buahan dan sayuran.
Jalur kedua adalah Pemberdayaan Usaha Kecil (Empower Small Businesses). Yang dicari adalah para startup yang memelopori solusi inovatif untuk memberdayakan pedagang kecil dengan cara menurunkan biaya dan menyederhanakan operasional mereka, serta meningkatkan pendapatan mereka.
“Para startup nantinya akan menguji coba solusi mereka di Indonesia dengan jaringan agen Kudo,” jelas Aditi Sharma.
Ditambahkan, startup yang berpartisipasi untuk kedua jalur akan memiliki kesempatan untuk menguji coba solusi mereka dalam ekosistem Grab.
Selain itu, para startup juga akan mendapatkan akses ke jaringan penasihan C-level serta ahli internal dan eksternal yang dimiliki Grab. Di sisi teknologi, startup ini akan memanfaatkan sumber daya GrabPlatform, seperti API cloud Grab dan sumber daya Kudo untuk mempercepat pengembangan produk mereka. (S-BS/jr)