Bekasi, 24/4/19 (SOLUSSInews) – Para ibu di sekitar Kota dan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, merayakan Hari Kartini tahun ini sembari mendengarkan uraian tentang cara sehat serta cerdaskan anak sejak dari dalam kandungan, persembahan Rumah Sakit Siloam Area Bekasi.
Tak tanggung-tanggung, tiga rumah sakit sekaligus menampilkan dokter spesialisnya pada acara yang dikemasi berujud ‘media gathering’ bersama para ibu itu. Yakni RS Siloam Bekasi Timur, RS Siloam Bekasi Sepanjang Jaya dan RS Sentosa-Siloam Hospitals Group “SHG”.
Sebagaimana dirilis Tim Media Siloam Hospitals Group, kegiatan yang dilaksanakan di RS Siloam Bekasi Sepanjang Jaya menampilkan tiga pembicara, yaitu dokter Mohammad Hasrul, SpOG (Spesialis Kebidanan dan Kandungan RS Sentosa SHG, Red), dokter Natasha Yuwanita, SpA (Spesialis Anak RS Siloam Bekasi Timur, Red) dan dokter Hasjim Hasbullah, SpJP (Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah RS Siloam Bekasi Sepanjang Jaya, Red).
Pemeriksaan laboratorium
Dalam pemaparannya mengenai kehamilan dan nutrisi ibu hamil, dokter Mohammad Hasrul, SpOG menjelaskan, ada beberapa tahapan pemeriksaan laboratorium yang penting dilakukan bagi ibu selama masa kehamilan.
Berikut tahapan pemeriksaan dimaksud:
1. Hematologi lengkap (Hb,Lekosit,Gol darah, Faktor Rhesus)
2. Kadar Glukosa Darah
3. Virus hepatitis
4. Serologi
5. Anti HIV
6. Urinalisa
7. Hormon Kehamilan
8. Virus TORCH
“Selain itu, pertumbuhan janin selama masa kehamilan juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari faktor ibu, faktor anak sampai faktor plasenta,” paparnya.
Berikut juga beberapa faktor dimaksud:
1. Faktor Ibu: tinggi badan, gizi, tempat tinggal, kehamilan ganda, kelainan uterus,
2. Faktor Anak: jenis kelamin, kelainan genetis, infeksi intraunterin dan kelainan kongenital,
3. Faktor Plasenta: insufisiensi plasenta.
Sementara itu, menurutnya, bagi ibu hamil, nutrisi yang cukup sangatlah penting untuk kesehatan janin di dalam kandungan.
Oleh karena itu perlu diketahui, ibu hamil memerlukan nutrisi yang berikut ini:
1. Kalori: 2550 kal/hari,
2. Protein: 69 gr/hari,
3. Lemak: sebagai cadangan energi dan pelarut vitamin,
4. Vitamin: A, D, E, K, dan B Kompleks,
5. Mineral: zat besi, seng, kalsium, asam folat, dan yodium.
Pembentukan kekebalan
Selanjutnya, dalam pemaparannya mengenai pentingnya pemberian Imunisasi PCV bagi anak, dokter Natasha Yuwanita, SpA menjelaskan, tujuan pemberian imunisasi PCV ialah untuk merangsang pembentukan imunitas atau kekebalan terhadap infeksi kuman Streptococcus Pneumoniae atau kuman Pneumokokus yang dapat menular melalui udara.
Disebutkan, manfaat pemberian pemberian imunisasi PCV, ialah, untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit Invasive Peumococcal Diseases (IPD) yang dapat berupa:
1. Meningitis atau peradangan pada selaput otak,
2. Bakteremia atau infeksi bakteri dalam darah,
3. Pneumonia atau peradangan pada paru-paru.
Kemudian, menurutnya, pemberian imunisasi PCV memiliki jadwal yang harus diikuti oleh para ibu, mulai dari anak berusia dyua bulan hingga anak dua tahun, seperti:
a. Dosis I sudah dapat diberikan sejak seorang anak berusia dua bulan,
b. Dosis II pemberiannya dilakukan pada saat anak berusia empat bulan,
c. Dosis III pemberiannya dilakukan pada saat anak berusia enam bulan,
d. Dosis IV pemberiannya dilakukan pada saat anak berusia 12 – 15 bulan atau dua tahun.
Dikatakan, pemberian imunisasi atau vaksin akan memberikan reaksi terhadap tubuh anak. Oleh karena itu para ibu tidak perlu khawatir dengan reaksi vaksin setelah anak mendapatkan imunisasi.
“Beberapa reaksi vaksin yang akan dialami setelah imunisasi, yaitu nafsu makan berkurang, kemerahan dan nyeri pada tempat injeksi, demam ringan dan anak menjadi lebih rewel,” ungkapnya.
Penyakit jantung bawaan
Berikutnya, dalam pemaparannya mengenai Penyakit Jantung Bawaan (PJB), dokter Hasjim Hasbullah, SpJP menjelaskan, PJB merupakan penyakit struktural jantung dan pembuluh darah besar yang sudah ada sejak lahir.
“Organ jantung akan mulai terbentuk pada hari ke-15 masa kehamilan. Pada masa tersebut, jika terjadi gangguan, maka struktur jantung menjadi tidak sempurna,” tuturnya.
Secara epidemiologi, demikian dokter Hasjim, penyakit jantung bawaan terjadi pada tujuh hingga delapan dari 1000 bayi lahir, 40.000 per tahun dengan 30 persen PJB Kompleks. Dan PJB merupakan penyebab kematian pada tahun pertama kehidupan.
Ia kemudian mengungkapkan penyebab dari PJB, di antaranya:
1. Sebagian besar belum diketahui,
2. Faktor genetik,
3. Infeksi: Rubella,
4. Obat-obatan,
5. Diabetes, alkohol, mal nutrisi, dan rokok.
Ia juga menjelaskan, Penyakit Jantung Bawaan (PJB) dibagi menjadi dua. Yaitu PJB Asianotik dan PJB Sianotik.
Gejala klinis yang dapat dilihat dari dua jenis PJB ini, yaitu:
1. PJB Asianotik:
a. Susah atau tampak lelah saat menyusu, atau menyusu sebentar sebentar,
b. Berat badan sulit naik atau,
c. Infeksi saluran napas berulang.
2. PJB Sianotik
a. Kebiruan,
b. Pertumbuhan/perkembangan terlambat,
c. Jari tabuh,
d. Sesak nafas/mudah lelah saat aktifitas,
e. Infeksi saluran napas berulang.
Namun menurutnya, Penyakit Jantung Bawaan dapat dideteksi dengan melihat riwayat keluarga, kehamilan dan persalinan.
Selain itu, juga dapat dideteksi dari bising jantung dan beberapa tindakan penunjang medis seperti:
1. Rontgen dada,
2. Elektrokardiografi,
3. Ekokardiografi.
Tentang RS Siloam Area Bekasi
PT Siloam International Hospitals Tbk (Siloam) merupakan jaringan rumah sakit swasta terbesar di Indonesia yang saat ini mengelola 37 RS di 24 kota dan melayani lebih dari dua juta kunjungan serta admisi. Selain itu, telah melakukan lebih dari 41.000 operasi per tahun.
Dengan total 6.500 kapasitas tempat tidur, Siloam didukung oleh sekitar 2.700 dokter spesialis dan umum serta lebih dari 9.800 perawat dan staf pendukung.
Siloam juga mengelola rumah sakit pertama di Indonesia yang mendapatkan akreditasi Joint Commission International (JCI) dan telah meraih beberapa kali penghargaan dari Frost & Sullivan sebagai “Indonesia’s Healthcare Service Provider of The Year”.
Tahun 2017, Siloam telah mengakuisisi dua Rumah Sakit di wilayah Bekasi, yaitu RSU Sentosa Bekasi dan RS Hosana Medica Rawalumbu. Sehingga di tahun 2017, Siloam memiliki tiga unit Rumah Sakit di Wilayah Kota Bekasi, yaitu RS Siloam Bekasi Timur, RS Sentosa – SHG dan RS Siloam Bekasi Sepanjang Jaya.
Berbagai fasilitas yang dimiliki oleh ketiga unit Rumah Sakit Siloam, di antaranya Ambulance Service, Medical Check Up, ICU, HCU, USG, Farmasi, Radiologi, Rawat Inap, Poliklinik Rawat Jalan, Ruang Operasi, Laboratorium, Hemodialisa, dan Unit Gawat Darurat. (S-r/jr/jr — foto ilustrasi istimewa)