Jakarta, 1/5/19 (SOLUSSInews) – Perusahaan transportasi ‘online’ terdepan di Asia Tenggara, Grab, segera akan investasi terhadap enam perusahaan rintisan atau start-up di kawasan ini.
Executive Director Grab Indonesia, Ongky Kurniawan, mengungkapan, pihaknya tidak bisa menyebutkan spesifik aplikasi apa. Namun, perusahaan tersebut tak akan jauh dari core bisnis Grab.
Ongky pun menegaskan Indonesia akan menjadi salah satu fokus. Pasalnya, Indonesia merupakan pasar utama dari Grab.
Sebelumnya, dari semula aplikasi layanan transportasi, Grab telah menjelma menjadi Super App yang menawarkan solusi mulai dari layanan transportasi, pengiriman barang, pemesanan makanan, pembayaran mobile dan hiburan digital.
Mereka mencatatkan tonggak pencapaian selanjutnya dengan meraih status ‘decacorn’ pada awal 2019. Ini tentu raihan yang tak main-main, karena Grab menjadi perusahaan rintisan (start-up) pertama dari Asia Tenggara yang berhasil merebut status itu.
Saat ini, di seluruh dunia hanya terdapat 16 perusahaan ‘decacorn’, sementara pada satu kasta di bawahnya, terdapat sekitar 300 perusahaan yang mengekor dengan status ‘unicorn’.
Level ‘decacorn’
Sebagaimana dilansir CNN Indonesia, pada level decacorn, Grab bersanding dengan perusahaan-perusahaan ternama lain di dunia seperti Uber, AirBnb, Lyft, Space X hingga Pinterest dengan keberhasilannya
‘Decacorn’ merupakan terminologi yang digunakan untuk perusahaan dengan valuasi US$10 miliar. Dengan kata lain, perusahaan yang menyandang 10 kali ‘unicorn’ naik kasta dengan status sebagai ‘decacorn’.
Grab naik ke level ‘decacorn’ setelah akhir tahun lalu mengantongi pendanaan Rp70,71 triliun (US$5,05 miliar), sehingga total valuasi (nilai perusahaan) mencapai lebih dari US$11 miliar (Rp158,6 triliun).
Sementara strategi jangka panjang Grab juga tidak akan berubah, yaitu terus mengaplikasikan segala strategi yang sudah ditentukan sebagai aplikasi everyday super-app. Bukan hanya di bidang transportasi, tapi juga di bidang lain seperti layanan makanan, pengantaran, hiburan, penyediaan tiket bahkan kesehatan.
Dalam layanan kesehatan, Grab sudah bekerja sama dengan “Ping An Good Doctor”, perusahaan asal Tiongkok yang memiliki valuasi US$2 miliar dan memiliki 200 juta pengguna.
Ping An Good Doctor mengandalkan teknologi kecerdasan buatan (AI) pengugna bisa mendapatkan konsultasi medis secara online, jasa pengantaran obat, hingga membuat janji konsultasi dengan dokter melalui aplikasi Grab. (S-CNN/jr)