Cikarang, 3/5/19 (SOLUSSInews) – Hari Jumat (3/5/19) ini, PT Lippo Cikarang Tbk telah mengumumkan hasil keuangan pada kuartal pertama atau Q1 yang berakhir pada Maret 2019.
Perusahaan melaporkan, total pendapatan sebesar Rp399 miliar, meningkat 25 persen dari periode yang sama di 2018.
Disebutkan pula, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) meraup laba kotor sebesar Rp160 miliar, meningkat 13 persen. Sementara laba bersih sebesar Rp164 miliar, juga meningkat 105 persen.
Sementara itu, pendapatan properti naik 26 persen menjadi Rp304 miliar, mewakili 76 persen dari total pendapatan.
“Kuartal I ada peningkatan pendapatan 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kami akan terus berupaya meningkatkan kinerja perseroan sehingga mampu memberikan manfaat dan imbal balik yang positif bagi seluruh pihak,” kata Presiden Direktur LPCK, Simon Subiyanto, dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Jumat (3/5/19), seperti diberitakan Suara Pembaruan dan BeritaSatu.com.
Total aset LPCK naik
Disebutnya, pendapatan berulang (recurring income) LPCK juga meningkat sebesar 22 persen menjadi Rp95 miliar di Q1 2019 dari Rp77 miliar di Q1 2018. Ini memberi kontribusi 24 persen terhadap total pendapatan di Q1 2019.
Selanjutnya, total aset LPCK naik dari Rp8.589 miliar pada 31 Desember 2018 menjadi Rp8.703 miliar pada 31 Maret 2019.
Di awal tahun 2019, perseroan yang juga ikut mengelola Kota Meikarta melalui PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), telah menyerahkan secara bertahap tower Pasadena dengan ketinggian 36 lantai kepada customer dengan total 408 unit apartemen senilai Rp419 miliar.
Proyek ini merupakan kelanjutan dari serah terima 863 unit apartemen Meikarta CBD Orange County, yaitu tower Irvine Suites dan tower Westwood Suite yang sudah mulai diserahterimakan sejak 2018 yang lalu.
“Ini menunjukkan komitmen LPCK menyerahkan unit apartemen tepat waktu,” tambahnya.
Dikelilingi industri besar
Sebagaimana diketahui, LPCK berada di koridor timur Jakarta yang dikelilingi oleh industri besar seperti Deltamas, Jababeka, MM2100, dan lain-lain.
Di koridor ini sedang dibangun proyek nasional yang diprakarsai oleh pemerintah pusat dan sudah menunjukkan kemajuan signifikan. Di antaranya, pembangunan Light Rapid Transit (LRT) Cawang-Bekasi Timur yang pembangunannya sudah mencapai 50 persen; pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dimana ditargetkan beroperasi pada tahun 2021; serta pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Elevated) mencapai 71 persen.
“Ini semua menjadikan Meikarta CBD Orange County satu-satunya mega proyek di Koridor Timur Jakarta yang terintegrasi dan paling strategis, dan memberikan banyak kemudahan bagi ribuan karyawan serta perusahaan besar multinasional yang telah beroperasi di wilayah ini,” paparnya.
Pengembang kawasan perkotaan
LPCK merupakan anak perusahaan dari PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). LPCK juga salah satu pengembang kawasan perkotaan dengan fasilitas berstandar internasional, dengan luas sekitar 3.250 hektar, di mana industri menjadi basis ekonominya.
Selain itu, LPCK telah berhasil membangun lebih dari 17.192 rumah, dengan populasi saat ini 51.250 penduduk. Di kawasan industri Lippo Cikarang, terdapat sekitar 500.500 orang bekerja setiap hari di 1.200 pabrik manufaktur.
Lebih dari itu, LPCK merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp1,34 triliun atau setara US$ 960 juta per 31 Maret 2019. (S-SP/BS/jr)