Jakarta, 6/5/19 (SOLUSSInews) – Dipastikan, da pihak-pihak tertentu yang coba memecah belah TNI dan Polri. Mereka juga ingin mengadudomba TNI dan Polri agar saling berbenturan.
“Ada pihak tertentu yang mencoba mengadu domba militer, dengan pihak kepolisian, ada itu. Dengan mengatakan 70 persen TNI/Polri sudah dapat dipengaruhi untuk berpihak kepada langkah-langkah inkonstitusional. Itu tidak benar seperti itu,” ungkap Menteri Koodrinator (Menko) bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan (Polhukam), Wiranto mengungkapkan a saat memimpin rapat koordinasi di Kementerian Polhukam, Jakarta, Senin (6/5/19).
Ia lalu mengingatkan, kepada kelompok-kelompok tersebut untuk siap menghadapi resiko atas upaya penghasutan tersebut. TNI dan Polri akan bertindak tegas setiap kelompok yang melawan hukum, termasuk yang menghasut.
“Siapa yang bicara seperti itu, kalau engak bisa membuktikan, harus mengambil resiko secara hukum. Enggak bisa dibiarkan seenaknya ngomong,” tegasnya.
Tidak ragu tindak
Dia meminta Polri untuk tidak ragu dan takut mengambil tindakan. Jangan takut dengan tuduhan otoriter atau sewenang-wenang.
Tuduhan seperti itu hanya upaya agar Polri tidak mengambil tindakan tegas kepada setiap pelanggar hukum.
“Tidak perlu ragu-ragu lagi. Hingga nanti, merupakan suatu peringatan bagi pihak-pihak tertentu, jangan seenaknya di negeri yang berlandaskan hukum ini, membuat sesuatu yang justru menabrak hukum dan menganggu ketertiban dan keamanan nasional. Saya persilahkan pada teman-teman semua, untuk menginventarisasi, mengamati, mana-mana yang kira-kira sudah masuk pelanggaran hukum. Keluar dari rapat koordinasi ini bukan lagi dituduh sebagai sewenang-wenangan pemerintah, bukan dituduh sebagai ke sewenang-wenangan TNI/Polri, bukan lagi dituduh langkah diktarorial dari pemerintah. Karena itu dihembuskan, supaya kita takut mengambil langkah-langkah itu. Kita tidak perlu takut,” tegas Wiranto, seperti diberitakan Suara Pembaruan, dan dilansir BeritaSatu.com. (S-SP/BS/jr)