London, 12/6/19 (SOLUSSInews) – Kini Uber menghadapi pesaing baru bernama Bolt di jalan-jalan kota London, Inggris. Perusahaan rintisan yang bernama Bolt diluncurkan Selasa (11/6/19) waktu setempat, di ibu kota Inggris itu, setelah menerima lisensi operasi dari otoritas transportasi London.
Ini kedua kalinya Bolt, yang dulunya disebut Taxify, telah mencoba untuk berhadapan langsuung dengan Uber di
Upaya sebelumnya gagal pada tahun 2017 ketika regulator transportasi menolak memberikan izin kepada startup tersebut.
London merupakan hadiah besar. Ini salah satu dari lima kota global yang mencakup hampir seperempat pemesanan Uber, menurut prospektusnya sejak April. Uber (UBER) saat ini memiliki cengkeraman di pasar.
Beri London alternatif
Pada Selasa (11/6/19), CEO Bolt Markus Villiq mengatakan, perusahaannya akan memberikan London alternatif dari perusahaan Amerika.
Bolt didirikan di Estonia, memiliki pendukung kuat termasuk pembuat mobil Jerman Daimler (DDAIF). Perusahaan rintisan itu telah diberikan lisensi untuk beroperasi di London selama 15 bulan ke depan.
Berdasarkan otoritas Transport for London, lisensi dihitung dalam hitungan bulan, bukan tahun merupakan standar kebijakan baru untuk aplikasi perjalanan.
Transportasi untuk London memberi kejutan bagi Uber pada tahun 2017 ketika menolak untuk memperpanjang lisensinya, dan menyatakan perusahaan itu tidak “bugar dan layak.” Uber mengajukan banding atas keputusan tersebut dan kemudian diberikan lisensi 15 bulan. Demikian Suara Pembaruan seperti dilansir BeritaSatu.com. (S-SP/BS/jr)