Jakarta, 16/6/19 (SOLUSSInews) – Olahraga telah menjadi salah satu kebutuhan pokok di era kini. Nah, apakah Anda juga tipe orang yang gemar berolahraga?
Jika ya, kapan biasanya Anda berolahraga? Apakah pagi atau sore hari?
Berdasarkan sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh University of Copenhagen bersama University of California terungkap, dampak dari olahraga pagi dan sore ternyata tidak sama.
Sesuai informasi yang dikutip Media Indonesia dari Science Daily (14/6/19), perbedaan manfaat yang dirasakan tersebut dipengaruhi oleh jam biologis tubuh.
Dalam penelitian tersebut ditemukan, manfaat dari olahraga di pagi hari, yaitu, tubuh seakan memprogram sel-sel pada otot untuk membuatnya lebih efektif dalam mengatur metabolisme tubuh, terutama dalam mengatur kadar gula dan lemak.
Sementara itu, manfaat dari berolahraga di sore hari bermanfaat meningkatkan pembakaran energi dalam waktu yang cukup lama.
Hasil tersebut didapat setelah para peneliti melakukan pengukuran sejumlah efek dalam sel-sel otot, termasuk respon transkripsi dan efek pada metabolisme. Hasil penelitian menunjukkan, respon jauh lebih kuat di kedua bidang setelah latihan di pagi hari, karena tubuh cenderung dikendalikan oleh mekanisme sentral yang melibatkan protein HIF1-alfa, dimana secara langsung mengatur jam biologis tubuh.
Olahraga pagi hari nampak meningkatkan kemampuan sel-sel otot untuk mengolah gula dan lemak tubuh, dan fakta tersebut menarik terutama bagi orang-orang yang memiliki kelebihan berat badan yang parah dan diabetes tipe 2.
Di sisi lain, hasilnya juga menunjukkan olahraga di malam hari meningkatkan pembakaran energi dalam beberapa jam setelah berolahraga. Meskipun kedua fakta ditemukan tersebut baik, namun para peneliti tidak dapat memutuskan, mana yang terbaik diantara dua waktu olahraga tersebut.
Efek keduanya berbeda
Oleh karena itu, para peneliti tidak dapat menyimpulkan, olahraga di pagi hari lebih baik daripada olahraga di malam hari. Demikian Jonas Thue Treebak, Associate Professor dari Novo Nordisk Foundation Center for Basic Metabolic Research, menekankan.
“Atas dasar ini kami tidak dapat mengatakan dengan pasti mana yang terbaik, olahraga di pagi hari atau olahraga di malam hari. Kami hanya dapat menyimpulkan bahwa efek keduanya tampak berbeda, dan tentu harus melakukan lebih banyak penelitian untuk menemukan efek potensial yang lebih mendalam dari dua waktu olahraga itu. Kami sangat ingin memperluas studi ini kepada manusia untuk mengidentifikasi apakah olahraga berdasarkan wakt dapat digunakan sebagai strategi pengobatan untuk orang dengan penyakit metabolik, ” jelas Jonas Thue. (S-MI/jr)