lg diedit
Jakarta, 22/9/19 (SOLUSSInews) – Ini dua kata yang sangat berharga di mata hati Peter Frans Gontha, sosok penuh warna, blasteran Manado-Borgo: Keluarga dan Sahabat.
Profesional-pengusaha-seniman, yang baru saja merayakan hari ulang tahun ke-50 perkawinan. Dalam sebuah acara meriah di Grand Hyatt, Jakarta, Jumat (20/9/2019) malam, ia merayakan perkawinan emas bersama keluarga dan sahabat.
“Saya sampaikan permohonan maaf kepada Bapak Ibu semua. Karena tidak ada pengaturan khusus tempat duduk,” kata Peter pada sambutannya.
“Saya tidak mengatur tempat duduk. Setiap tamu dipersilakan memilih tempat yang cocok. Tidak ada VIP, juga tidak ada program VVIP. Karena semua Bapak Ibu yang datang malam ini adalah tamu VVIP kami berdua,” tambah mantan duta besar untuk Polandia itu.
“Ya, tidak ada tamu yang diistimewakan karena Bapak Ibu semua adalah sahabat kami berdua. Sebagai sahabat, Bapak Ibu semua adalah orang istimewa,” tambah Peter.
Acara syukuran perkawinan emas malam itu dihadiri sekitar 300 tamu undangan.
Tampak pada acara malam itu, antara lain pengusaha nasional Prajogo Pangestu, Agus Salim Prajogo, Chairul Tanjung, Nirwan Bakrie, Anton Setiawan, Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani, Erwin Aksa, Henky Sanjaya, Chris Kanter, mantan Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto, dan Muhammad Lufti.
Dari kalangan bankir, ada Dirut PT BRI Tbk Sunarso dan Direktur Korporasi PT Bank Mandiri Tbk Royke Tumilaar. Hadir juga mantan Menko Polhukam Djoko Suyanto, mantan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, mantan Menteri Perdagangan Rahardi Ramelan, mantan Kabareskim Komjen Ito Sumardi, dan mantan Deputi Gubernur BI Miranda Goeltom.
Dari kalangan seniman tampak hadir Setiawan Djody, Raam Punjabi, dan Dira Sugandi. Dira sempat tampil menyanyikan beberapa lagu.
Peter adalah pribadi yang mudah bergaul. Sahabatnya berasal dari berbagai kalangan, bahkan menembus batas negara. Hadir malam itu sejumlah sahabatnya dari sejumlah negara, termasuk pemusik dari AS, yakni Dave Koz, Brian Simpson, dan Shelea. Mereka tampil memukau menghibur penonton.
Artis David Foster yang tak sempat hadir menyampaikan ucapan selamat lewat video. Demikian pula dengan sejumlah tokoh, antara lain Dubes RI untuk RRT dan Mongolia Djauhari Oratmangun.
Perayaan 50 tahun perkawinan diselenggarakan saat ia berusia 71 tahun. Peter dan Purnama Purba menikah 20 September 1969. Dikaruniai dua anak, Francois Gontha dan Dewi Gontha. Dari kedua anaknya, mereka dikaruniai lima cucu. Tiga dari Francois dan dua dari Dewi.
Merintis karier sebagai sopir dan pekerja di kapal pesiar, Peter kemudian menjadi profesional dan pengusaha. Namun, pada saat yang sama, pria kelahiran Semarang, 4 September 1948 ini adalah juga seniman. Ia piawai dalam bernyanyi dan memainkan sejumlah alat musik. Malam itu, Peter sempat ikut menyanyikan My Way, lagu yang dipopulerkan Frank Sinatra.
Menapak dari bawah sebagai pekerja serabutan, Peter kemudian mendapatkan beasiswa dari Shell untuk studi akuntansi. Dengan kompetensi di bidang akuntansi, ia diterima bekerja Citibank New York dan menjadi bankir kelas dunia. Ia kemudian menjadi VP di American Express Bank untuk wilayah Asia. Selepas bank, ia bekerja di perusahaan nasional.
Saat bersama Bimantara, Peter mendirikan televisi swasta, RCTI, SCTV, Radio Trijaya, dan televisi berbayar Indovision. Pekerjaan di media massa dinikmatinya. Ia mendirikan Q Channel yang kemudian menjadi QTV. Dalam perkembangan, QTV bermetamorfosis menjadi Beritasatu TV, televisi berbayar di bawah PT First Media Tbk. Peter pernah menjadi preskom First Media dan ikut membesarkan Beritasatu News Channel.
Sebagai orang media, Peter memberikan perhatian intensif terhadap berbagai perkembangan di Tanah Air. Ia bahkan juga menjadi salah satu pelaku media sosial paling aktif dengan jumlah follower besar. Pada Hari Pers Nasional di Ambon 2016, Peter mendapatkan penghargaan sebagai pelopor program news di televisi swasta.
Selain media massa, Peter, antara lain, ikut mendirikan Plaza Indonesia Realty (Grand Hyatt Jakarta), Bali Intercontinental Resort, PT Chandra Adri, dan Tri Polyta Indonesia. Oleh rekan-rekannya, Peter dikenal sebagai deal maker yang piawai.
Peter adalah pribadi berwarna. Selain profesional, pengusaha, dan pekerja media, ia adalah seniman, selebritas, dan diplomat. Kecintaan terhadap musik jaz mendorongnya menyelenggarakan Jazz Impresario. Tak puas dengan acara ini, ia bersama putrinya, Dewi, mendirikan Java Jazz Festival, sebuah music tourism yang mengangkat nama Indonesia ke pentas dunia.
Bakat selebritas pernah ditunjukkan Peter sebagai pemimpin acara reality show The Apprentice Indonesia. Acara ini mencuatkan namanya di dunia hiburan dan ia pun dijuluki “Donald Trump Indonesia”.
Kemampuan Peter dalam diplomasi mendapat ruang saat ia dipercayakan sebagai dubes Indonesia untuk Polandia. Pria yang gemar naik motor gede ini sesungguhnya memiliki perhatian sangat besar terhadap politik negeri ini. Lewat akun FB-nya, ia secara rutin mengkritisi berbagai penyimpangan di negeri ini dan memberikan apresiasi tinggi kepada anak bangsa yang menunjukkan kinerja hebat bagi bangsa dan negara.
Sebagai pengritik, Peter tak pernah takut dikritik. Di akun FB-nya, ia mendapatkan banyak serangan, bahkan di-bully meski jauh lebih banyak yang memberikan apresiasi. Itulah risiko bagi semua orang yang tampil di media sosial dan Peter menikmatinya.
“Papa adalah pribadi yang kuat sebagaimana tampilan fisiknya yang masih kokoh hingga usia 71,” ujar Francois, putranya.
Di usia ini, Peter masih ikut tur dengan motor gede. Di Eropa, tur dengan motor gede melewati sejumlah negara.
Peter juga dikenal memiliki kepribadian yang hangat. Hal itulah yang dialami anak dan keluarga serta para sahabatnya. Ia cepat jatuh hati melihat sesama yang menderita.
Apa pun kesuksesan Peter, itu semua tak lepas dari peran Purnama Purba, sang istri yang sudah memberikannya dua buah hati. Purnama adalah pendamping yang selalu menjadi “oasis”, tempat Peter dan anak-anak mereka mendapatkan kekuatan, semangat hidup, dan kasih sayang.