Jakarta, 23/10/19 (SOLUSSInews) – OVO, platform penyedia layanan pembayaran, rewards dan layanan keuangan terbesar di Indonesia, berencana untuk memperluas jangkauan OVO SmartCube ke lebih banyak tempat.
Pertama kali diluncurkan pada Juli 2019, OVO SmartCube saat ini sudah hadir di 29 titik mulai dari pusat perbelanjaan hingga sekolah.
Sampai akhir 2019, OVO SmartCube rencananya akan hadir di 100 titik, dan akan mencapai 500 titik pada akhir 2020.
Chief Data Officer OVO, Vira Shanty menjelaskan, OVO SmartCube merupakan smart vending machine pertama di Indonesia yang memiliki kemampuan real-time data analysis dengan menyuguhkan pengalaman digital interaktif, sehingga mampu menyesuaikan produk serta layanan dengan kebutuhan dan kebisaan pengguna.
“Setelah sukses dengan peluncuran tahap pertama di bulan Juli lalu, kami akan menambah OVO SmartCube ke lebih banyak titik dan kota di luar Jakarta seperti Bandung, Surabaya, Medan, Makassar, dan kota-kota besar lainnya. Rencananya kami akan menambah hingga 100 titik sampai akhir tahun ini dan akan ada di 500 titik pada akhir 2020, ” kata Vira Shanty, di Jakarta, Selasa (15/10/19) lalu.
Informasi instan dan akurat
Vira menjelaskan, kemampuan real-time data analysis yang dimiliki OVO SmartCube dapat merekam secara lengkap tingkah laku dan demografi pelanggan yang bertransaksi di smart vending machine ini, seperti halnya usia, jenis kelamin, lokasi, spending power, dan device yang mereka gunakan.
Selain itu, kemampuan data analitik OVO SmartCube juga mampu mengevaluasi preferensi konsumen dan menyediakan informasi secara instan dan akurat, misalnya mengenai waktu yang digunakan untuk belanja, maupun mengenai produk yang paling sering dibeli oleh pelanggan.
Informasi tersebut dapat diakses oleh brand mitra OVO SmartCube dalam bentuk insight dan dapat dimanfaatkan oleh brand untuk memberikan penawaran-penawaran yang sesuai dengan target.
“Proses big data analytic yang dilakukan di OVO sangat memperhatikan privasi data pengguna. Jadi dalam inovasi OVO SmartCube ini, tidak ada satu pun data customer yang keluar. Informasi yang muncul dan bisa dilihat oleh mitra brand lebih ke arah agregasi dan bentuknya ringkasan, lebih ke arah persona customer, demografi, dan lain-lain,” jelas Vira.
OVO SmartCube juga dilengkapi dengan beberapa fitur yang dapat dimanfaatkan oleh brand untuk mendekatkan diri dengan konsumennya, seperti memberikan contoh produk (product sampling), penjualan, survei, pemasangan iklan, layanan isi ulang (top-up), beragam program deals atau voucher, dan menampilkan video iklan dari banyak brand untuk menawarkan produk mereka.
“Kemampuan OVO SmartCube bukan hanya sekedar untuk pembelian produk, tetapi juga bisa melakukan distribusi product sampling. Nantinya brand juga bisa mendapatkan informasi atau masukan dari pelanggan mengenai produk yang sudah dicobanya itu melalui kegiatan survei pelanggan yang dilakukan OVO,” terang Vira.
Sampai akhir 2019, OVO menargetkan bisa bekerja sama dengan sedikitnya enam perusahan Fast Moving Consumer Goods (FMCG) yang memiliki banyak produk untuk memanfaatkan OVO SmartCube. Smart vending machine ini akan dihadirkan di sekolah, perkantoran, rumah sakit, dan juga pusat perbelanjaan. Demikian BeritaSatu.com melansir. (S-BS/jr)