Jakarta, 31/12/19 (SOUSSInews) – Lipo Group, salah satu kelompok konglomerasi usaha terkemuka di Indonesia menyesalkan “pemberitaan tanpa dasar” , seolah mereka akan meninggalkan platform pembayaran digital OVO yang saat ini menjadi salah satu yang terdepan di industri financial technology Indonesia.
Sebaliknya, Lippo sebagai salah satu pemegang saham utama OVO tidak ada rencana sama sekali untuk meninggalkan perusahaan digital payment tersebut. “Juga tidak pernah menyampaikan ke media terkait hal itu,” kata Direktur Lippo Group, Adrian Suherman dalam keterangannya, Minggu (17/11/19).
“Bersama ini saya mengklarifikasi dan menegaskan bahwa berita-berita yang mengabarkan adanya rumor bahwa Lippo Group akan meninggalkan dan keluar dari OVO karena tidak sejalan dengan kebijakan marketing OVO, hal tersebut sepenuhnya rumor, sama sekali tidak benar dan tidak berdasarkan fakta,” kata Adrian.
“Sebagai pendiri OVO, kami sangat menyayangkan beredarnya rumor yang tidak benar tersebut.”
Bersemangat dukung OVO
Adrian menambahkan, yang sebenarnya terjadi justru Lippo terus bersemangat mendukung OVO dan membuatnya semakin maju dalam industri fintech di Tanah Air.
“Bersama para pemegang saham lain, kami tetap merupakan bagian dari OVO dan selalu mendukung kemajuan OVO — yang hanya dalam dua tahun telah berkembang pesat menjadi perusahaan fintech e-money Indonesia yang semoga dapat menjadi kebanggaan nasional dan akan terus mendukung upaya pemerintah, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan untuk meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air,” pungkasnya.
Sebelumnya sebuah media bisnis Daring memberitakan, Lippo berniat meninggalkan OVO karena sejumlah alasan. Berita itu hanya mengutip seorang sumber anonim. (B-BS/jr)