Cikarang, 14/4/20 (SOLUSSInews.com) – Berbekal pengalaman menggelar acara ‘unit selection’ yang digelar secara tertutup dengan pemberlakuan secara ketat protokol cegah Covid-19 ketika pihak PT Lippo Cikarang Tbk memperkenalkan ‘cluster’ perdana Waterfront Estate yang ternyata laris manis, Sabtu (21/3/20) lalu, kini banyak perusahaan properti lebih memilih aksi pemasaran dengan memanfaatkan teknologi informasi. Di beberapa bagian negara lain malah mulai menerapkan ‘virtual reality’.
PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) sendiri ketika itu mendadak membatalkan acara ‘launching’, menggantinya dengan gelaran tertutup ‘pemilihan unit’.
Nah, kini, LPCK yang juga melalui anak usahanya mengembangkan dan memasarkan Meikarta dan Orange County serta beberapa properti modern berkelas dengan harga terjangkau lainnya, telah mencoba menggencarkan model pemasaran menggunakan perangkat teknologi informasi.
Artinya, para tenaga marketing LPCK menjadikan teknologi virtual reality sebagai pilihan para konsumen properti di tengah maraknya wabah virus corona, meskipun belum sepenuhnya menerapkan tur 3-D. Di samping tentunya tetap menerima kunjungan konsumen yang bersikeras mau datang langsung, dengan pengaturan jam serta pembatasan jumlah orang.
Tetapi yang jelas, visit dan open house properti secara langsung kini menjadi pertimbangan banyak konsumen dan bukan pilihan tepat saat pandemik global virus corona. Teknologi informasi pemasaran kini patut menjadi pilihan utama.
Menutup pintu open house
Dilansir Property Inside dari New York Post baru-baru ini, melaporkan, berbagai belahan dunia telah menutup pintu open house, tetapi membuka peluang jendela digital; yakni tur rumah secara virtual, akibat merebaknya Covid-19 ini.
Para broker properti di New York, menyebutkan, ketika wabah penyakit baru ini menyebar secara global, pasar properti di New York juga terkena dampaknya. Pihak pembeli dan penjual sama-sama membatalkan open house.
Sebagai alternatif untuk melihat subyek properti secara langsung, beberapa agen beralih ke teknologi, menawarkan pembeli aplikasi tur virtual.
Ideal Properties Group yang berbasis di NYC meluncurkan listing virtual yang disebut Showings on Demand.
Menawarkan tur 3-D
Salah satu agen menjelaskan, biasanya pengalaman virtual disediakan untuk rumah besar dan mewah, di mana pemilik tidak ingin orang berlalu-lalang di apartemen mereka, atau properti itu menargetkan orang asing yang berlokasi jauh.
Namun saat ini dia mulai menawarkan tur 3-D untuk kelompok rumah yang lebih murah.
Virtual Reality 3D Tour (VR 3D Tour) memungkinkan Anda memvisualisasikan proyek/properti sebelum pembangunan dimulai. VR 3D Tour dapat dinikmati dalam bentuk 360 derajat, bukan sekedar gambar per-view. Ini akan menjadi konten marketing yang menakjubkan. Dapat digunakan untuk properti, rumah, hotel, perkantoran, apartemen, dsb.
Sejumlah penyedia listing rumah secara remote ini melihat bisnis mereka berkembang.
Dilaporkan satu perusahaan real estat, Sky Blue Media, yang menyediakan tur virtual di Washington, DC menyatakan, ada peningkatan permintaan untuk tur lebih detil, demikian menurut New York Post.
Laporan Halstead’s Open House Index juga menunjukkan, traffic telah turun 15 persen pada dua minggu lalu, saat ketakutan atas virus corona melanda New York. Dan turun lagi 14 persen di akhir pekan lalu.
Laporan itu juga menyebut, terjadi gejolak di pasar saham, dan bukan hanya kekhawatiran kontraksi ekonomi, harus diperhitungkan sebagai salah satu faktornya. (S-PI/jr)