Cikarang, 16/8/20 (SOLUSSInews.com) – Para pengunjung yang datang bersama keluarga mengaku, Central Park di Meikarta kini benar-benar jadi destinasi andalan mereka, khususnya warga yang tinggal di Bekasi dan sekitarnya
“Ini sudah jadi semacam kebanggaan kami warga Bekasi dan sekitarnya. Yang datang juga dari mana-mana, termasuk dari Jakarta, Bandung, hingga Cirebon,” ujar Sri Murni, 34 tahun, seorang karyawati perusahaan industri yang datang bersama keluarganya.
Kawasan Central Park, Meikarta, ini memang kini menjadi destinasi wisata andalan. Antusiasme warga Cikarang, Kabupaten Bekasi dan sekitarnya untuk menikmati wisata alam seluas 100 Ha tersebut, benar-benar luar biasa.
Hal itu kembali terjadi hari Minggu (16/8/20) yang merupakan rangkaian dari libur panjang dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia, 17 Agustus 2020. Apalagi kini di dalam kawasan tersebar puluhan area foto spot, lintasan jogging, lapangan futsal, jembatan ikonik, ‘sumur cinta’, rumah ‘hobbit’, dan masih banyak lagi wahana menarik, dimana segera menyusul pusat kuliner lengkap dengan fasilitas ATM, panggung pertunjukan live music and entertainment show.
Namun begitu, pihak pengelola dengan ketat memberlakukan protokol kesehatan, yakni dengan mengatur jumlah orang yang masuk kawasan, agar tidak menimbulkan kerumunan, tetapi harus jaga jarak, pakai masker serta mengikuti berbagai ketentuan lain yang baku.
“Kami menurunkan sejumlah petugas di gerbang masuk, empat di antaranya untuk mengukur suhu pengunjung, mengingatkan pakai masker serta jaga jarak,” kata Tri Agus, mewakili pengelola Central Park.
Ketentuan protokol kesehatan
Sementara itu, dari pantauan di lapangan, beberapa petugas dengan tegas berusaha menahan warga agar sabar dan bergilir masuk. Namun, mereka sedikit kewalahan menghalau ratusan masyarakat yang mau masuk kawasan.
“Makanya seolah terjadi kerumunan di luar kawasan. Sementara di dalam kawasan kondisinya terkendali, tidak ada kerumunan, karena kami batasi maksimal 40 persen saja sesuai ketentuan protokol kesehatan cegah Covid-19,” katanya lagi.
Itu sebabnya, tidak dapat dihindari terjadinya sedikit kerumunan orang di luar kompleks.
“Jadi yang terkesan kelihatan ada kerumunan itu khan di luar kompleks. Itu pun langsung diberi peringatan oleh petugas agar segera atur jarak aman. Dan yang ke dalam kompleks tetap dibatasi. Makanya berkumpullah mereka di luar,” ungkap Tri Agus.
Terapkan parkir berbayar
Biasanya, demikian Tri, di hari-hari biasa (week days) pengunjungnya tidak seramai Sabtu dan Minggu (week end).
“Pada saat week days cukup dua petugas, karena yang datang terbilang sedikit. Tapi di week end bisa dibilang membludak, sehingga petugas kamj sedikit kewalahan, namun tetap terkendali,” ujarnya.
Khusus Sabtu dan Minggu, Central Park yang kini jadi salah satu destinasi wisata andalan warga Bekasi, dibuka dari jam 15.00 hingga 20.00 WIB.
“Untuk mencegah membludaknya pengunjung, mulai Senin (17/8/20) besok kami akan terapkan parkir berbayar, bekerjasama dengan pihak Sky Parking, dimana para pengunjung membayar parkir dengan OVO atau ‘e-money’,” demikian Tri Agus. (S-AN/TA/jr — foto ilustrasi istimewa)