Manado, 21/12/20 (SOLUSSInews.com) – Saat ini jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Sulawesi Utara, terus mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan Manado masuk dalam risiko zona merah.
Menyikapi kondisi pandemi Covid-19 ini, ada kabar baik yang dikumandangkan oleh akademisi Universitas Sam Ratulangi (Umsrat), Prof Dr Ir Lucia C Mandey, MS, terkait testimoni sejumlah eks penderita Covid-19.
Ya, Prof Lucia dengan produk Virgin Coconut Oil (VCO) berlabel Indococo, telah berhasil menolong para penyintas Covid-19.
Disebutnya, sudah ada 50-an pasien Covid-19 dari berbagai latar belakang profesi yang sudah dinyatakan sembuh dengan mengonsumsi produk VCO.
Sejumlah testimoni
Berbagai testimoni pun dilayangkan para pasien yang telah sembuh. Rata-rata mereka menyatakan sangat bersyukur dipertemukan produk yang luar biasa.
“Saya Diane, pasien Covid-19 nomor 1166. Lima kali saya diswab, hasilnya positif. Sampai kemudian saya mengonsumsi VCO Indococo. Tiga kali swab saya sudah negatif dan bebas Covid-19,” katanya.
Hal senada disampaikan pasien yang sempat dirawat di Siloam Paal 2, dinyatakan negatif dan sembuh dari Covid-19 setelah mengonsumsi VCO Indococo.
Bahkan penyakit paru-paru yang telah diderita selama 6 bulan dinyatakan membaik.
“Saya sangat bersyukur telah disembuhkan Tuhan lewat produk VCO,” ujar pasien.
Meski bukan masuk kategori obat, namun VCO Indococo ampuh menyembuhkan segala penyakit. Antara lain, penderita getah bening dan kanker yang setiap minggu harus melewati kemoterapi sejak Juni 2020 lalu.
“Setelah bulan Juli 2020 minum VCO Indococo saat ini normal hasil labnya. Bahkan rambut mulai tumbuh yang tadinya botak. Badan juga mulai kuat sehat berkat Tuhan,” demikian testimoni pasien.
Penelitian 20 tahun
Prof Lucia menceritakan produk VCO Indococo diketahui, telah melewati proses penelitian selama 20 tahun, sehingga memiliki kualitas terbaik. Bahkan telah mendapatkan rekomendasi dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Manado, serta izin edar pangan olahan RI tertanggal 22 Oktober 2020.
Sebagai seorang inventor yang membagi teknologi kepada empat UMKM yang kini memproduksi VCO Indococo, Prof Lucia di masa pandemi ini, murni hanya memberikan layanan secara cuma-cuma. Itu artinya, produk yang dihasilkan diberikan kepada pasien Covid-19 yang membutuhkan pertolongan.
“Untuk saat ini, tujuan saya adalah melayani masyarakat yang terpapar Covid-19 dengan sukarela. Dan sejauh ini ada begitu banyak pasien yang menerima manfaat dari VCO Indococo,” katanya.
Produk VCO Indococo, merupakan olahan kelapa berupa minyak, diperoleh dari buah kelapa segar yang mengandung aroma khas kelapa dengan asam lemak bebas yang rendah serta mengandung vitamin E dan bebas dari kontaminasi aflatoksin. VCO Indococo mengandung asam lemak laurat yang tinggi dan mengandung Medium Change Fatty Acid (MCFA) yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh manusia.
Prof Lucia yang merupakan bagian tim penyusun Standar Nasional Indonesia VCO, kembali menambahkan proses kesembuhan pada setiap orang berbeda. Artinya, jika seseorang terkena Covid-19 tanpa ada penyakit penyerta, kesembuhan dapat terjadi pada hari ke-3 dan ke-4. “Pada anak-anak jauh lebih cepat. Tetapi kalau ada penyakit bawaan seperti diabetes akan membutuhkan waktu sekitar satu minggu,” ujar Prof Lucia.
Dipesan Kemristek RI
Saat ini, VCO temuan Prof Lucia telah dipesan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebanyak 10 ribu botol. “VCO tersebut masuk dalam program difusi Kemeristek BRIN. Di mana untuk pembuatannya saya percayakan kepada empat UMKM binaan,” katanya lagi.
Prof Lucia mengaku sangat bersyukur karena inovasi dari para peneliti Unsrat diperhitungkan di tingkat nasional.
“Produk VCO organik asli Sulut berkhasiat untuk meningkatkan imun tubuh, memberi energi. Bahkan beberapa testimoni dapat membantu dalam terapi kesembuhan penderita Covid-19,” sebut Prof Lucia.
Dengan mengonsumsi VCO organik, sebut Prof Lucia, imun seseorang akan naik sehingga tidak mudah terinfeksi virus Corona.
“VCO organik ini dapat menanggulangi Covid-19,” demikian Prof Dr Ir Lucia C Mandey, MS, seperti dilansir Sulutreview.com. (S-SR/jr)