Zurich, 19/4/21 (SOLUSSInews.com)– Pihak Astrazeneca akan memiliki vaksin Covid-19 untuk memerangi varian baru Covid-19. Seperti dilaporkan Reuters, Minggu (18/4/21), hal itu disampaikan Sarah Walters, manajer Astrazeneca untuk negara Austria.
Kepada surat kabar Kurier, Walters mengatakan, sejauh ini studi menunjukkan vaksin Astrazeneca yang ada kurang efektif terhadap varian lebih menular yang pertama kali didokumentasikan di Afrika Selatan.
“Sementara itu, Astrazeneca dan Universitas Oxford telah memulai modifikasi vaksin untuk varian Afrika Selatan dan kami berharap vaksin itu akan siap pada akhir tahun ini, jika diperlukan,” kata Walters kepada Kurier.
Walters menyalahkan sejumlah masalah termasuk penundaan pengiriman untuk suntikan Astrazeneca di Uni Eropa (UE). Ada juga masalah pada “proses kompleks” dalam memproduksi vaksin. Kondisi itu dipersulit dengan permintaan sangat tinggi yang timbul dari pandemi virus corona.
“Kami harus bekerja tanpa menyimpan cadangan. Akibatnya, kami tidak bisa menebus kejadian tak terduga. Kami yakin bahwa kami akan memenuhi komitmen kami untuk mengirimkan 300 juta dosis ke Uni Eropa tahun ini,” katanya.
Kemungkinan pembekuan darah
Wawancara Kurier tidak secara langsung membahas investigasi yang sedang berlangsung terhadap masalah kesehatan atas tembakan Astrazeneca.
Uni Eropa telah memberi label peringatan pada vaksin tersebut atas kemungkinan kaitannya dengan pembekuan darah yang sangat langka.
Sementara Denmark telah sepenuhnya menghentikan penggunaan vaksin tersebut dan Inggris telah menyarankan orang-orang yang berusia di bawah 30 tahun untuk mendapatkan vaksin merek lain.
Mengomentari “ribuan” orang di Austria yang membatalkan janji untuk vaksinasi Astrazeneca, Walters mengatakan, rencana perusahaan ialah untuk terus memberikan informasi secara transparan tentang kemanjuran dan keamanan kepada dokter. Dengan demikian, perusahaan dapat memberi informasi yang memadai kepada orang” tentang manfaat dan risikonya. (S-BS/jr)