Jakarta, 21/6/21 (SOLUSSInews.com) – Sebenarnya, untuk mencegah penularan Covid-19 tidak dibutuhkan penanganan yang rumit. Cukup lakukan vaksinasi Covid-19 dan menjalankan 5M yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Universitas Padjadjaran (Unpad), Prof Kusnandi Rusmil. Untuk itu ia berharap masyarakat tidak perlu khawatir apalagi takut untuk divaksinasi Covid-19. Sebab, vaksin terbukti mampu melindungi masyarakat dari Covid-19.
“Vaksin Covid-19 yang ada di Indonesia ini sudah efektif dan teruji. Jadi kita jangan takut dengan vaksin, tapi takutlah kepada virusnya, sehingga kita semuanya diimunisasi. Tapi walaupun begitu, kita tetap jalankan 5M dan 3T (testing, tracing, treatment),” katanya dalam diskusi virtual, Selasa (22/6/2021).
Guru besar Unpad itu menambahkan, program vaksinasi bertujuan membuat tubuh kebal terhadap virus atau penyakit terutama Covid-19. Kalaupun tetap terpapar, kondisi penyakit akan menjadi lebih ringan karena tubuh si penderita sudah terlindungi.
“Covid-19 ini sebenarnya tergolong penyakit yang terbilang hebat. Saat baru dimulai 1,5 tahun yang lalu itu, WHO mengatakan bahwa telah terjadi pandemi. Padahal saat itu jumlah penderitanya adalah 120.000,” urainya.
Sekarang ini, lanjutnya, jumlah penderita Covid-19 sangat banyak dan kasusnya meningkat ribuan kali. Di seluruh dunia, kurang lebih 180 juta yang terinfeksi. Dan di Indonesia yang terinfeksi sudah mencapai dua juta.
“Artinya virus ini sangat fatal. Jadi kita harus menghindari virus ini dengan melakukan berbagai cara,” paparnya.
Dipastikan efektivitasnya
Oleh karena itu, sebelum digunakan, vaksin Covid-19 sudah dipastikan efektivitasnya dan keamanannya dengan uji klinis yang telah dilakukan dari beberapa macam perusahaan.
“Misalnya saja perusahaan yang memproduksi Astrazeneca, kemudian yang lain-lainnya seperti Moderna, Pfizer itu telah mencoba uji klinis untuk vaksin itu. Apakah mempan atau enggak. Pada umumnya semuanya itu memberikan reaksi yang bagus ya di atas 58 persen. Lalu Sinovac itu 63 persen. Itu semuanya sudah dilakukan,” ujarnya.
Walaupun efektivitas vaksin Covid-19 tidak semuanya tinggi, lanjut Kusnandi, namun hal ini bisa menghambat supaya tidak terjadi infeksi pada manusia di atas 50 persen.
“Jadi kita harus tetap divaksin dan tetap menerapkan 5M secara ketat, jaga juga pola makanan yang sehat,” demikian Prof Kusnandi Rusmil. (S-BS/jr)