Jakarta, 11/6/22 (SOLUSSInews.com) – Fakta menunjukkan, Bbnyak wanita ternyata sukses membawa bisnis yang dipimpinnya melewati jebakan Pandemi Cobid-19.
Pemimpin wanita memiliki karakter multitasking, di satu sisi kepribadiannya mudah berempati dan penuh kasih, namun di sisi lain tegas serta teliti, sehingga mampu memimpin perusahaan untuk keluar dari jerat pandemi
Majalah SWA menemukan fenomena banyak bermunculan pemimpin wanita yang menduduki posisi bergengsi. Bahkan, kaum Hawa jadi motor penggerak di perusahaan dan membangkitkan kehidupan bisnis perusahaan di masa pandemi yang menantang.
Mereka ialah extraordinary women business leaders. Pemimpin di era ini mesti mampu menaklukkan tiga tantangan sulit: menjamin kesehatan atau keselamatan karyawan, menjaga performa bisnis, serta membawa perusahaan bangkit kembali di era pascapandemi nanti.
“Sebagai bentuk dukungan peran pemimpin wanita, Majalah SWA mengadakan pemilihan The Most Extraordinary Women Business Leaders 2022 melalui empat tahap. Hasilnya, lolos 19 pemimpin wanita yang diberi predikat The Most Extraordinary Women Business Leaders 2022,” jelas Group Chief Editor SWA Media, Kemal E Gani, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (31/5/22) lalu.
Adapun di antara 19 nama itu, ada Siwi Peni (Direktur PT Perkebunan Nusantara XII), Petronella Soan (Chief Operating Officer PT Central Mega Kencana), FM Venusiana R (Direktur Consumer Service Telkom Indonesia), Dewi Muliaty (CEO PT Prodia Widyahusada Tbk), Lynn Ramli (Presiden Direktur PT Bussan Auto Finance / BAF), Windawati Tjahjadi (CEO Astra Life) plus Evie Yulin (Presiden Direktur PT Merck Tbk) .
Selain The Most Extraordinary Women Business Leader 2022 ada penghargaan yang tak kalah prestisius, yaitu Top 100 Women Business Leader of The Year 2022. Di antara 100 nama itu ada Maya Watono (Direktur Pemasaran & Program Pariwisata InJourney), Evaliny (CFO The Harvest Group), Gita Tiffani Boer (Direktur PT Astra International Tbk), Imelda Widjaja (Direktur Kepatuhan PT Bank DBS Indonesia), Prita Kemal Gani (Founder & CEO LSPR Communication and Business Institute) serta Indivara Erni (Risk Director PT Bank Mega Tbk).
Dan untuk mengapresiasi para Srikandi penerima penghargaan tersebut, Majalah SWA bersama Swanetwork menyelenggarakan Conference & Virtual Awarding The Most Extraordinary Women Business Leaders bertema Effective Leadership for Indonesian Business Revival, Selasa (31/5/22).
Webinar ini menghadirkan sejumlah nara sumber, yakni Priyantono Rudito, PhD sebagai Juri Women Business Leaders Award 2022 dan Vice Chairman Social Economy Acceleration Lab Amazon Web Services dengan tema “The Purpose Driven Leadership with Impact: Best Practices of Woman Business Leaders in Indonesia”.
Sementara itu, para pembicara dengan topik ‘Resilient Women Leadership in Pandemic and Turbulent Times’ ialah Siwi Peni (Direktur PT Perkebunan Nusantara XII), Azizatun Azhimah (Direktur Utama PT BRI Multifinance Indonesia) serta Dewi Muliaty Presiden Direktur (PT Prodia Widyahusada Tbk).
Tiga tantangan
Disebut Priyantono, di era volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity (VUCA), digital, serta Pandemi Covid-19 ini, siapa pun yang menjadi pemimpin bisnis atau korporasi akan berhadapan dengan tiga tantangan: securing, surviving, sustaining (3S).
“Untuk menghadapi tantangan 3S, para wanita pemimpin ini membuat kolaborasi yang baik terlebih dahulu. Hasilnya, tantangan 3S ini bisa dihadapi dengan melakukan co-creation. Terkait hal ini, para wanita pemimpin ini memiliki kelebihan dalam hal kolaborasi, seperti keluwesan dalam berkomunikasi. Mereka mampu memadukan soft skills dan hard skill sehingga organisasi menjadi lebih solid. Jika organisasi solid, akan menghasilkan inovasi-inovasi untuk menghadapi tantangan 3S,” tutur Priyantono menguraikan.
Fleksibel dan ‘friendly’
Sementara juri Kartika D Antono menemukan sejumlah temuan penting dari penilaian terhadap para finalis. “Para finalis menjalankan holistic approach in leadership, yang tidak hanya fokus ke sektor bisnisnya, tetapi berkembang menjadi lengkap, termasuk social responsibility.
Selain itu, sebagian melakukan micro manage business process untuk mendapatkan hasil yang optimal,” ungkap Kartika.
Para finalis dalam pandangan Kartika juga telah menjalankan strategi kepemimpinan yang lebih fleksibel dan friendly, termasuk mengurangi birokrasi. Mereka melakukan efisiensi dalam mengelola biaya agar tercapai nilai optimal bagi perusahaan, khususnya dalam masa krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19. (S-BS/SWA/jr)