Jakarta, 30/11/22 (SOLUSSInews.com) – Dengan nada pasti, Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal atau BKPM, Bahlil Lahadalia optimistis target investasi tahun 2022 sebesar Rp1.200 triliun akan terpenuhi pada Desember 2022.
“Saya berjanji akhir Desember 2022 target investasi Rp1200 triliun akan kita capai,” ujar Bahlil di acara “Intelektualitas dan Integritas Generasi Muda” bertajuk “Investasi Masa Depan Kepemimpinan Nasional” yang berlangsung di Universitas Pelita Harapan (UPH), Selasa (29/11/22).
Keyakinan Bahlil itu didasari target pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5,3 persen. Disebutnya, target tersebut hanya akan tercapai jika investasi Rp1.200 triliun tahun ini terpenuhi.
Untuk itu, perolehan investasi harus tinggi. Sebab hal ini menjadi kata kunci menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan daya saing di Indonesia di pentas global.
Lebih tinggi dari target
Sepanjang 2021 kemarin, Bahlil mengungkapkan, Kementerian Investasi berhasil menghimpun dana investasi sebanyak Rp901 triliun, lebih tinggi dari jumlah yang ditargetkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp900 triliun atau bila mengacu pada data RPJM 2021 sebesar Rp896 triliun.
Capaian yang melampaui target itu kemudian mendorong Presiden Joko Widodo (Jokowi) mematok investasi tahun 2022 lebih tinggi dibandingkan tahun 2021. Dikatakan Bahlil, merealisasikan target presiden tersebut bukan pekerjaan mudah. Namun ia berkeyakinan akan berhasil.
Terbukti, seusai perhelatan G-20 di Bali, Indonesia berhasil meneken dana investasi sebanyak US$8 miliar atau setara Rp125 triliun dan komitmen investasi lain yang belum diteken. Artinya Indonesia kini menjadi salah satu negara tujuan investasi para investor dan disegani banyak orang.
“Bahkan, saya katakan kepada delegasi-delegasi negara G-20, semua negara G-20 sudah merdeka. Tidak boleh ada satu negara yang merasa lebih berhak dan berkuasa untuk mengintervensi negara lain. Kita harus berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah dalam kesetaraan dan Indonesia masuk sebagai negara yang mencoba memainkan peran dan diikuti negara lain dalam arah kebijakan ke depan,” tutup Bahlil.
Sebagai gambaran, secara kumulatif Januari-September 2022 investasi telah terkumpul Rp892,4 triliun atau tumbuh 38,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (S-BS/jr) — foto ilustrasi istimewa