Bali, 8/12/22 (SOLUSSInews.com) – Grup Lippo menegaskan kembali komitmennya dalam mendukung dan membangun solidaritas terhadap masyarakat Afghanistan, serta mengakui adanya kebutuhan mendesak untuk meningkatkan akses pendidikan bagi perempuan Afghanistan.
Hal itu terungkap dalam Konferensi Internasional Pendidikan Wanita Afghanistan (ICAWE), di bawah kepemimpinan bersama Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dan Asisten Menteri Luar Negeri Qatar Lolwah Al-Khater, yang diselenggarakan di Bali pada tanggal 8 Desember 2022.
Dilaporkan, pertemuan perdana ini bertujuan untuk menggerakan dukungan internasional demi kemajuan hak-hak perempuan Afghanistan, khususnya terhadap akses ke pendidikan.
Lippo sebagai salah satu perwakilan sektor swasta yang diundang menjadi bagian dari ICAWE.
Dukung pengungsi Afghanistan di Indonesia
Dalam memberikan dukungan nyata terhadap komitmen ini, Grup Lippo telah menjanjikan Rp10 miliar selama periode tiga tahun, yaitu dari tahun 2023 hingga tahun 2025. Itu terdiri dari sumbangan pendanaan dan program beasiswa bagi perempuan muda Afganistan untuk mengejar program gelar internasional di berbagai universitas di Indonesia. Hal ini merupakan upaya Grup Lippo dalam mendukung pengungsi Afghanistan di Indonesia.
Direktur Eksekutif Grup Lippo, John Riady, mengatakan, Lippo Group selalu mendukung agenda pembangunan berkelanjutan, baik di Indonesia maupun global, khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan.
Dikatakan, Konferensi Internasional Pendidikan Wanita Afghanistan (ICAWE) memegang peranan penting dalam menjawab kebutuhan yang mendesak di Afganistan.
“Kami berharap komitmen Grup Lippo dapat membuat kemajuan yang signifikan dalam kehidupan perempuan muda Afghanistan. Program beasiswa akan membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk membuat dampak positif di Afghanistan. Selain itu, program ini dapat membantu membangun dan mempererat hubungan masyarakat antara Indonesia dan Afghanistan. Kami berharap dapat terus berpartisipasi dalam upaya global untuk mendukung dan memberdayakan perempuan Afghanistan,” demikian John Riady. (S-r/jr)