Washington, 16/8/23 (SOLUSSInews.com) – Semakin seringnya orang menyaksikan adanya benda-benda asing yang beterbangan, mendorong Parlemen Amerika Serikat ikut menanggapinya secara serius.
Dilaporkan, DPR Amerika Serikat (AS) menggelar rapat dengar pendapat terkait fenomena unidentified flying object (UFO) di Capitol Hill, Washington DC, Rabu (26/7/23) lalu, waktu setempat.
Ini rangkumannya
David Grusch merupakan seorang whistleblower yang baru-baru ini mengeklaim, pemerintah AS telah menyembunyikan bukti dari setidaknya dua belas situs kecelakaan alien. Grusch ialah mantan perwira intelijen dan merupakan bagian dari Tim Tugas Fenomena Anomali yang Tidak Teridentifikasi.
Sementara David Fravor dijetahui sebagai mantan komandan Skuadron Black Aces Angkatan Laut AS. Fravor mengatakan, ia mengelilingi UFO saat terbang dengan F/A-18F Super Hornet-nya di atas Pasifik pada tahun 2004.
Fravor menggambarkan objek tersebut seperti “Tic Tac” atau tangki gas propana yang halus -sebuah silinder tanpa sayap. Video insiden itu dideklasifikasi pada tahun 2020, bersama dengan dua video lain tentang unifentified aerial phenomena (UAP).
Selanjutnya, Ryan Graves, mantan pilot tempur Angkatan Laut yang mengatakan, skuadronnya secara berulang kali menghadapi benda terbang misterius dan dapat tetap diam di tempat meskipun dihadapkan dengan angin berkekuatan badai.
Graves mendirikan “Americans for Safe Aerospace,” sebuah kelompok yang ia dirikan untuk mendorong para pilot agar melaporkan insiden-insiden UAP.
“Jika UAP adalah drone asing, ini merupakan masalah keamanan nasional yang mendesak. Jika itu adalah sesuatu yang lain, itu menjadi isu ilmiah. Dalam kedua kasus tersebut, benda-benda yang tidak teridentifikasi merupakan kekhawatiran bagi keselamatan penerbangan,” kata Ryan Graves dalam live streaming AP News.
Sementara itu, David Grusch mengaku mendapatkan sejumlah ‘pembalasan’ setelah melakukan wawancara blak-blakan mengenai fenomena UFO ini kepada NewsNation. (S-KC/jr)