Jakarta, 14/12/23 (SOLUSSInews.com) – Masalah utama yang dihadapi sektor pariwisata di Indonesia saat ini ialah harga tiket perjalanan domestik yang cenderung tinggi.
Demikian Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Addin Maulana mengungkapkan, sebagaimana dilansir Antara, Kamis (14/12/23).
Kenaikan harga tiket, terutama tiket pesawat untuk penerbangan ke wilayah Timur Indonesia, merupakan tantangan serius. Harga tiket pesawat untuk pulang-pergi kelas ekonomi rata-rata meningkat sebesar 77 persen sejak 2021, terutama pada momen seperti Lebaran, Natal, atau liburan sekolah.
“Harga transportasi saat ini untuk pariwisata cenderung naik, terutama untuk tiket pesawat,” kata Addin Maulana.
Tren wisatawan berkualitas
Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan, sampai dengan Oktober 2023, tren wisatawan domestik mencapai 600 juta perjalanan, mayoritasnya melakukan perjalanan secara kelompok atau grup. Addin berharap pada 2024, jumlah perjalanan dapat meningkat menjadi 700 juta, mendekati angka yang dicapai pada 2019 atau sebelum pandemi.
Addin juga menyoroti peningkatan tren wisatawan berkualitas yang dapat meningkatkan aktivitas ekonomi di daerah tersebut. Wisatawan berkualitas memiliki ciri-ciri seperti meningkatkan kegiatan ekonomi, tinggal lebih lama, dan menyebarkan dampak ekonominya ke berbagai titik.
Sementara itu, meskipun harga tiket transportasi, baik pesawat maupun kereta mengalami kenaikan, Addin melihat harga kamar hotel justru mengalami penurunan sejak pandemi.
Di sisi lain, wisatawan mancanegara yang tinggal lebih lama cenderung memilih destinasi super prioritas seperti Bali, tetapi terbatasnya penerbangan langsung ke Indonesia dari berbagai negara menyebabkan waktu tinggal lebih singkat, karena mereka harus melakukan transit terlebih dahulu sebelum kembali ke negara asal. (S-BS/jr) foto ilustrasi istimewa