Jakarta, 19/9/24 (SOLUSSInews.com) – Apakah mandi air dingin benar-benar bermanfaat bagi kesehatan? Meskipun terdengar menyegarkan, ternyata banyak penelitian yang meneliti potensi manfaat dan risiko terkait dengan mandi air dingin.
Ada informasi, mandi air dingin dapat meningkatkan energi dan memperbaiki suasana hati, tetapi penting juga untuk mempertimbangkan risikonya. Jika Anda ingin mencoba mandi air dingin, sebaiknya mulai secara bertahap.
Misalnya, mulailah dengan durasi yang pendek dan tingkatkan secara perlahan waktu Anda berada di dalam air dingin.
Lalu, jika Anda merasa tidak nyaman atau mengalami gejala yang merugikan, segera hentikan kebiasaan ini. Dengan pendekatan yang hati-hati, Anda dapat mengeksplorasi manfaat mandi air dingin tanpa mengabaikan keselamatan Anda.
Lantas, apa saja kah risiko mandi air dingin?
Selanjutnya, berikut ini penjelasannya yang dikutip Beritasatu.com dari Plunge Junkies, Kamis (19/9/24).
1. Hipotermia
Diketahui, hipotermia merupakan kondisi yang terjadi ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada kemampuannya untuk memproduksi panas, sehingga suhu inti tubuh turun di bawah 35 derajat celsius. Gejala yang muncul dapat mencakup menggigil, kebingungan, dan pusing.
Bahkan, dalam kasus yang lebih parah, hipotermia dapat menyebabkan pingsan dan malahan berujung pada kematian jika tidak ditangani dengan segera
2. Respons syok dingin
Ini terjadi ketika seseorang terpapar air dingin secara mendadak, yang menyebabkan peningkatan pesat dalam frekuensi pernapasan, detak jantung, dan tekanan darah. Hal ini dapat membuat seseorang terengah-engah secara tidak sadar dan meningkatkan risiko tenggelam, bahkan bagi perenang yang merasa percaya diri.
3. Risiko pascaperendaman
Nah, risiko ini tetap ada ketika seseorang telah keluar dari air dingin, karena mereka masih dapat mengalami hipotermia dan masalah kesehatan lainnya jika tidak segera menghangatkan tubuh.
Karena itu, sangat penting untuk segera mengganti pakaian yang basah dan dingin dengan pakaian hangat serta mencari tempat yang nyaman untuk berlindung.
4. Risiko Kardiovaskular
Satu hal yang perlu diingat, berendam dalam air dingin dapat memberikan tekanan pada sistem kardiovaskular, dan mengakibatkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung.
Nah, kondisi ini berpotensi berbahaya bagi individu yang memiliki penyakit jantung. Selain itu, berendam dalam air dingin juga dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung dan meningkatkan kadar troponin dalam darah.
5. Risiko perendaman di perairan terbuka
Kemudian, perendaman di perairan terbuka yang dingin meningkatkan risiko tambahan, termasuk risiko tenggelam karena napas tersengal-sengal dan cepat, serta risiko hipotermia dan ketidakmampuan fisik.
6. Keram otot
Ternyata air dingin dapat memicu keram otot akibat kontraksi otot yang mendadak sebagai reaksi terhadap suhu dingin. Ketika tubuh terpapar air dingin, otot-otot dapat berkontraksi secara tiba-tiba untuk menjaga suhu tubuh, yang sering kali mengakibatkan ketegangan dan keram.
Biasanya, keram ini bisa sangat menyakitkan dan mengganggu aktivitas fisik, serta meningkatkan risiko cedera jika tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penting untuk mengenali tanda-tanda awal keram otot dan segera mencari cara untuk menghangatkan tubuh serta melakukan peregangan untuk meredakan ketegangan.
7. Iritasi kulit
Selain itu, mandi dengan air dingin dapat mengakibatkan iritasi pada kulit, munculnya ruam, atau menyebabkan kulit menjadi kering dan gatal, terutama bagi individu yang memiliki kulit sensitif atau kondisi kesehatan tertentu.
Disebutkan, paparan air dingin dapat mengganggu keseimbangan alami minyak pada kulit, yang berfungsi untuk menjaga kelembapan. Ketika lapisan pelindung ini terganggu, kulit bisa kehilangan kelembapan yang diperlukan, sehingga menjadi kering dan rentan terhadap iritasi. Selain itu, bagi orang dengan kondisi seperti eksim atau dermatitis, mandi air dingin bisa memperburuk gejala yang ada.
8. Stimulasi berlebihan pada sistem saraf simpatik
Selanjutnya, mandi dengan air dingin dapat memicu respons melawan atau lari dalam tubuh, yang mengakibatkan stimulasi berlebihan pada sistem saraf simpatik. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan tingkat stres dan berpotensi menimbulkan risiko bagi kesehatan.
Nah, ketika sistem saraf simpatik terstimulasi, tubuh akan melepaskan hormon stres seperti adrenalin, yang bisa meningkatkan detak jantung dan tekanan darah.
Apabila respons ini terjadi secara berulang atau berkepanjangan, dapat menyebabkan dampak negatif pada kesehatan mental dan fisik, termasuk kecemasan dan kelelahan. Oleh karena itu, penting untuk menyadari efek dari paparan air dingin dan mencari cara untuk mengelola stres secara efektif.
9. Bahaya terjatuh
Kemudian, paparan mendadak terhadap air dingin dapat menyebabkan kehilangan keseimbangan atau gerakan yang tiba-tiba, sehingga berpotensi mengakibatkan terjatuh. Kejadian ini dapat menyebabkan cedera serius, seperti patah tulang, terkilir, atau bahkan trauma kepala.
Selanjutnya, reaksi tubuh terhadap suhu dingin bisa membuat otot–otot menjadi kaku dan mengurangi koordinasi, sehingga meningkatkan risiko terjatuh. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati saat beraktivitas di lingkungan yang dingin dan memastikan, area sekitar aman untuk menghindari kecelakaan.
10. Cedera dingin nonbeku
Satu hal lagi, paparan terhadap kondisi dingin dan lembap dalam waktu yang lama dapat menyebabkan cedera dingin nonbeku, dimana ini dikenal sebagai trench foot.
Nah, kondisi ini ditandai dengan rasa nyeri, perubahan sensasi, dan peningkatan kepekaan terhadap dingin di area yang terpengaruh. Gejala itu dapat bertahan selama bertahun-tahun akibat kerusakan pada saraf dan pembuluh darah.
Disebutkan, cedera tersebut sering terjadi pada individu yang berada dalam lingkungan basah dan dingin, seperti tentara di medan perang atau pekerja di luar ruangan dalam cuaca buruk. Penting untuk segera menghangatkan dan mengeringkan area yang terkena untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. (S-jr) — foto ilustrasi istimewa