Raja Ampat, 4/1/19 (SOLUSSInews) – Sepanjang tahun 2018 lalu, ada sebanyak 31 penyu belimbing atau disebut penyu raksasa mendarat dan bertelur di Kampung Yenbekaki, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.
Sebagaimana diterbitkan oleh BeritaSatu.com, berdasarkan catatan dari Kelompok Penggiat Konservasi Penyu Kampung Yenbekaki, pada Mei 2018, ada delapan ekor penyu belimbing mendarat dan bertelur di kawasan Pantai Warebar, Kampung Yenbekaki.
Selanjutnya, Juni 2018 sebanyak lima ekor, Juli ada delapan ekor, Agustus tiga ekor, September tiga ekor dan Oktober empat ekor. Total seluruhnya yakni 31 ekor penyu belimbing mendarat dan bertelur di Kampung Yenbekaki tersebut.
Ketua Kelompok Penggiat Konservasi Kampung Yenbekaki Yusuf Mayor di Waisai, Papua mengatakan dari 31 ekor penyu bertelur sebanyak 3.706 butir.
Sayang, 1.000 rusak
Dari 3.706 butir telur, sebanyak 1.000 telur rusak, dan yang berhasil menetas sebanyak 2.706 menjadi tukik.
Disebutnya, penangkaran terhadap tukik dilakukan paling lama dua minggu setelah telur menetas. Agar tukik benar-benar kuat dan dapat menghindar dari serangan predator.
Ia mengatakan, pihaknya akan menjaga Pantai Warebar, sebagai tempat sarang penyu raksasa tersebut dari serangan predator yang mengincar telurnya.
Sebagaimana pengalaman, penangkaran terhadap tukik dilakukan paling lama dua minggu setelah telur menetas. Agar tukik benar-benar kuat dan dapat menghindar dari serangan predator. (S-BS/jr)