Jakarta, 21/2/19 (SOLUSSInews) – Nama Jokowi memang seperti magnet. Itu sebabnya, di berbagai daerah, semakin banyak saja Caleg dari beberapa partai pengusung lawan Jokowi di arena Pilpres, mengubah haluan dukungan. Mereka malah rame-rame tampil beda dengan sikap DPP-nya.
Tsk terkecuali para Caleg dari Partai Demokrat.
Politikus Partai Demokrat, Jhoni Allen Marbun membenarkan, ia mendukung pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan siap memenangkan rival Prabowo-Sandiaga itu di daerah pemilihan (Dapil) Sumatera Utara (Sumut).
Jhoni menambahkan, ia tidak sendiri dengan sikap politik yang berbeda dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat di Pilpres 2019 itu. Disebutnya, hampir seluruh Caleg Demokrat yang berada di Dapil II Sumut, terutama di Tapanuli, juga mendukung Jokowi-Ma’ruf.
Keputusan itu didasarkan banyak hal. Salah satunya, tambah Jhoni, karena Demokrat tidak punya kader yang dijadikan kandidat calon presiden ataupun calon wakil presiden di Pilpres 2019.
“Karena tidak ada kader Demokrat di pilpres 2019. Jadi bebas berikan pandangan,” kata Jhoni kepada CNNIndonesia.com, Jumat (1/2/19) lalu.
Resiko pertarungan tinggi
|
Selain itu, Jhoni menilai Pemilu 2019 berbeda dengan Pemilu-pemilu sebelumnya. Sistem Pilpres dan Pileg yang dilakukan serentak membuat resiko pertarungan lebih tinggi. Konstituennya mayoritas menginginkan agar Jokowi kembali menang di Pilpres.
“Warga Tapanuli sampai Toba Samosir melihat Jokowi serius bangun Danau Toba dan Bandara Sisingamangaraja. Sementara konstalasi Pemilu serentak riskan. Jadi kita bicara calon yang konkret programnya saja,” ungkap Jhoni.
Jhoni kemudian mengklaim dia dan caleg Demokrat lainnya yang mendukung petahana menilai banyak program-program Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang diteruskan di rezim Jokowi-Jusuf Kalla. Program yang ia maksud di antaranya infrastruktur, dana desa dan program keluarga harapan.
“Kami realistis, wajar kalau mau Jokowi dilanjutkan dua periode. Kalau kekurangan semua orang punya, tapi bisa diperbaiki di lima tahun mendatang,”
|
Elektabilitas Jokowi 90 persen
Program SBY yang dilanjutkan Jokowi itu, kata Jhoni, berimbas pada elektabilitas petahana, khususnya di Tapanuli, Samosir dan Danau Toba. Jhoni mengklaim elektabilitas Jokowi di wilayah tersebut sudah mencapai 90 persen.
“Kalau Sumatera secara keseluruhan juga sekarang selisih Jokowi dan Prabowo beda sedikit. Di Jawa Barat, hitungan tim saya akan dimenangkan Jokowi karena gubernurnya bukan dari koalisi Prabowo lagi,” kata Jhoni.
Bicara soal chemistry, Jhoni mengungkapkan, banyak kader Demokrat yang sebetulnya sudah simpati terhadap Jokowi. Hal itu terlihat saat Jokowi menghadiri Rapimnas Partai Demokrat Maret tahun 2018 lalu. Namun hal itu berubah karena tidak ada kader Demokrat di Pilpres 2019.
Kendati demikian, Jhoni menegaskan walau mendukung Jokowi di pilpres 2019, ia tetap akan menjadi kader Partai Demokrat. Jhoni juga yakin SBy dan DPP Demokrat tidak akan memberikan sanksi pada kadernya yang beda pilihan di Pilpres. (S-CNN/jr)