Jakarta, 25/2/19 (SOLUSSInews) – Joko Widodo alias Jokowi, Calon Presiden Nomor Urut 01 menyampaikan pidato dalam Konvensi Rakyat di SICC, Sentul, Bogor, Minggu (24/2/19) malam.
Dalam pidatonya, Jokowi menjelaskan arah kebijakan lima tahun mendatang yang memfokuskan pada pengembangan sumber daya manusia.
“Dengan fondasi pembangunan infrastruktur pada periode pertama, maka pada periode kedua, Jokowi akan mewujudkan sumber daya manusia Indonesia yang unggul. Pembangunan manusia Indonesia yang memiliki keterampilan dan berdaya saing untuk membawa Indonesia menjadi negara maju,” kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Kyai Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily di Jakarta, Senin (25/2/19).
Ia menjelaskan, ada empat program utama untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Yaitu Kartu Sembako, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, Kartu Pra-Kerja dan SDM Premium.
Dikatakan, Kartu Sembako merupakan program yang diperuntukan bagi rakyat berpenghasilan rendah agar mereka memilki keterjangkauan untuk membeli sembako dengan murah.
“Kita ingin rakyat yang berpenghasilan rendah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya tanpa harus dibebani dengan harga sembako yang tidak terjangkau. Kebutuhan dasar rakyat harus betul-betul dipenuhi oleh pemerintah,” jelas Ace yang juga politisi dari Partai Golkar ini.
Kelanjutan KIP
Sementara itu, Program KIP Kuliah merupakan kelanjutan dari program Kartu Indonesia Pintar yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya untuk pelajar dengan wajib belajars sembilan tahun.
Pada periode yang kedua, Jokowi akan menambahkan dengan pemberian bantuan pembiayaan untuk yang melanjutkan ke bangku kuliah. Program ini jelas merupakan terobosan baru agar rakyat Indonesia dapat menyelesaikan pendidikan tingginya tanpa harus dibebani dengan biaya kuliah.
“Tidak ada halangan bagi anak bangsa yang cerdas dan memiliki potensi untuk maju terus dengan menyelesaikan kuliahnya hingga S1. Kebijakan ini jelas mendorong agar sumber daya manusia Indonesia betul-betul unggul dan berdaya saing,” tuturnya.
Sedangkan Kartu Pra-Kerja, lanjut Ace, merupakan program nyata untuk memastikan agar warga negara yang belum memiliki kemampuan skill dan keterampilan di dunia kerja akan dilatih dan dibina agar memiliki SDM mumpuni. Dengan demikian, pemerintah akan hadir memberikan kemampuan dan peluang kerja kepada mereka.
“Mereka akan dilatih melalui 3000 Balai Latihan Kerja (BLK) yang tersebar di seluruh Indonesia,” tegasnya.
Kualitas perguruan tinggi
Sementara itu, SDM Premium ialah SDM yang memiliki keunggulan seperti dihasilkan dari perguruan tinggi berkualitas. Hal itu seiring dengan tekad Jokowi untuk terus meningkatkan kualitas perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Disebutkan pula, Pemerintahan Jokowi lima tahun ke depan akan terus meningkatkan dana abadi untuk pendidikan dan penelitian. Saat ini RI telah memiliki Rp66,1 triliun untuk dana abadi pendidikan dan akan terus ditingkatkan hingga mencapai Rp100 triliun dalam lima tahun ke depan.
Jokowi juga telah memulai dengan Rp1 triliun dana penelitian abadi. Ke depan ini akan ditingkatkan hingga mencapai Rp50 triliun dana abadi penelitian.
“Jokowi juga akan membentuk dana abadi untuk mendukung perguruan tinggi terbaik di Indonesia untuk masuk dalam peringkat terbaik dunia. Di tahun 2020, mulai dengan alokasi Rp 10 triliun,” ungkap Ace seperti dilansir BeritaSatu.com.
Dikatakannya lagi, dengan SDM premium, generasi muda dan milenial akan mampu bersaing dan eksis di dalam kompetisi global. Sebagai contoh bisa lihat pengalaman empat unicorn Indonesia yang telah menembus skala global. Indonesia memiliki unicorn terbanyak di Asia Tenggara yang telah memberikan manfaat bagi jutaan usaha kecil untuk masuk di dalam pasar nasional, regional dan global.
“Kita telah memberikan ‘digital talent scholarship’ untuk 1.000 orang di tahun 2018. Kita targetkan hingga 20.000 orang di 2019. Pak Jokowi yakin akan semakin banyak start-up yang lahir di Indonesia. Melalui berjejaring bertukar pikiran diskusi ide dan saling percaya untuk kerja sama, Pak Jokowi berkeyakinan generasi milenial Indonesia mampu menembus pasar global,” demikian Ace Hasan Syadzily. (S-BS/jr)