Denpasar, 19/4/19 (SOLUSSInews) – Secara gamblang, Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma mengungkapkan, langkah kerja sama sinergitas dengan pihak OVO, dinilai sangat penting untuk membawa ribuan pelaku UMKM di Bali menjadi bankable dan merupakan indikator penting dari inklusi finansial.
“Kami percaya bahwa perbankan, UMKM, dan fintech perlu bersinergi dalam mewujudkan inklusi keuangan serta mendukung transaksi nontunai,” ujar Nyoman, dua pekan silam.
BPD Bali disebutkannya mengelola hampir keseluruhan tagihan pajak dan retribusi daerah provinsi, kabupaten, dan kota di Bali.
Sebagai pengelola keuangan daerah, BPD Bali berharap, melalui kerja sama dengan OVO dapat meningkatkan layanan bagi pemerintah daerah untuk kemudahan dan pilihan pembayaran pajak daerah, seperti membayar PBB, SIM, SKCK, dan lainnya secara nontunai.
Kelola SPP berbagai universitas
Selain itu, BPD Bali juga mengelola kewajiban pembayaran SPP berbagai universitas dan sekolah dengan channel pembayaran mulai melalui teller sampai dengan e-banking, baik mobile maupun internet banking.
Saat ini, OVO sudah tersedia di 115 juta perangkat di 303 kota di seluruh wilayah Indonesia dan menjadi satu-satunya platform dengan pembayaran yang paling banyak diterima di toko-toko ritel offline, platform online to offline (O2O), dan perdagangan secara elektronik (e-commerce).
Sebagaimana dilansir Investor Daily, OVO juga telah hadir di 90 persen mal di seluruh wilayah Indonesia, termasuk hypermarket, department store, kedai kopi, bioskop, operator parkir, jaringan rumah sakit terkemuka, dan mendukung layanan transportasi bersama Grab.
OVO, melalui aplikasi Grab, juga menjadi solusi terbaik untuk menikmati layanan digital seperti transportasi dan pemesanan makanan. OVO pun telah tersedia dalam aplikasi Kudo dan 1,7 juta agennya. (S-ID/jr)