Jakarta, 8/3/20 (SOLUSSInews.com) – Berawal dari terjangkitnya virus corona (Covid-19) ke dua warga Indonesia, ternyata telsh menimbulkan sejumlah kepanikan.
Namun pihak Kementerian Kesehatan (Kemkes) meminta rakyat Indonesia memahami terlebih dahulu apa itu Covid-19.
Juru bicara Penanganan Corona sekaligus Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto, mengatakan, virus itu tidak akan bisa hidup sendiri. Dia membutuhkan inang supaya bisa hidup, yakni sel yang hidup.
“Kita pahami dahulu, apa sih virus Covid-19 itu. Kita mengawali dari virus. Virus itu tidak akan bisa hidup sendiri. Dia membutuhkan inang. Dia hanya bisa hidup di sel yang hidup. Sama dengan pohon ada benalu. Benalu ini bisa hidup kalau pohonnya hidup. Kalau pohonnya mati, pasti benalunya mati. Demikian juga virus, dia hidup dalam sel yang hidup,” jelas Achmad Yurianto di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/3/20) lalu.
Sel hidup itu ada di saluran pernapasan orang yang sakit. Pada saat kemudian dia berbicara, batuk atau bersin, sebagian selnya terlepas atau terlempar. Atau dikenal dengan istilah droplet. Percikan ludah akibat batuk, berbicara atau bersin tidak akan bisa terlempar hingga jarak satu kilometer (km), melainkan paling jauh hanya satu meter saja.
Kemudian, sel manusia apabila lepas dari tubuh manusia, di dalam iklim dengan paparan ultraviolet, suhu, rata-rata hanya akan bertahan 10-15 menit. Sesudah itu akan mati indoor atau outdoor.
Sehingga, cara yang paling mudah mengendalikan penularan ialah siapa pun yang sedang sakit, baik itu batuk, pilek atau karena Covid-19, sebaiknya menggunakan masker. Supaya percikan ‘droplet’-nya tidak kemana-mana.
“Di dalam kehidupan sosial kita, yang jahat saja yang dipenjara, bukan yang tidak jahat dipenjara. Cara berpikirnya jangan dibalik. Penjahat dibiarkan berkeliaran, kita yang yang masuk penjara semua. Ini pengertian tentang virus itu begitu. Jadi kita minta yang sakit pakai masker. Dan mari kita tegur dengan cara yang baik apabila teman kita batuk dan pilek enggak pakai masker,” jelad Achmad Yurianto.
Masuk ke mulut
Disebutnya, virus tetap akan masuk ke mulut seseorang sekalipun ia menggunakan masker.
Dicontohkannya, bila ada orang batuk dengan menutup mulutnya menggunakan tangan, lalu tangan yang sudah kena percikan droplet digunakan untuk membuka pintu. Kemudian, orang sehat yang memakai masker membuka pintu yang sudah terpapar droplet, lalu ia makan gorengan dengan tangan tersebut. Sehingga virus pun masuk melalui mulut.
“Jadi setebal apa pun masker kita kalau dapat gorengan pasti dibuka (maskernya),” tutur Achmad Yurianto. (S-BS/jr)