Bekasi, 18/5/20 (SOLUSSInews.com) – Di hari Kamis (14/5/20) lalu, RS Siloam Hospitals ‘Sentosa’ Bekasi, menggelar Webinar mengusung tema ‘Peranan Pemeriksaan Laboratorium Dalam Skrining Covid-19’.
Dilaporkan, dalam diskusi online tersebut, sejumlah topik hangat terkait penanganan dalam pandemi Covid-19 turut dibahas, khususnya peran laboratorium pada penanganan dan penelitian, yang pasti untuk menemukan kondisi pasien positif Covid-19. Yaitu, dengan pemeriksaan laboratorium. Oleh karena itu, peran pemeriksaan laboratorium sangatlah penting.
Dr Maenaka Smaratungga, SpPK, Spesialis Patologi Klinik RS Siloam Sentosa, mengatakan, dalam pemeriksaan laboratorium pada skrining Covid-19, setidaknya ada beberapa hal yang dilakukan. Sebut saja pemeriksaan hematologi untuk mengetahui limfosit absolut dan Neutrophil Lymphocyte Ratio.
Selain itu, ada pula tes CRP atau C-reactive protein. Yaitu, pemeriksaan untuk mengetahui kadar protein C-reaktif dalam darah. Protein ini merupakan penanda adanya peradangan dalam tubuh. Pemeriksaan molekuler yang terdiri dari TCM dan Real Time PCR.
“Terakhir, Rapid Test Antigen atau antibodi. Ini dilakukan untuk study epidemologi, prevalensi survailens penyakit, membantu diagnosisi pada fase sakit minggu kedua, dan mendeteksi infeksi pada pasien dengan tanpa gejala,” ungkap Dokter Maenaka dalam Webinar RS Siloam Sentosa tersebut.
Membutuhkan dokter spesalis patologi
Selanjutnya, Dokter Maenaka menjelaskan, pemeriksaan Rapid Test membutuhkan dokter spesalis patologi.
Sebab, setelah melakukan uji rapid test, diperlukan pula pemeriksaan lainnya ataupun pengulangan.
“Kondisi ini perlu guna memastikan apakah status positif maupun dari hasil negatif Covid-19 pada pasien saat hasil pemeriksaan di laboratorium, ” tambahnya.
Rapid test corona di Indonesia menggunakan sampel darah untuk mendeteksi kadar antibodi imunoglobulin terhadap virus dalam tubuh. Antibodi merupakan protein yang dibentuk oleh sistem kekebalan tubuh manusia untuk melawan bakteri, virus, dan benda asing lainnya. Pada rapid test corona, dua jenis imunoglobulin. Yaitu Immunoglobulin G (IgG) dan Imunoglobulin M (IgM). Demikian Staf Media Siloam Hospitals Group. (S-r/JR/jr — Foto Ilustrasi Istimewa)