Singapura, 29/7/20 (SOLUSSInews.com) – Khabar membanggakan datang dari Singapura, pusat bisnis keuangan di Asia Tenggara.
Dilaporkan, BNI Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) Singapura menjadi salah satu dari 20 bank internasional yang berstatus Full Bank License. Padahal, saat ini terdapat lebih dari 100 bank di ‘negeri singa’ tersebut.
Pgs Pemimpin Cabang BNI Singapura, Irwan Febryansyah mengungkapkan, sebagai bank berstatus full bank license, BNI KCLN Cabang Singapura boleh melakukan hampir semua transaksi perbankan, sama dengan bank-bank besar internasional lainnya. Seperti bisa membuka tabungan lokal (baik rekening individual maupun korporat), bisa menerima transaksi cek, clearing, pengiriman uang, jasa kustodian, dan pemberian pembiayaan atau kredit.
“Lisensi Full Bank itu hanya satu level di bawah Local Bank yang merupakan lisensi tertinggi yang diberikan Monetary Authority of Singapore (MAS). BNI menjadi satu-satunya bank dari Indonesia yang memiliki lisensi tersebut di Singapura,” ujar Irwan dalam sesi interview online, Rabu (29/7/20).
Selain kantor cabang utama yang berlokasi di Kawasan Central Business District (CBD) tepatnya di Cecil Street, BNI KCLN Singapura membuka dua cabang lainnya yang berstatus lisensi limited propose branch (LPB). Keduanya berlokasi di tempat yang strategis yakni di Lucky Plaza (Orchard Road) dan City Plaza.
“Bisnis kami makin berkembang, terutama pada pembiayaan (kredit) dan pengiriman uang,” paparnya.
Terkait aset, saat ini lebih dari 60 persen dari total aset BNI KCLN Singapura ialah pembiayaan. “Pertumbuhan loan yang prudent itu yang kami coba pertahankan, terutama di masa pandemik ini,” ujarnya.
BNI KCLN Singapura, lanjutnya, fokus pada bidang ekspor impor dengan menjembatani bisnis Indonesia dan internasional, misinya adalah membawa Indonesia ke pasar internasional. Salah satu target pembiayaan di Singapura adalah trading company terutama yang melakukan transaksi ekspor impor dengan Indonesia. Skema pembiayaan yang menjadi andalan BNI KCLN Singapura ialah skema pembiayaan Trade Facility dan Supply Chain Financing (SCF).
Skema yang banyak diminati
Di antara trading company di Singapura yang memanfaatkan skema SCF ini ialah Golden Profit Trading, Pte,Ltd. Melalui skema SCF, trading company dipertemukan dengan jaringan nasabah BNI di dalam negeri yang sangat luas.
Melalui skema ini trading company mendapatkan kepastian pembayaran yang lebih sehingga diharapkan dapat meningkatkan volume transaksi ekspor-impor dengan perusahaan Indonesia.
Selain itu, skema pembiayaan trade facility juga merupakan skema pembiayaan yang banyak diminati oleh perusahaan-perusahaan di Singapura dalam melakukan transaksi impor barang dari Indonesia. Pine Energy Pte Ltd merupakan salah satu contoh trading company di Singapura yang telah memanfaatkan fasilitas Letter of Credit (L/C) Import oleh BNI KCLN Singapura.
Besarnya transaksi remitansi di BNI KCLN Singapura, menurut Irwan, didominasi oleh pekerja migran Indonesia (PMI) di Singapura yang saat ini jumlahnya lebih dari 200.000 orang. Ditambah lagi dengan pekerja non PMI seperti pelaut yang bekerja untuk perusahaan perdagangan atau kapal pesiar, pelajar, dan pekerja sektor formal.
Kontribusi transaksi remitansi lainnya adalah dari turis Indonesia, baik yang berwisata maupun berobat. “Nilai transaksi harian pada ketiga cabang per hari bisa mencapai lebih dari 1.000 transaksi, dengan transaksi terbanyak di Lucky Plaza dan City Plaza,” jelasnya.
BNI KCLN Singapura merupakan kantor cabang pertama dan tertua. BNI KCLN Singapura merupakan kantor cabang luar negeri pertama BNI yang berdiri di tahun 1955 saat Singapura masih belum merdeka. “BNI KCLN Singapura memang unik, selain paling dekat, kita disini berdiri sejak tahun 1955, sementara Singapura merdeka tahun 1965, Singapura masih merupakan bagian dari Malaysia,” demikian Irwan Febryansyah. (S-BS/jr)