Jakarta, 12/8/20 (SOLUSSInews.com): Berbagai protokol kesehatan dan penanganan diterapkan sangat ketat oleh Siloam Hospitals Kebon Jeruk, guna memastikan keamanan dan kesehatan, serta melindungi pasien saat berobat.
Hal tersebut bahkan tidak hanya diterapkan kepada pasien, tapi juga para tenaga kesehatan, staf hingga pekerja pendukung yang berada di lingkungan Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ) tersebut.
Direktur SHKJ, dokter Agus Tanjung mengatakan, pihaknya telah menerapkan berbagai langkah strategis dalam menjaga rumah sakitnya menjadi tempat berobat yang aman bagi pasien.
Yakni, mulai dari melakukan screening pada semua akses masuk rumah sakit yang berlaku bagi semua orang, tanpa terkecuali, berupa pengisian formulir deklarasi dan pengukuran suhu tubuh. Kemudian, meningkatkan semua upaya pencegahan infeksi dengan melakukan pembersihan ruangan dan tempat kerja secara rutin dan intensif.
Selain itu, SHKJ juga menerapkan peniadaan jam besuk (kunjungan) pasien dan pembatasan penunggu pasien pada mereka yang menjalani rawat inap.
Area perawatan terpisah
Agus menambahkan, SHKJ juga menerapkan protokol pemisahan pasien suspect maupun positif Covid-19 dalam area perawatan terpisah di luar gedung utama RS. Pemisahan ini tidak hanya pada ruangan saja, tapi juga tenaga medis dan staf yang terpisah atau berbeda dengan pasien umum lainnya.
Sesudah itu, dilakukan upaya rujukan sesegera mungkin. Pasien suspect maupun positif Covid-19 akan ditindaklanjuti dengan proses rujukan ke rumah sakit Siloam Kelapa Dua atau Siloam Mampang.
Kedua rumah sakit tersebut telah didedikasikan Siloam Hospitals Group untuk penanganan Covid-19.
“Siloam Hospitals Group memisahkan penanganan perawatan pasien positif Covid-19 dan hanya mempusatkannya di dua rumah sakit tersebut. Hal ini guna menjamin keselamatan dan memberikan rasa aman kepada masyarakat saat berobat di jaringan rumah sakit Siloam Hospitals Group. Sekaligus menjawab kekhawatiran masyarakat yang selama ini enggan dan menunda ke rumah sakit karena takut terjadinya penularan silang,” paparnya
Disebut Agus, hal ini mengingat masih banyak penyakit lainnya yang memerlukan penanganaan segera dan tidak bisa ditunda-tunda. Misalnya saja, pada mereka yang mengalami serangan jantung atau pun stroke.
Selain itu, pengobatan berkala juga dibutuhkan kepada mereka yang menderita penyakit kronis, seperti diabetes melitus, ginjal, dan lainnya, serta penderita kanker. “Belum lagi, bagi para Balita yang memerlukan vaksin. Kebijakan IDAI terbaru yang sudah tidak boleh lagi menunda pemberian vaksin. Karena dikhawatirkan akan membuat adanya wabah baru dari penyakit yang sebenarnya sudah ada vaksinya di masa mendatang,” tegasnya, seperti dilansir Kompas.com.
Tidak hanya itu, lanjut Agus, SHKJ juga melakukan upaya untuk menjaga kesehatan dan kemanan bagi para tenaga kesehatan, staf dan pekerja pendukung lainnya di lingkungan rumah sakit.
Tes berkala
Merujuk kepada protokol terbaru, seluruh awak rumah sakit tersebut secara berkala dilakukan rapid test serelogy ataupun PCR Swab.
Tidak hanya itu, SHKJ juga menerapkan beberapa strategi dalam menjaga kesehatan dan kondisi mereka selama pandemi Covid-19. Misalnya Work From Home apabila kondisi memungkinkan, pemberian vitamin, dan tak kalah penting adalah penyediaan Alat Pelindung Diri (APD) yang mencukupi dan sesuai kebutuhan.
Dikatakan Agus, Siloam Hospitals Group, termasuk SHKJ, akan selalu memperbaharui berbagai protokol kesehatan dan penanganan Covid-19 di lingkungan rumah sakit sesuai perkembangan situasi dan kondisi penyakit tersebut.
Hal ini, dokter Agus Tanjung, demi menjaga keamanan dan kesehatan, serta melindungi pasien dan juga seluruh tenaga kesehatan, staf, dan pekerja pendukung lainnya di lingkungan rumah sakit. (S-KC/jr)