Jakarta, 5/4/23 (SOLUSSInews.com) – Kini kekayaan bos Louis Vuitton, Bernard Arnault, dilaporkan telah tembus US$200 miliar atau sekitar Rp3.000 triliun.
Disebutkan, kekayaan Arnault bertambah setelah saham Moet Hennessy Louis Vuitton (LVMH) di Prancis miliknya mencapai rekor tertinggi.
Dikutip dari The Guardian, pria berusia 74 tahun itu menjadi orang ketiga dalam sejarah yang mengumpulkan kekayaan dimana diperkirakan di atas ambang batas $200 miliar.
Sebelumnya, bos Tesla, Elon Musk dan Jeff Bezos dari Amazon telah mencapai tonggak sejarah itu. Namun, saat ini kekayaan mereka merosot karena harga saham perusahaan teknologi turun.
Indeks Miliarder Bloomberg mencatat, kekayaan Arnault meningkat US$2,4 miliar pada Selasa (4/4/23) menjadi US$201 miliar. Itu berarti kekayaan Arnault meningkat US$39 miliar dalam setahun ini setelah nilai saham LVMH naik 30 persen berkat melonjaknya permintaan barang mewah di kalangan orang kaya dunia.
Melonjak lebih 150 persen
Miliarder Prancis itu lebih kaya US$25 miliar dibandingkan Elon Musk, yang kekayaannya tergerus setelah membeli Twitter senilai US$44 miliar. Selain itu, saham Tesla juga 50 persen selama setahun terakhir.
Sementara, bos Amazon, Jeff Bezos merupakan orang pertama yang mencapai tonggak sejarah US$200 miliar pada Agustus 2020. Namun, saat ini dia menjadi orang terkaya ketiga di dunia dengan kekayaan sebesar US$128 miliar.
Arnault CEO LVMH, memiliki merek Louis Vuitton, Christian Dior, dan sampanye Moët & Chandon. Sahamnya telah melonjak lebih dari 150 persen dalam tiga tahun terakhir.
LVMH tahun lalu mencapai rekor penjualan Rp1.300 triliun dan telah memulai program pembelian kembali saham senilai Rp24,5 triliun. Hal itu membuat harga saham terdongkrak.
Anak-anaknya memegang peran kunci
Arnault yang merupakan pemegang saham mayoritas LVMH, baru-baru ini menunjuk anak-anaknya untuk memegang peran kunci dalam bisnis tersebut. Pada Januari lalu, anak tertuanya, Delphine, dinobatkan sebagai CEO Christian Dior, merek terbesar kedua di LVMH.
Adiknya, Antoine, dipromosikan untuk menjalankan perusahaan induk yang mengendalikan LVMH dan kekayaan keluarga Arnault.
Sementara, tiga anak Arnault lainnya yang lebih kecil juga memiliki pekerjaan penting di perusahaan barang mewah terbesar di dunia, yang meliputi merek-merek seperti Stella McCartney, TAG Heuer, Bulgari, dan Tiffany.
Alexandre Arnault merupakan seorang eksekutif di Tiffany, Frédéric Arnault kepala eksekutif TAG Heuer, sementara adik bungsu mereka, Jean Arnault, mengepalai pemasaran dan pengembangan produk untuk divisi jam tangan Louis Vuitton. (S-BSc/jr) — foto ilustrasi istimewa