Jakarta-CS, 15/2/17 (BENDERRA/SOLUSSI): Forum Rektor Indonesia menyatakan, FRI berkomitmen untuk menjaga keberagaman di Tanah Air keberagaman dan kebhinekaan Indonesia yang sudah mulai tercabik.
Ketua Forum Rektor Indonesia (FRI) Prof Suyatno juga mengatakan, sebab jika dibiarkan, hal ini akan terus berkembang dan dapat memecahbelah NKRI. FRI bertekad untuk mendidik mahasiswa sebagai generasi bangsa yang berkarakter kebhinekaan.
“Forum rektor memandang kampus dapat menjadi perekat untuk menghasilkan keragaman. Kami akan fokus menanamkan pendidikan karakter pada mahasiswa sehingga toleransi bisa terwujud,” kata Suyatno yang juga merupakan rektor Universitas Uhamka pada Konferensi Pers Forum Rektor Indonesia di Kampus Uhamka, Jakarta, Selasa (14/2/17).
Selanjutnya, Suyatno menambahkan agar mahasiswa terdidik menghargai keberagaman dan perbedaan. FRI sepakat kampus harus memiliki wadah tetap. Dalam hal ini kampus harus memiliki asrama berupa rumah susun sederhana sewa (rusunawa), sehingga mahasiswa dapat hidup berdampingan dari berbagai lapisan dan golongan dalam pengawasan.
Hadirnya rusunawa untuk mahasiswa, kata Suyatno, untuk menghindari terbentuknya kelompok-kelompok radikalisme. Pasalnya, jika mahasiswa tinggal atau berkumpul dalam kelompok tertentu berdasarkan suku, agama, atau ras, tanpa ada pengawasan berpotensi tumbuh suatu gerakan.
Dijelaskan Suyanto, mahasiswa tidak selamanya diwajibkan tinggal di rusunawa, tetapi hal tersebut berlaku untuk mahasiswa di tahun pertama. Pasalnya, jika tidak diatasi akan menjadi bom waktu dan terkadang mudah menyulut konflik komunal.
Selain mahasiswa, Suyatno juga mengatakan, profesor dan dosen merupakan kaum intelektual yang diandalkan untuk menjaga keberagaman NKRI. Ditegaskan dia, FRI bukan forum yang berafiliasi dengan partai politik, maka para intelektual diharapakan dapat berpikir jernih.
“Kita selalu menghimbau agar seluruh warga kampus dapat menahan dan menjaga diri untuk tidak terlibat dalam kepentingan politik sesaat. Tetapi harus menciptakan suasana sejuk di setiap kesempatan,” ucapnya.
Dalam hal ini, untuk memilih pemimpin seperti kepala daerah, kaum intelektual diharapkan untuk memlih pemimpin yang mampu membawa kepentingan masyarakat dengan memperhatikan elemen-elemen yang kuat. Pasalnya, hadirnya pemimpin yang baik dan bijaksana dapat berimbas pada kampus dari setiap kebijakannya.
Selanjutnya, selain menjaga persatuan bangsa, FRI juga bertekad untuk mengawal perwujudan amanah konstitusi pendidikan nasional, dalam rangka mencerdaskan dan menyejahterahkan kehidupan bangsa. Dalam hal ini, FRI siap membantu pemerintah mengembangkan program-program prioritas yang mendukung pembangunan ekonomi bangsa.
“Kami (FRI) senantiasa membantu pemerintah untuk mengupayakan seluruh komponen bangsa untuk menjaga kebersamaan serta menunjukan keteladanan dalam hidup berbangsa dan bernegara,” demikian Prof Suyatno sebagaimana dikompilasi Tim ‘BENDERRAnews’ dan ‘SOLUSSInews’ untuk ‘Cahayasiang’ berdasarkan ‘BeritaSatu.com’. (Tim)