Medan-CS, 20/2/17 (BENDERRA/SOLUSSI): Sejak tahun 2014, ternyata Pemerintah telah membiayai iuran Jaminan Kesehatan Nasional alias JKN bagi untuk 92,4 juta warga tidak mampu sebagai upaya kuat mendukung program jaminan sosial.
Sebagaimana dikemukakan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kementerian Koodinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Sigit Priohutomo di Medan, Sumatera Utara, Sabtu akhir pekan lalu, jumlah itu merupakan 36,2 persen dari jumlah penduduk Indonesia yang dibiayai sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran.
“Pemerintah mempunyai komitemen kuat dalam mendukung program JKN. Salah satunya dengan telah dialokasikannya lima persen anggaran belanja negara untuk sektor kesehatan sejak 2016 dan minimal 10 persen anggaran daerah,” katanya pada pertemuan tingkat tinggi mahasiswa kedokteran di gedung Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara.
Ia mengatakan jumlah 92,4 juta jiwa itu merupakan bagian dari 174 juta warga Indonesia yang telah menjadi peserta JKN.
Disebutnya lagi, keberhasilan dalam menjangkau hampir 66,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia untuk mengikuti JKN itu tidak lepas dari dukungan semua pihak.
“Prinsip utama JKN adalah gotong royong. Bila saudara kita yang sakit harus ditolong oleh yang sehat. Untuk itu, kepesertaan dan kontinuitas pembayaran iuran menjadi kunci utama program ini,” katanya.
Ajakan bergabung
Dia berharap seluruh warga Indonesia dapat segera bergabung dalam JKN dengan menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan tidak menunggu sakit dulu untuk bergabung.
Di depan ratusan mahasiswa kedokteran, Sigit mengajak Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia untuk menyosialisasikan kepada seluruh mahasiswa agar program JKN sukses.
Pada bagian lain, Sigit mengatakan pemerintah telah berusaha meningkatkan kesehatan dengan pembangunan kesehatan yang mengedepankan upaya promotif dan preventif.
Ia mengatakan saat peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-52 pada 2016, pemerintah telah mencanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dengan mendorong tiga langkah.
Makan buah
Ketiga langkah itu ialah memperbanyak makan buah dan sayur, berolahraga secara teratur dan memeriksakan kesehatan secara teratur untuk deteksi dini.
“Kita perbanyak makan dan sayur. Kalau rapat-rapat sebaiknya dihidangkan buah-buahan dan bukan kue-kue yang banyak mengandung karbohdrat. Nanti malah bisa jadi diabetes,” katanya.
Dia juga mengajak para mahasiswa kedokteran untuk ikut menyosialisasikan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat.
Dukungan Siloam
Implementasi program kesehatan murah dan terjangkau bagi semua warga ini juga telah mendapat respons dari banyak penyelenggara rumah sakit swasta, termasuk Siloam Hospitals.
Pendiri RS Siloam, James T Riady dalam sebuah iven di Bandung, menyatakan, semua rumah sakit yang didirikan, termasuk RS Siloam Internasional di Kota Bandung, Jawa Barat, mendukung sekaligus dapat melayani kesehatan masyarakat peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
“Nanti akan diberikan pelayanan total, bukan menengah ke atas, tapi ke bawah dengan menghadirkan BPJS,” kata Riady usai peresmian pembangunan awal rumah sakit itu, di Jalan Aceh, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.
Ia jkuga menuturkan, rumah sakit bertaraf internasional yang dibangunnya itu akan mengikuti segala program BPJS berbagai tingkat fasilitas termasuk pelayanan kelas tiga.
“Akan dihadirkan BPJS untuk kelas tiga, ikut tarif BPJS kelas tiga, dananya subsidi silang,” katanya.
Ia menegaskan, pelayanan bagi masyarakat peserta BPJS itu sebagai upaya pihak rumah sakit swasta membantu atau mendukung program pemerintah dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Walikota Bandung, Ridwan Kamil, yang hadir dalam acara pembangunan awal itu mengucapkan terima kasih karena keberadaan rumah sakit swasta tersebut mendukung program BPJS.
“RS Siloam International untuk masyarakat miskin juga bisa dilayani, Siloam akan membantu pelayanan BPJS,” kata Kamil.
Sejumlah RS Siloam Hospitals di berbagai daerah (seperti di Purwakarta, Kupang, Manado, Balikpapan, Surabaya, Jakarta dst, Red), juga aktif bahkan termasuk paling gencar dalam melaksanakan program BPJS Kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan. Demikian ‘Antara’ seperti diolah Tim ‘BENDERRAnews’ dan ‘SOLUSSInews’ untuk ‘Cahayasiang.com’. (Tim)