Lippo Village, 31/5/17 (SOLUSSInews): Universitas Pelita Harapan, pada hari Rabu (31/5/17) ini, menelorkan lagi ratusan guru, baik itu yang akan disebar ke berbagai penjuru Tanah Air hingga ke pelosok-pelosok pedalaman, juga ke luar negeri.
Terkait itu, Pendiri Universitas Pelita Harapan (UPH), James T Riady, mengatakan, para lulusan ‘Teachers College’ (TC) UPH merupakan orang-orang yang sudah melalui proses seleksi paling berat. Dan tentunya juga orang yang dipilih Tuhan.
Ia mengemukakan itu, saat hadir dalam wisuda ke-8 TC UPH dan pelantikan ‘International Teachers Colege’ (ITC) di Aula Serbaguna UPH, kawasan Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Banten.
James lalu berpesan agar setiap lulusan TC siap menghadapi tantangan, berkomitmen penuh untuk mengabdi, selalu mengingat visi profesi, dan memiliki keberanian.
“Kalian harus memiliki pengelolaan yang baik, untuk diri sendiri atau pun orang lain, mampu mengerjakan segala sesuatu dengan baik dan cepat…. Jamahlah hati setiap anak-anak yang akan kalian temui sebagai guru, jalani terus ladang pelayanan ini karena Tuhan telah mengenal dan memilih kalian terlebih dahulu, bahkan Tuhan sudah menetapkan jalan panggilan kalian,” tuturnya.
Selanjutnya, ia juga mengingatkan para lulusan untuk tetap konsisten menjalani pendidikan dan semakin menunjukkan nilai kepemimpinan di tengah krisis moral yang melanda berbagai wilayah di dunia sekarang ini.
“Kalian semua sudah melalui segala proses seleksi yang berat, konsisten menjalani pendidikan dan semakin menunjukkan nilai kepemimpinan kalian. Kita semua berada dalam situasi yang kritis, banyaknya pertempuran melawan radikalisme, anti TUHAN, anti Keluarga, dan lainnya. Hanya Karena kasih TUHAN kita masih bisa bertahan, bahkan terus menolong kita dengan mengirimkan orang-orang yang mau terlibat, dan juga mitra kerja untuk bersama-sama melayani,” kata James.
Asal Nepal
Pada kesempatan yang sama, Rebika Thapa mewakili para lulusan, menyatakan, ia menemukan mimpi dan rumah keduanya di UPH.
“Pengalaman menghabiskan beberapa tahun di sini merupakan pengalaman berharga, truly treasurable. Tentunya di awal saya bergabung banyak hambatan terutama saya merasakan culture shock,” kata Thapa, warga Nepal yang lulus Pendidikan Bahasa Inggris ITC UPH.
“Tinggal seasrama dengan teman-teman dari berbagai berbagai negara, ini mendorong saya untuk belajar berbagi satu sama lain, mengasihi satu sama lain, dan saya akan terus belajar. Saya percaya di sini saya telah memperoleh pengetahuan sejati, terus dikuatkan iman kepada TUHAN. Untuk semakin memiliki karakter ilahi. Saya belajar untuk selalu menjadi orang yang cinta Tuhan dan melakukan semuanya untuk Tuhan,” ujarnya lagi.
Sementara dari kalangan orangtua peserta, hadir Yuliana Lolopayung, orangtua Yosua Talantan, lulusan Pendidikan Matematika TC UPH yang mengaku dari keluarga sederhana.
“Kami menyaksikan bagaimana TUHAN bekerja di kehidupan kami, sehingga anak kami boleh diutus ke mana pun sesuai yang Tuhan sediakan,” kata Yuliana seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’
Ia juga mengatakan, putranya merupakan anak ke-5 dari sembilan bersaudara dan menjadi anak pertama kalinya dapat merasakan pendidikan di universitas. Melalui pendidikannya di UPH, karakter Yosua juga berubah dari pemalu menjadi berani, ujarnya.
Cinta TUHAN
Tidak hanya Yuliana, Tiorida Arison Limbong yang datang jauh dari Medan, merasa bangga anaknya Lina Limbong bisa lulus dari UPH.
“Saya bangga anak saya telah lulus dari UPH. UPH saya yakin sebagai tempat belajar yang baik dan mampu membentuk anak kami untuk semakin cinta TUHAN, dan menjadi pribadi yang berhasil. Saya berharap anak saya mampu menjadi anak yang lebih baik, dan mau melayani melalui pekerjaannya sebagai guru,” demikian Tiorida Limbong. (S-BS/jr)