Jakarta, 19/8/17 (SOLUSSInews) – Kehadiran Kota Meikarta dengan segala fasilitasnya, dipastikan memberikan dampak positif bagi perekonomian Provinsi Jawa Barat. Semua level pemerintahan, dari desa-kecamatan-kabupaten-provinsi bakal memperoleh keuntungan besar secara langsung maupun tidak langsung: di antaranya bertambahnya lapangan kerja, tumbuhnya daya beli rakyat serta memacu gairah berbagai sektor bisnis.
Ya,mpembangunan kota terpadu Meikarta di Cikarang, Jawa Barat, dinilai mampu menggairahkan industri properti dan perekonomian nasional. Proyek besutan Lippo Group ini letaknya strategis, berada di poros perekonomian Indonesia dan dikelilingi sekitar 4.000 perusahaan multinasional.
Demikian rangkuman pendapat tokoh Jawa Barat Ginandjar Kartasasmita yang dihubungi dari Jakarta, Jumat (18/8/17).
“Meikarta akan menjadi pusat permukiman dan pertumbuhan baru. Pengembangan kota ini akan menghasilkan sumber pendapatan baru langsung maupun tidak langsung bagi pemerintah daerah di Jawa Barat, baik kabupaten setempat dan sekitarnya maupun bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ujar Ginandjar.
Mantan Ketua DPD RI ini menegaskan, proyek Meikarta dengan investasi sekitar Rp 278 triliun tersebut besar sekali dampak positifnya untuk Jawa Barat. Proyek ini akan menghasilkan jutaan rumah, sebagian besar untuk masyarakat biasa, bukan yang berpenghasilan tinggi.
“Tidak ada dan mungkin tidak akan ada lagi satu proyek sebesar ini pada tahun-tahun mendatang. Proyek itu tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru dan membuka kegiatan ekonomi terkait, ke hulu dan ke hilir, yang akan dinikmati terutama oleh masyarakat Jawa Barat. Proyek ini juga mengundang investasi baru, karena terpenuhinya kebutuhan akan perumahan dan lingkungan hidup sehat bagi para pekerja dan keluarganya,” papar tokoh senior Jawa Barat (Jabar) yang pernah menjabat sejumlah posisi menteri tersebut.
Ginandjar menuturkan, kesan saat ini ada kelesuan ekonomi, bahkan menurunnya daya beli masyarakat. Sektor properti seolah menghadapi tantangan karena berbagai faktor.
“Tetapi, di tengah kegalauan dan pesimisme tersebut, justru tampil Meikarta. Saya melihat sendiri betapa tiap hari ribuan masyarakat yang berpenghasilan menengah dan bahkan pas-pasan antre, guna mendapatkan nomor untuk dilayani oleh petugas penjualan Meikarta. Keluhan yang saya dengar dari para calon pembeli justru adalah kelambatan dalam pelayanan penjualan,” tuturnya lagi.
Sambutan publik
Ginandjar mengatakan, banyak juga konsumen yang telah melakukan pemesanan secara online. Sementara itu, ada tujuh bank yang terlibat dalam proyek ini, di antaranya bank-bank milik negara dan bank-bank terbesar di Indonesia. Ini benar-benar luar biasa.
“Apa artinya itu semua? Sedikitnya ada tiga pelajaran yang dapat kita ambil dari sini. Pertama, daya beli ada, bukannya tidak ada, tapi masyarakat lebih selektif dalam membelanjakan uangnya dan lebih memilih menginvestasikannya untuk masa depan,” ungkapnya.
Kedua, kebutuhan atau keinginan masyarakat untuk memiliki rumah besar. Ketiga, sebagai kesimpulan, tidak betul jika ada gambaran pesimisme terhadap perekonomian Indonesia.
Respons Pemerintah
Ginandjar mengaku, saat ini pemerintah sedang repot-repotnya menarik investasi ke Indonesia. Banyak tim dikirim ke berbagai negara untuk mempromosikan iklim dan kemudahan investasi di Indonesia.
Berbagai aturan juga diperlonggar, insentif diberikan, bahkan pemerintah mengeluarkan dana besar untuk prasarana agar para investor makin tertarik dan keekonomian investasinya ditingkatkan.
“Tapi lihat Meikarta, mana dukungan pemerintah secara langsung di sini? Boleh dikatakan tidak ada, padahal proyek ini akan melibatkan investasi ekuivalen puluhan miliar dolar AS. Dengan investasi sebesar itu, dalam waktu yang relatif pendek pasti juga ada dampak positif pada pertumbuhan nasional, yang cukup signifikan. Itu yang pertama,” tandasnya.
Kedua, lanjut Ginandjar, Meikarta membangun jutaan rumah buat rakyat kebanyakan, yang sebetulnya merupakan tugas negara. Ratusan ribu rumah untuk rakyat dalam proyek ini dibangun oleh swasta, tanpa sedikit pun membebani anggaran negara.
Sementara itu, untuk membangun banyak proyek perumahan lewat Perumnas, pemerintah mesti menyediakan anggaran negara yang cukup besar.
“Proyek Meikarta selain dimaksudkan untuk memenuhi salah satu kebutuhan dasar umat manusia, juga mencerminkan optimisme dan kepercayaan kepada ekonomi kita. Ini juga mencerminkan keyakinan kepada pemerintah yang memimpin perjalanan bangsa kita,” ujar Ginanjar.
Laris manis
Sementara itu, Chief Marketing Officer (CMO) Lippo Homes, Jopy Rusli, mengatakan, kehadiran proyek Meikarta bagai oase di tengah melambatnya industri properti di Tanah Air beberapa tahun belakangan ini. Antusiasme konsumen yang begitu tinggi untuk membeli hunian di Meikarta menjadi angin segar bagi industri properti. Sejak diperkenalkan secara resmi pada Mei 2017 hingga pertengahan Agustus ini, Lippo Group mengantongi penjualan hampir 100.000 unit apartemen.
Benar-benar laris manis.
“Hingga kini telah terjual sekitar 99.300 unit apartemen. Kehadiran Meikarta menggairahkan industri properti di Indonesia yang sedang melambat,” katanya.
Pengembangan kota baru yang lebih indah dari Jakarta tersebut penting, karena bergulirnya industri properti akan mengerek banyak sektor industri terkait lainnya.
“Industri properti menggairahkan industri terkait seperti industri kaca, marmer, hingga bisnis kontraktor,” tambah Jopy.
Agen pembangunan
Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata pernah mengatakan, industri properti tidak hanya merupakan agen pembangunan, tetapi juga sudah terbukti membuka banyak lapangan kerja dan menjadi salah satu penyumbang pajak utama untuk negara.
Pembangunan properti juga berdampak terhadap bergeraknya 174 usaha turunannya, mulai dari saat pembangunan berlangsung hingga pascapembangunan.
Jopy menegaskan, di banyak negara terbukti bahwa bertumbuhnya sektor perumahan atau hunian ikut menggairahkan perekonomian suatu negara.
“Kehadiran proyek Meikarta juga seperti itu. Selain menggairahkan perekonomian wilayah sekitarnya, juga perekonomian nasional,” ujarnya.
Infrastruktur terlengkap
Jopy menjelaskan, acara Grand Launching Meikarta yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI Ke-72, Kamis (17/8), dihadiri ribuan calon pembeli apartemen Meikarta. Dia menjelaskan, tingginya minat konsumen untuk memiliki apartemen di Meikarta antara lain didorong sudah lengkapnya jaringan infrastrukturnya. Ini merupakan salah satu keunggulan kota baru tersebut.
Infrastruktur transportasi itu antara lain jalan tol dan jalan layang tol Jakarta-Cikampek yang sedang dibangun. Ada pula kereta api cepat yang menghubungkan Jakarta-Bandung, yang memangkas waktu tempuh dari sekitar dua jam setengah dengan mengendarai mobil menjadi 30 menit. Selain itu, ada Bandara Internasional Kertajati yang tengah dibangun pemerintah dan pelabuhan internasional Patimban di Subang yang segera dibangun.
Perusahaan Multinasional
Kota modern Meikarta juga berada di pusat kawasan industri yang besar. Kawasan ini memiliki sekitar 4.000 perusahaan multinasional, dengan jumlah ekspatriat berkisar 12.000-15.000 orang yang hampir semuanya bekerja di kawasan industri Cikarang.
“Kota Baru Meikarta ini merupakan wujud dari keinginan membuat kawasan hunian yang nyaman dan aman bagi penghuninya, dengan fasilitas lengkap,” kata Jopy Rusli.
Proyek kota baru Meikarta senilai Rp 278 triliun itu dibangun di atas lahan seluas 500 hektare (ha), yang lokasinya berada di jantung ekonomi Indonesia di koridor Jakarta-Bandung, persisnya di kawasan Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi. Visi Meikarta adalah menjadi kota paling besar dan paling indah di Indonesia untuk kehidupan dan pekerjaan yang lebih baik, bahkan lebih baik daripada Jakarta.
Dalam tahap pertama, di Meikarta akan dibangun 250.000 unit apartemen dengan total luas bangunan sekitar 22.000.000 meter persegi (m2), yang akan langsung menampung lebih dari satu juta komunitas perkotaan. Pekerjaan fisik sudah dimulai sejak Januari 2016 dan sebanyak 50 gedung sudah mulai siap dihuni pada Desember 2018.
“Meikarta nantinya diberi fasilitas lengkap seperti di kota New York, Amerika Serikat. Kelak, di area Meikarta ada Central Business District (CBD) Orange County. Proyek ini berada di tengah antara lain kawasan Lippo Cikarang, Jababeka, dan MM2100. Kota modern Meikarta ini merupakan proyek dengan investasi yang terbesar sepanjang 67 tahun kiprah Lippo Group di Indonesia,” paparnya.
Selain membangun transportasi yang terintegrasi, Meikarta bakal membangun mal terbesar dengan luas 300.000 m2, 10 hotel bintang lima, convention center, dan ruang publik yang luas. Selain itu, kini sudah dibangun ‘central park’ di atas lahan seluas 100 Ha yang di dalamnya ada danau buatan seluas 25 ha. Dan hebatnya lagi, dibikin dengan konsep ‘Central Park’ New York. (S-ID/BS/jr — foto ilustrasi istimewa)