Jakarta, 9/2/18 (SOLUSSInews) – Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas terus memacu kiprahnya dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan layanan bayar zakat yang transparan, terpercaya dan mudah dilakukan dimana saja.
Sejak Ramadhan tahun lalu, pihak Baznas telah berkolaborasi dengan MatahariMall.com, situs e-commerce papan atas nasional, untuk menyediakan layanan zakat digital.
Informasi yang diterima redaksi menyebutkan, dalam Portal tersebut disediakan layanan kalkulator zakat, layanan bagi muzaki untuk dapat menghitung sendiri zakat yang harus dikeluarkan, serta layanan pembayaran zakat.
Sebagaimana diketahui, Mataharimall.com merupakan perusahaan ritel online terbesar di Indonesia, yang didukung perusahaan ritel multiformat papan atas Indonesia di bawah payung Lippo Group, yakni Matahari Department Store dan Hypermart.
Tunaikan zakat ‘online’
Sebagaimana pernah dilansir ‘Suaramerdeka.com’, CEO MatahariMall.Com, Hadi Wenas menjelaskan, ini merupakan langkah-langkah untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat secara online, khususnya zakat penghasilan dan zakat maal.
Disebutkan, melalui kalkulator zakat online ini, para pembayar zakat (‘muzakki’) dapat mengetahui jumlah yang harus dibayarkan dan mendapat informasi yang jelas mengenai penyaluran dana zakat.
“Melalui kalkulator zakat online ini, MatahariMall.com bersama Baznas berharap masyarakat lebih paham akan pentingnya membayar zakat. MatahariMall.com juga ingin mendukung terciptanya pembayaran zakat yang transparan, terpercaya dan mudah dilakukan dimana saja,” katanya ketika itu dalam Konferensi Pers launching layanan zakat digital di Sekretariat Baznas, Menara Taspen Lantai 5, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.
“Dengan mengakses kalkulator zakat di situs MatahariMall.com, para ‘muzakki’ dapat dengan mudah mengecek berapa jumlah zakat yang harus mereka bayarkan, lalu memantau penyalurannya melalui BAZNAS,” ungkapnya lagi.
Mudahnya membayar zakat melalui portal MatahariMall.com, menurutnya, semudah berselancar dalam berbelanja online.
Masyarakat akan diarahkan menuju laman berisi informasi dan tata cara pembayaran zakat.
Dalam laman tersebut akan diberikan dua opsi pembayaran zakat yaitu zakat profesi dan zakat maal. “Setelah memilih jenis zakat yang ingin dibayarkan, muzaki dapat memasukkan data penghasilan, harta, hutang/piutang yang dimiliki sebagai dasar perhitungan zakat. Kemudian kalkulator zakat akan menghitung total pembayaran zakat profesi atau zakat maal yang harus dibayarkan,” tuturnya.
Langkah selanjutnya, ialah dengan memasukkan data diri dan klik tombol bayar. Pembayaran zakat dapat dilakukan melalui bank transfer dan virtual account.
Selesai membayar zakat, masyarakat akan mendapatkan email notifikasi pembayaran secara resmi dari pihak BAZNAS yang berisi bukti setor zakat.
“Jika masyarakat ingin melihat dana penyaluran zakat yang telah dibayarkan, dapat langsung mengunjungi website BAZNAS, disana terdapat muzakki corner yang berisi informasi penyaluran dana zakat yang jelas. Adapun kalkulator zakat ini nantinya dapat diakses melalui: TBA (laman kalkulator Zakat),” jelasnya.
Sasar generasi muda
Dalam acara yang sama, Direktur Koordinasi Pengumpulan, Komunikasi dan Informasi Zakat Nasional, M Arifin Purwakananta berharap kerjasama ini akan menarik banyak calon muzaki dari generasi muda.
“Saya berharap kerjasama Baznas dengan Matahari Mall ini memulai tradisi baru bagi kemudahan berzakat Dan bersedekah. Saya meyakini generasi muda akan menjadi penentu bagi banyak Hal termasuk berzakat dan bersedekah. Kerjasama Baznas dan MatahariMall.com yang menyediakan Layanan digital dalam berdonasi adalah sebuah gagasan untuk masa depan. Saya yakin akan diterima baik oleh publik. Dan kami akan terus berinovasi untuk makin memudahkan masyarakat membayar zakat,” kata Arifin.
Inovasi ini diharapkan dapat membantu meningkatkan jumlah penghimpun zakat di Indonesia. Hal ini didasari pada data Pusat Kajian Stategis Baznas yang menyatakan, pada tahun 2016, jumlah penghimpunan zakat Indonesia melalui organisasi pengelola zakat disinyalir masih rendah, yakni sejumlah Rp5 triliun, yang masih jauh dari potensi zakat Indonesia yaitu Rp200 triliun. Demikian ‘Suaramerdeka.com’. (S-SM/jr)