Cikarang, 19/3/18 (SOLUSSInews) – Sudah jadi keseharian, tingkat stres hidup di perkotaan sangat tinggi. Itulah kenyataan yang ada di Jakarta. Bukan cuma akibat persaingan hidup yang semakin keras, melainkan juga kemacetan yang menambah beban itu. Sudah jatuh, tertimpa tangga pula!
Masih terekam jelas peristiwa pada Senin (12/7/17) pagi yang lalu, yaitu saat netizen di Jakarta mengeluhkan parahnya kemacetan Jakarta di Twitter. Kicauan para netizen itu seputar kemacetan di wilayah Mampang dan Kuningan yang kemudian menjadikan Mampang sebagai trending topic Indonesia di Twitter.
Saat itu, pantauan KompasTekno pada pukul 10.30 WIB, kata “Mampang” berada di urutan keempat topik utama Indonesia. Sejumlah netizen mengicaukan parahnya kemacetan di Mampang. Sebagian mengaku terjebak hingga berjam-jam di jalur Mampang-Kuningan.
Itu terjadi pada Juli tahun lalu. Bagaimana dengan tadi pagi? Siang ini atau petang nanti?
Kemacetan lalu lintas di kota besar seperti Jakarta memang telah menjadi hal biasa atau menjadi “normal” bagi warganya. Sebagai dampaknya, waktu berkualitas untuk keluarga atau kerabat pun tergerus.
Hasil penelitian INRIX atau lembaga analisis data kemacetan lalu lintas asal Washington, Amerika Serikat, yang dipublikasikan di laman mereka, Senin (20/2/17), memaparkan bahwa pada 2016 pengendara mobil di Jakarta menghabiskan waktu 55 jam dalam setahun akibat terjebak kemacetan.
Data itu menempatkan Jakarta di peringkat ke-22 kota termacet di dunia. Hasil survei itu juga menunjukkan bahwa kemacetan Jakarta “hanya” lebih baik dibandingkan Bangkok, Thailand, yang menempati peringkat pertama sebagai kota termacet di Asia Tenggara dengan waktu total 64,1 jam setahun.
Meikarta beri solusi
Selanjutnya, ada studi Japan International Cooperation Agency (JICA) pada 2000 lalu menyebutkan bahwa Jakarta terancam menjadi kota gagal akibat kemacetan sangat parah pada 2014. Meski tak sepenuhnya terbukti, tetapi JICA tak mengada-ada, mungkin tinggal menunggu waktu.
Tentu saja, kemacetan yang sedemikian hebat itu membuat mobilitas orang Jakarta sangat lamban sehingga memengaruhi rendahnya produktivitas mereka. Jutaan warga Jakarta harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk pulang-pergi dari dan ke tempat kerja.
Itu pun masih harus menghadapi siksaan oleh sarana angkutan umum yang tidak nyaman dan tidak aman. Mengambil jalan di trotoar pun tak kalah mengerikannya.
Kini, setelah mengetahui sepenggal masalah yang terjadi di jalanan Ibu Kota itu, sudah waktunya Anda mencari lingkungan dengan kondisi jalanan yang lebih aman dan nyaman.
Hal itu bisa dimulai dari memilih tempat tinggal. Bagi Anda yang mencari hunian sejenis apartemen di sekitar Jabodetabek, baik untuk ditempati maupun investasi, salah satu lokasi yang pantas dilirik yaitu di Cikarang.
Saat ini, salah satu rencana besar bagi Anda yang ingin mempunyai apartemen di Cikarang ialah Meikarta. Sebagai kawasan kota baru yang akan tumbuh, kawasan ini bisa menjadi alternatif lingkungan yang ramah bagi pejalan kaki. Demikian dilansir ‘KompasProperti’. (S-Adv KP/jr)