Jakarta, 6/4/18 (SOLUSSInews) – PT Visionet Internasional (OVO) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menjalin kerja sama dengan untuk memperluas layanan transaksi serta mengakselerasi gerakan nasional non-tunai.
Seperti ikutip Beritasatu TV, Selasa (3/4/18) lalu, sebagai tahap awal, nasabah Bank Mandiri dan pengguna OVO dapat melakukan transaksi di jaringan merchant yang telah bekerja sama dengan Bank Mandiri maupun OVO. “Bank Mandiri selalu terbuka pada inovasi,” kata Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri, Rico Usthavia Frans.
Disebutkan, pada era digital ini, bekerja sama dengan perusahaan teknologi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan interoperability.
“OVO adalah salah satu pemain yang serius di dalam hal e-money, kita lihat di mal-mal banyak sekali merchant dan penggunanya. Ini menguntungkan pengguna kartu mandiri ” ujarnya.
Optimalisasi jaringan
Kerja sama juga untuk optimalisasi jaringan. Pemilik kartu debit Mandiri, kartu kredit Mandiri, Mandiri e-Money dan Mandiri e-Cash dapat bertransaksi di jaringan merchant yang telah bekerja sama dengan OVO.
Hal serupa juga dapat dilakukan pengguna OVO di jaringan merchant yang telah bekerja sama dengan Bank Mandiri sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan transaksi non-tunai bagi kedua perusahaan.
Dengan kemitraan ini, baik nasabah Bank Mandiri ataupun pengguna OVO dapat menerima manfaat dari cepatnya transaksi elektronik yang akan tersedia di puluhan ribu lokasi di seluruh Indonesia.
OVO akan menerima layanan Mandiri di aplikasinya dan dapat memanfaatkan jaringan elektronik Bank Mandiri seperti ATM dan Mandiri Online sebagai infrastruktur pendukung untuk pengembangan layanan OVO.
Gerakan nasional
Direktur Utama OVO, Adrian Suherman mengemukakan, kerjasama antara Bank Mandiri dan OVO ini sangat positif bagi percepatan gerakan nasional non-tunai di Tanah Air.
“Kerja sama ini bertujuan untuk memudahkan pengguna OVO. Bagaimana payment kita diterima oleh sebanyak-banyaknya merchant,” kata dia.
Saat ini, Bank Mandiri telah bekerja sama dengan sekitar 200.000 merchant. Sementara baru 23.000 merchant yang menerima pembayaran dengan OVO. Demikian seperti dikompilasi dari ‘BeritaSatu.com. (S-BS/jr)