Jakarta, 27/4/18 (SOLUSSInews) – Selang 2017 lalu, PT Link Net Tbk berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 15,1 persen menjadi Rp3,4 triliun.
Sementara itu, laba bersih perseroan pada 2017 mencapai Rp1 triliun, naik 23,1 persen secara year on year (yoy).
Sebagaimana dikemukakan Chief Financial Officer PT Link Net Tbk (LINK), Timotius Sulaiman menyebutkan, tahun ini, perusahaan membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 13-14 persen. Target pertumbuhan tersebut lebih kecil dibandingkan tahun lalu yang mencapai 15 persen.
“Target saat ini dianggap yang sangat realistis, walaupun kami tetap akan mendorong agar melebihi target. Namun, untuk mencapai 13-14 persen sudah bagus melihat kondisi ekonomi saat ini,” ujar Timotius usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Kamis (12/4/18) lalu.
Fokus customer excellent
Demi mencapai target tersebut, Timotius menjelaskan, pihaknya akan tetap berfokus pada customer excellent dan service excellent. “Memenuhi kebutuhan pelanggan, menanggapi komplain dengan cepat, dan menambah homepass”, jelasnya.
Sampai saat ini, LINK memiliki panjang jaringan fiber optik 11.723 kilometer. Sampai akhir tahun nanti, LINK menargetkan jumlah homepass mencapai 2,18 juta.
Tahun ini, LINK juga telah menganggarkan capex berkisar Rp1 triliun-Rp1,2 triliun. Dananya berasal dari kas internal.
Capex tersebut akan digunakan untuk penambahan 180.000 homepass, perbaikan jaringan, peningkatan support system, perawatan, dan untuk memasuki kota baru.
Namun, untuk kota baru, LINK belum menentukan lokasi yang dituju. Yang jelas, Timotius bilang, tahun ini, akan ada setidaknya penambahan satu kota lagi. “Minimal satu kota pada tahun ini di kota besar Pulau Jawa, yang pasti berada dalam jaringan Java Backbone,” ujarnya.
Untuk diketahui, saat ini LINK sudah melayani tujuh kota, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Malang, Medan, Batam dan Bali. Adapun, LINK mengakuisisi Java Backbone pada akhir 2017 lalu. Demikian ‘Kontan.co.id’ memberitakan. (S-KT/jr)