Lippo Village, 27/4/18 (SOLUSSInews) – Proses kolaborasi untuk menggelar aksi pengabdian kepada masyarakat kini menjadi fokus dari dua institusi di kawasan Tangerang, Banten.
Kedua institusi dimaksud, ialah, Komando Resort Militer (Korem) 052/WKR dan Universitas Pelita Harapan (UPH).
Dilaporkan, ini berawal dari keberadaan Koresm 052/WKR di wilayah Lippo Village, Karawaci, Tangerang, yang memberikan kesan tersendiri bagi jajaran UPH.
“Dari adanya relasi yang baik antara UPH dengan Korem ini, lalu terus diarahkan untuk menghasilkan kolaborasi bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa,”kata Rektor UPH, Dr (Hon) Jonathan L Parapak, M.Eng.Sc.
Terkait itu, pada hari Kamis (26/4/18), pihak UPH menerima kunjungan pertama pejabat baru Korem 052/Wijayakrama (Wkr) dibawah pimpinan Kolonel Kav Agustinus Purboyo, SIp, untuk membicarakan peluang kemitraan yang dapat direalisasikan bersama.
Dalam kunjungan yang berlangsung di kantor Rektorat UPH Lippo Village ini, pimpinan Korem disambut langsung Rektor Dr Jonathan Parapak, bersama Direktur Student Life, Andry M Panjaitan, ST, MT, dan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Prof Aleksius Jemadu.
Dari pihak Korem hadir langsung Danrem 052/WKR, Kolonel Kavaleri Agustinus Purboya, Kasiter Korem 052/Wkr, Letkol Inf Leo Octavianus, dan Kasilog Korem 052/Wkr, Letkol Inf Wira Satria.
Berbagi program kerja
Dalam pertemuan ini, Kolonel Kav Agustinus ingin berbagi program kerja dari Kodam dan Korem yang dapat dilakukan bersama UPH dengan berbasis pada prinsip Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan dan pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat).
Danrem 052/Wkr Kolonel Agustinus Purboyo
memaparkan dua peluang kerja sama
|
“Ada dua area yang menjadi perhatian Kodam yang dapat digarap bersama. Pertama, berangkat dari kebutuhan anak bangsa Indonesia yang masih butuh pelatihan second language khusunya Bahasa Inggris, sebagai penunjang nilai kompetitif. Kami merasa masih banyak lapisan masyarakat yang anak-anaknya tidak bisa mendapat pendidikan baik untuk bahasa inggris karena beberapa keterbatasan,” ujar Danrem.
Jadi, menurutnya, akan sangat baik jika UPH bisa berkontribusi memberikan pelatihan atau tempat bagi warga, anak tentara, atau siswa di sekitar kita yang ingin belajar bahasa Inggris. Yakni, mendapat pelatihan dari mahasiswa UPH. Kedua, lanjutnya, terkait program Tentara Manunggal Masuk Desa, dimana ada kegiatan fisik dan non fisik. “Terkait fisik, yaitu pengecoran jalan Cisoka, dimana kita ingin menggandeng mungkin dari Teknik Sipil UPH untuk memastikan efisiensi dan teknik pengerjaannya. Dan untuk non fisik terkait pembentukan karakter, bagaimana masyarakat bisa say no to drugs,” paparnya. Untuk kegiatan ini, demikian Danrem, pihaknya ingin mengajak mahasiswa UPH memberi penyuluhan atau semangat langsung kepada para pelajar di sekolah-sekolah.
|
Direspons antusias
Lebih lanjut, Kolonel Kav Agustinus memandang, kerjasama ini dapat memaksimalkan program-program Korem khususnya dalam penyampaian informasi.
Mengingat, informasi seperti penyuluhan say no to drugs akan lebih efektif jika disampaikan mahasiswa. Sebab, gap umur dengan siswa sekolah yang tidak terlalu jauh, jadi lebih mengena dan menignspirasi.
Meresponi ini, Rektor UPH menyambut antusias. Dikatakan, ini akan efektif jika mahasiswa UPH dari Pendidikan Keguruan yang memberikan pelatihan bahasa Inggris. Terlebih karena mereka sudah dibekali teknik mengajar yang baik.
Rektor juga menyatakan, selama ini sudah banyak kegiatan penyuluhan, pelatihan serupa yang telah dilakukan mahasiswa. Sehingga, dengan ada program seperti ini kegiatan mahasiswa tersebut bisa lebih terkordinir dan tepat sasaran.
Sementara itu, Andry M Panjaitan juga menambahkan, sebagai bukti respon positif UPH untuk kegiatan pelatihan bahasa Inggris, dilangsungkan pelatihan perdana usai pertemuan ini.
Kegiatan pelatihan Bahasa Inggris dilakukan pada Kamis, 26 April 2018, pukul 15.45 sampai selesai, melibatkan mahasiswa International Teachers College (ITC) kepada 30 siswa di ruang serba guna MYC Kampus UPH Lippo Village.
Tawarkan kerjasama lain
Ternyata, tidak hanya usulan pihak Korem, UPH pun menawarkan kerjasama lain.
Seperti misalnya yang dilontarkan Prof Aleksius Jemadu, Dekan Fisip UPH, dengan menawarkan kerja sama antara Program Studi Hubungan Internasional (HI) UPH dengan Korem. Yakni, dalam bentuk pelatihan dan penyuluhan dengan topik Resolusi Konflik, HAM, dan sebagainya.
“Kita dari HI sudah memiliki modul diskusi dengan topik resolusi konflik (metode penanganan konflik), HAM, atau topik kenegaraan dan keamanan nasional maupun global lainnya bagi siswa SMA, publik, atau juga anggota di Korem. Bentuknya kita siapkan materi dan Korem bisa menjadi fasilitator untuk mengumpulkan partisipan. Tujuan dari kegiatan seperti ini agar seluruh lapisan masyarakat memiliki kesadaran untuk merawat bangsa,” jelas Prof Aleksius.
Danrem pun dengan gembira menyambut tawaran kerjasama ini, dan ke depannya akan dibicarakan lebih lanjut teknis pelaksanaan untuk kolaborasi tersebut. Juga akan menuangkan bentuk kemitraan ini secara formal melalui MoU (Memory of Understanding) yang akan disusun dan ditandatangani menyusul. Demikian dirilis Staf PR UPH. (S-r/MT/jr)