Moskwa, 24/56/18 (SOLUSSInews) – Ya, sejatinya gol ibarat nyawa dalam sebuah pertandingan sepak bola. Dan perhelatan Piala Dunia di Rusia sekarang ini menjadi turnamen yang “paling hidup” dalam sejarah.
Sampai hari ke-10 dengan partai terakhir antara Jerman melawan Swedia, atau sebanyak 29 pertandingan, tidak ada satu pun laga yang berakhir imbang tanpa gol.
Ini merupakan rekor baru, memecahkan rekor sebelumnya yaitu 26 pertandingan tanpa hasil 0-0 yang tercipta cukup lama yaitu pada Piala Dunia 1954 di Swiss.
Kepastian rekor baru itu terjadi ketika Belgia menggasak Tunisia 5-2 Sabtu (23/6) kemarin. Gol pertama yang dicetak Eden Hazard di Moskwa memastikan 27 laga dengan gol di waktu normal.
Sesudah itu disusul hasil 2-1 antara Meksiko melawan Korea Selatan dan hasil 2-1 Jerman mengalahkan Swedia untuk memperpanjang rekor menjadi 29 pertandingan.
Rupanya, para pelatih zaman sekarang lebih suka memakai pendekatan menyerang dengan kebanyakan memakai pola 3-5-2, bukan 4-4-2 yang banyak dipakai dulu. Pola ini lebih membuka celah di sisi pertahanan, namun di sisi lain juga memungkinkan tim untuk lebih mampu membongkar pertahanan lawan.
Selain itu, sistem video assistant referee (VAR) juga berkontribusi menambah gol penalti karena wasit lebih yakin saat menunjuk titik putih dengan dukungan rekaman video yang sah digunakan untuk mengambil keputusan atau membatalkannya.
Dengan 71 gol dari 29 pertandingan, rata-rata gol per laga adalah 2,4. Meskipun kurang produktif dibanding 2,7 gol pada Piala Dunia 2014, tetapi lebih tinggi dibandingkan ajang 2010 (2,3 gol).
Turnamen masih panjang karena penyisihan grup bahkan belum selesai, sehingga rekor ini berpeluang dipecahkan lagi. Demikian dilansir ‘BeritaSatu.com’ dari Times of India.
Di Sochi, pujian diberikan pelatih Jerman Joachim Low kepada timnya yang menunjukkan semangat pantang menyerah untuk bisa memastikan kemenangan 2-1 atas Swedia di pertandingan kedua Grup F Piala Dunia, Minggu (24/6/18) dini hari WIB.
Swedia lebih dahulu unggul di babak pertama lewat gol Ola Toivonen. Jerman bangkit di babak kedua dan mampu mencetak gol penyeimbang lewat Marco Reus pada menit ke-48.
Perjuangan Tim Panser semakin berat ketika Jerome Boateng diganjar kartu merah. Namun, daya juang Jerman akhirnya membuahkan hasil lewat gol penentu Toni Kroos di masa injury time.
Dengan kemenangan ini, Jerman menjaga asa untuk lolos ke fase gugur. Di pertandingan pamungkas grup, sang juara bertahan akan berjumpa dengan Korea Selatan.
“Sesuatu yang saya apresiasi pada hari ini adalah bahwa kami tidak kehilangan kepercayaan pada diri sendiri. Kkami tidak panik setelah sempat tertinggal gol. Kami tetap mengangkat kepala dan mengatakan kalau kami perlu membuat operan-operan yang lebih cepat dan membuat Swedia keluar untuk membuka ruang,” terang Low kepada wartawan usai pertandingan.
“Kami tidak mencetak beberapa peluang bagus, tetapi kami tidak pernah kehilangan harapan kalau kami bisa memenangkan pertandingan. Saya pikir gol yang dicetak di menit terakhir memiliki sedikit keberuntungan, tapi itu menunjukkan keyakinan kami miliki dalam diri sendiri.”
Demikian Goal, seperti dirangkum ‘BeritaSatu.com’.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Sepakbola Serbia, Slavisa Kokeza, menuduh badan sepakbola dunia FIFA telah memojokkan negaranya dalam perhelatan Piala Dunia di Rusia.
Kokeza mengatakan Serbia telah menjadi korban perampokan brutal ketika dikalahkan Swiss Jumat (22/6/18) lalu, dan bahwa FIFA mengerahkan para pejabatnya untuk menargetkan Serbia.
Serbia telah mengirim surat protes resmi kepada FIFA.
Hal utama yang diprotes Serbia adalah penunjukan wasit asal Jerman dalam laga tersebut, di mana menurut dia Serbia telah dirugikan khususnya ketika timnya tidak mendapat hadiah penalti setelah Aleksandar Mitrovic dijatuhkan oleh dua pemain Swiss bahkan dengan adanya video assistant referee (VAR).
“Menurut saya ini bukan cuma soal VAR, tetapi secara keseluruhan dikendalikan oleh orang-orang yang menunjuk wasit,” kata Kokeza.
“Kita semua tahu persis bahwa lebih dari separuh populasi Swiss adalah orang Jerman.”
“Para ofisial, pemain, dan rakyat Serbia, mereka semua kecewa dan frustrasi akibat ketidakadilan dari orang-orang FIFA ini.”
Kokeza menambahkan bahwa tindakan FIFA ini disengaja.
“Jelas bagi Eropa dan dunia bahwa Serbia telah dirampok secara brutal. Saya tidak berharap FIFA akan mengambil tindakan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi karena, saya ulangi, semua ini memang dikendalikan.”
Kokeza tentu juga mengkritik perayaan “elang kembar” yang dilakukan oleh dua pemain Swiss berdarah Albania pada laga hari Jumat itu. Menurut dia, tindakan dua pemain itu “sebuah skandal dan memalukan.”
Granit Xhaka dan Xherdan Shaqiri membuat gerakan meniru elang, yang merupakan simbol dalam bendera nasional Albania.
Keluarga dua pemain itu berasal dari Kosovo, di mana Serbia melakukan serangan pada populasi Albania yang kemudian berujung pada intervensi militer NATO pada 1999.
Shaqiri juga memakai sepatu yang satunya memakai bendera Swiss sementara satu lagi memakai bendera Kosovo.
“Ini layak dikutuk oleh dunia sepakbola. Bukan hanya soal provokasi oleh pemain Swiss. Satu bukti memadai adalah sepatu salah satu pemain mereka yang menunjukkan bendera sebuah negara yang tidak eksis,” kata Kokeza.
“Kami berharap FIFA mengenakan sanksi pada para pemain yang melanggar aturan FIFA dan fair play, dan juga asossiasi nasional negara yang mereka bela.”
FIFA membenarkan sedang melakukan penyelidikan tindak indisipliner atas Xhaka dan Shaqiri. Namun, penyelidikan juga dilakukan terhadap Asosiasi Sepakbola Serbia atas perilaku pnenonton dan pelatih Serbia Mladen Krstajic atas pernyataannya usai pertandingan. Demikian seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’ dari BBC Sport.
Sedangkan dfi Rostov-Na-Donu, laga antara Timnas Meksiko melawan Korsel dalam pertandingan kedua Grup F Piala Dunia 2018, di Rostov Arena, Rusia, Sabtu (23/6/18) malam WIB, berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Meksiko.
Kemenangan Meksiko dihasilkan lewat tendangan penalti Carlos Vela pada menit ke-26. Meksiko menambah keunggulan lewat gol yang dicetak Javier Hernandez pada menit ke-65.
Korsel sendiri, hanya mampu memperkecil ketinggalan lewat gol yang dihasilkan Heung-Min Son pada menit ke-93.
Dengan kemenangan ini, Meksiko untuk sementara memimpin klasemen Grup F Piala Dunia 2018 dengan 6 poin. Meksiko sebelumnya mengalahkan juara bertahan Jerman dengan skor 1-0 di pertandingan pertama.
Kemenangan atas Korsel, sekaligus memastikan Meksiko lolos ke babak 16 besar. Meksiko akan menghadapi Swedia di pertandingan terakhir, Rabu (27/6/18) mendatang.
Sedangkan untuk Korsel, kekalahan ini membuat mereka harus tersingkir lebih awal dari persaingan di Piala Dunia 2018. Sebelumnya, Korsel menelan kekalahan 0-1 saat menghadapi Swedia di pertandingan pertama. (S-BS/jr)