Lagi diedit
Jakarta, 4/11/18/18 – Indonesia dan empat negara yang tergabung dalam European Free Trade Association (EFTA) telah menyelesaikan Perundingan Indonesia-European Free Association Comprehensive Economic Partnership Agreement (IE-CEPA) di Bali. EFTA terdiri dari Islandia, Liechtenstein, Norwegia dan Swiss.
Perundingan berlangsung sangat intensif sejak 29 Oktober 2018 dan akhirnya disepakati kedua pihak pada 1 November 2018 di Bali.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita secara langsung memantau perundingan untuk memastikan kesepakatan yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.
“Saya mengucapkan selamat kepada kedua pihak, setelah selama tujuh tahun berunding akhirnya pada 1 November 2018, perundingan IE-CEPA dapat diselesaikan secara substantif,” ujar dia dalam siaran persnya yang diterima Investor Daily, di Jakarta, Minggu (4/11).
Dengan diselesaikannya IE-CEPA, maka dalam satu tahun terakhir Indonesia telah menyelesaikan tiga perundingan yaitu IC-CEPA dengan Chile pada Desember 2017. IA-CEPA dengan Australia pada Agustus 2018 dan IECEPA pada November 2018.
Selesainya IE-CEPA merupakan pencapaian yang luar biasa bagi kedua pihak karena Indonesia memiliki kesempatan yang lebih luas masuk EFTA yang mempunyai kemitraan dengan Uni Eropa.
Seluruh isu perundingan telah diselesaikan, baik akses pasar maupun kerja sama. Langkah selanjutnya adalah melakukan legal scrubbing dan terjemahan. Menurut rencana, pengumuman secara resmi atas penyelesaian perundingan akan dilakukan akhir November di mana keempat menteri EFTA akan melakukan pertemuan tahunan.
Perjanjian kemitraan IE-CEPA akan mendorong pembukaan akses pasar yang lebih luas, peningkatan ekspor barang dan jasa, investasi dan program program kerja sama yang akan didapatkan dari negara anggota EFTA.
Selain memperoleh akses pasar produk Indonesia yang lebih luas ke negara anggota EFTA, IE-CEPA juga menjadi pintu masuk produk ekspor Indonesia ke pasar Uni Eropa.
EFTA yang didirikan pada 3 Mei 1960 merupakan asosiasi perdagangan bebas yang mempunyai anggota yaitu Swiss, Islandia, Liechtenstein, dan Norwegia.
Pada 7 Juli 2010, perundingan IE-CEPA diluncurkan berdasarkan prinsip komprehensif, saling menghargai dan kesepakatan saling menguntungkan. Setelah berlangsung selama sembilan putaran, perundingan dihentikan sementara pada 2014 karena proses pergantian pemerintahan Indonesia. Pada 2016, Indonesia dan EFTA sepakat melanjutkan perundingan dan menargetkan selesai pada 2018.
EFTA adalah tujuan ekspor Indonesia urutan ke-23 dan asal impor ke-25 dengan nilai perdagangan Indonesia dan EFTA pada 2017 mencapai US$ 2,4 miliar.
Produk ekspor Indonesia adalah perhiasan, emas dan perangkat optik. Sementara nilai investasi negara EFTA di Indonesia pada 2017 mencapai US$ 621 juta.