Jakarta, 19/11/18 (SOLUSSInews) – Mengalawi pekan ini, para pelaku bisnis di Bursa Efek Indonesia memperkirakan Indeks Saham Gabungan bakal bergerak cendrung mengalmai penguatan (terbatas).
Sebagaimana diprediksi Reliance Sekuritas, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari Senin (19/11/18) ini bergerak cenderung mengalami penguatan terbatas diawal pekan dengan support 5.957-6.066.
Beberapa saham pun diminta untuk dapat diperhatikan. Yakni, selain LPCK (miliki PT Lippo Karawaci Cikarang Tbk), beberapa yang lain patut diatensi, seperti TBLA, LSIP, WSBP, UNVR, BBRI, BBTN, JSMR, TLKM, ANTM danĀ AKRA.
Dilaporkan, IHSG break out level psikologis 6000. Meskipun tampak optimistis secara teknikal pergerakan IHSG seakan menyentuh dan pulled back level target MA200 dilevel .6066.
Sebagaimana dilansir Investor Daily, indikasi tersebut mengurangi peluang lanjutnya penguatan dan menambah kekhawatiran investor terhadap aksi profit taking jangka pendek.
Buka ruang penguatan
Sementara itu, Indikator Stochastic bergerak positif membuka ruang penguatan lebih tinggi meskipun momentum sedikit menekan mendekati overbought karena pergerakan terakhir seakan pulled back resistance.
IHSG (+0.95 persen) ditutup menguat 56.61 poin diatas level psikologis 6012.35 dengan sektor Infrastruktur (+2.09 persen) memimpin penguatan.
Disebutkan, saham TLKM (+3.32 persen) menjadi top kontribusi pada IHSG setelah perseroan dikabarkan berinvestasi empat triliun rupiah untuk membeli saham minoritas di Go-Jek.
Go-jek berencana untuk memperluas di Asia Tenggara mulai dari Vietnam, Filipina, Singapura dan Thailand. Adapun investor Go-jek yang telah lebih dulu masuk, di antaranya Tencent Holding, Warburg Pincus, Google dan Temasek. Pergerakan Rupiah (+0.36 persen) menguat diakhir pecan terhadap dolar AS mengirim aksi beli investor asing yang cukup besar Rp1,65 triliun.
Bursa Eropa
Sementara itu Bursa Eropa dibuka mayoritas menguat. Indeks Eurostoxx (+0.50%), FTSE (+0.475) dan DAX (+0.57%) menguat dipimpin perusahaan pertambangan dan perusahaan energy. Poundsterling stabil setelah mengalami sell off pada hari kamis karena Brexit sekali lagi melempar pemerintah Inggris kedalam ketidak kondusifan.
Ketegangan politik di Eropa dari Inggris ke Italia juga memukul sentimem, sementara kemerosotan harga minyak pekan ini memicu kekhawatiran baru tentang keadaan pertumbuhan glo al saat perang perdagangan berlarut-larut tidak memiliki titik temu.
Pada pekan depan investor akan terfokus pada data dalam negeri tingkat pertumbuhan pinjaman yang sebelumnya tercatat menguat hingga 12.75 persen. (S-ID/jr — foto ilustrasi istimewa)