Jakarta, 29/5/17 (SOLUSSInews): Megaproyek kereta api cepat Jakarta-Bandung semakin konkret.
Terkini ada informasi, pihak PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) berencana menyetorkan modal tahap kedua senilai Rp1,2 triliun kepada PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) pada Juni 2017 ini melalui konsorsium BUMN, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI).
Direktur Utama Wika Bintang Perbowo menjelaskan, semua perusahaan yang tergabung dalam konsorsium BUMN itu, yakni PT KAI, PTPN VIII, PT Jasa Marga, dan Wika memang berencana melakukan penyetoran modal tahap kedua serentak pada Juni ini.
Pada tahap pertama, Wika menginjeksikan modal kepada KCIC sekitar Rp700 miliar. Sedangkan, secara keseluruhan, Wika akan menyetorkan modal senilai Rp 4 triliun.
“Jadi akan terbagi tiga atau empat tahap penyetoran modalnya. Tahun ini, kami sekitar Rp 1,2 triliun dan tahun depan juga kira-kira sama jumlahnya. Kami jumlahnya total Rp 4 triliun,” jelas Bintang di Jakarta, Senin (29/5/17) sebagaimana diberitakan ‘Investor Daily’.
Terkait dengan konstruksi, dia mengatakan, saat ini pengerjaan pembangunan proyek prasarana kereta cepat sepanjang 142,3 kilometer sedang berlangsung. Dia menjelaskan, pengerjaan konstruksi proyek prasarana kereta cepat Jakarta – Bandung baru berupa galian persiapan pembuatan terowongan di Walini, Jawa Barat.
“Konstruksi belum banyak karena kami mulai dari lahan-lahan yang sudah bebas, di dalam, jadi enggak kelihatan,” ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, alat-alat berat untuk pengerjaan konstruksi sudah berada di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Bintang mengatakan, pengeluaran alat-alat berat tersebut menunggu persetujuan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani agar tidak dikenakan bea masuk, mengingat peralatan itu akan dikembalikan ke Tiongkok setelah selesai digunakan. (S-ID/BS/jr)