Jakarta, 19/8/17 (SOLUSSInews) – Sejak gelaran ‘soft launching’ awal Mei 2017 lalu, Kota Baru Meikarta benar-benar menarik atensi publik. Bahkan bisa disebut, Meikara telah menancapkan sebuah ‘image’ baru dalam ranah investasi properti nasional. Malahan ada kalangan pemerhati properti menilai, Meikarta telah menjadi sebuah ‘masterpiece’ (mahakarya) Lippo Group berdasarkan pengalaman hebatnya berinvestasi di Indonesia bahkan di berbagai negara.
Faktanya kini, Meikarta memang membuat terkesima banyak pihak. Sebut saja aneka tawaran hunian modern dengan harga terjangkau, telah membikin terbelalak khalayak. Belum lagi keberanian berinvestasi dengan nilai ratusan triliun rupiah. Ini sontak membolak-balikkan premis, Indonesia sedang tidak dalam suasana ekonomi dunia yang landai bahkan stagnan.
Singkat cerita, para pakar properti Indonesia pun banyak yang sepakat menyatakan, Meikarta merupakan sebuah ikon baru dunia properti nasional. Itu antara lain dikemukakan pengamat properti dari Institut Studi Nusantara (ISN), Dr Ferol Warouw.
“Menyimak detil pembangunannya yang ternyata sudah disiapkan sejak beberapa tahun lalu, membuktikan ‘Kota Meikarta’ ini benar-benar hasil sebuah pengalaman Lippo Group yang sudah teruji di berbagai kawasan, di dalam maupun luar negeri,” kata alumni program doktor Universitas Indonesia (UI) ini kepada Tim BENDERRAnews dan SOLUSSInews, Jumat (21/7/17).
Sementara itu, dalam pernilaian Director Head of Research and Consultancy Savills Indonesia, Anton Sitorus, “rencana Lippo Group membangun kota mandiri berskala internasional bernama Meikarta ini, realistis”.
“Pada dasarnya mereka punya kapasitas. Kalau sekarang mau bikin kota baru, saya pikir Lippo bisa,” kata Anton, belum lama berselang.
Memang, masih ada yang bertanya, bahkan mungkin sinis, apalagi dalam kondisi perekonomian global dan nasional lagi melamban seperti sekarang, “kok bisa ya Lippo Group mencanangkan sebuah kota modern dengan instrastruktur terlengkap di Asia Tenggara di koridor timur Jakarta?”
“Bagi saya, ini justru ingin membuktikan kepada dunia, bahwa Indonesia tidak terpengaruh dengan faktor eksternal (ekonomi), tetapi memang pasar properti di Tanah Air memang masih terbuka luas. Tinggal bagaimana kiat dan ketangguhan para pengembangnya saja. Dan Lippo-lah salah satu yang hebat menghadapi hal-hal seperti ini,” kata Ferik Warouw lagi dalam sebuah diskusi terbatas ISN tersebut.
Informasi keliru dan fitnah
Salah satu dari segelintir pihak yang masih ‘menyangsikan’ kehadiran spektakuler Meikarta, tergambar dari sebuah artikel (dalam bahasa Inggris) dengan subject: Property in Indonesia: Meikarta’s Land Acquisition at 16.8% | sebagaimana dikutip dari ‘Indonesia Investments’.
Ketika hal ini dikonfirmasi ke pihak Lippo Group, setidaknya ada empat hal obyektif yang dikemukakan.
Pertama, Lippo Group mengucapkan terima kasih kepada penulis yang telah membantu promosi Meikarta. Artinya, memberi Meikarta kesempatan tambahan menjawab dan memantapkan fakta serta realita kelebihannya.
Kedua, tujuan Lippo Group sesungguhnya hanya satu. Yakni, “membangun bangsa”.
Penjabarannya, antara lain, ialah dengan memberi kesempatan lebih kepada delapan juta keluarga Indonesia yang punya pekerjaan, tetapi tidak memiliki rumah. Dan mereka ini ingin menikmati rumah sendiri, karena sesungguhnya mampu menyicil KPR. Namun sayangnya, mereka tidak mendapatkan rumah yang berkualitas dan terjangkau.
Dengan kata lain, Lippo Group ikut partisipasi menyelesaikan delapan juta defisit perumahan nasional sesuai harapan pemerintah.
Hal ketiga, yakni soal fitnah dari penulis tersebut.
Faktanya, lahan yang sudah bebas dan dimiliki dalam area perencanaan pembangunan mega proyek Meikarta ialah 96.5 persen. “Bukan 16.8% seperti tulian tersebut di atas. Ini begitu jauh dari kenyataan. Jauh panggang dari api lah,” tulis pihak Lippo Group.
Lantas, sebagian besar dari lahan sudah dikerjakan di lapangan secara luas, di mana ini membuktukan penulis tidak pernah melihat fakta secara obyektif.
Eksis di berbagai negara
Satu hal yang patut diketahui penulis dan juga khalayak, prestasi dan reputasi Lippo Group terbukti bukan saja di Indonesia, tetapi juga di 10 negara lain di dunia. Termasuk di Singapura, Hong Kong, Macau, Korea, Tiongkok, hingga Amerika Serikat.
Nah, dalam membangun kota baru, Meikarta merupakan yang ke sembilan, di mana total keseluruhan luasan lahan melewati 14,000 hektar. Itu seluruhnya dikerjakan oleh Lippo Group dan semua memiliki prestasi yang baik. Tidak pernah ada masalah lahan yang tidak bebas.
Coba lihat yang di Indonesia saja, seperti: ‘kawasan hunian’ Lippo Village, ‘kota baru’ Lippo Cikarang, GMTDC, Karawang, dan sebagainya.
“Hal yang keempat, penulis artikel berbahasa Inggris ini sama sekali hanya melakukan fitnah,” tegas pihak Lippo Group.
Penulis disarankan untuk mengunggah foto-foto hasil karya Lippo Group dengan aneka proyek besarnya di Indonesia serta di berbagai negara.
Di Indonesia Anda bisa jalan-jalan langsung dan melihat fakta itu di kawasan Lippo Village, Karawaci, Banten, juga Kemang Village di Jakarta Selatan, dan seterusnya.
Di luar negeri, ayo Anda mulai dari ‘negeri jiran’ Singapura. Tengoklah Lippo Singapore, OUE Bay Front-Lippo’s Singapore Headquaters hinga gedung tertinggi di sana: One Raffles Place. Ini bangunan dengan 67 lantai, Portfolio Kelompok Lippo.
Melintas ke Hong Kong, temukan Lippo Hong Kong, terus ke Shanghai, ada Lippo Plaza Shanghai yang kini jadi salah satu landmark kota megapolitan itu.
Anda punya kesempatan jalan-jalan ke Amerika Serikat? Mampirlah ke Los Angeles. Dan Anda akan menemukan fakta dalam wujud US Bank Tower, gedung tertinggi di Los Angeles dan California, pusat Lippo Group di negeri terbesar ekonominya di dunia itu. (Gambarnya bisa dilihat pada ‘lead’ berita ini, Red)
Tak ada proyek mangkrak
Satu hal yang juga patut dipahami, khusus mengenai urusan bisnis dan investasi properti, Anda tak harus memvonis ini ada proyek belum beres, mangkrak atau terbengkalai. Ingat, proyek properti ini punya time line spesial. Ada yang berdurasi lima, tujuh bahkan sepuluh tahun target penyelesaiannya.
Itu baru di sektor properti. Masih banyak pula di sektor lainnya, seperti finansial, hospitality, juga ritel dan teknologi informasi, bahkan kini di bidang pelayanan kesehatan, serta pendidikan.
Dan mengenai yang terakhir itu, jalan-jalanlah ke Myanmar dan sejumlah negara ASEAN, pasti Anda akan menemukan Siloam Hospitals, baik yang sudah beroperasi dengan dukungan fasilitas kesehatan modern, maupun sedang dalam tahap pembangunan.
Di dunia pendidikan, Lippo Group punya komitmen untuk menjalankan amanat Pembukaan Undang Undang Dasar 1945, yakni ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umum. Yakni, dengan mendirikan sekolah-sekolah bertajuk ‘Lentera Harapan’ dan ‘Dian Harapan’ di berbagai pelosok yang menampung ribuan murid dari keluarga sederhana. Tentunya di samping itu, dibangun pula sekolah-sekolah ‘Pelita Harapan’ dengan berbagai jenjang pendidikan, yang fokus pada kualitas dan penciptaaan kader-kader bangsa berkarakter serta memiliki jiwa nasionalisme Pancasila.
Positif bagi Jabar
Kembali ke soal mega proyek Meikarta yang kini menjadi ikon properti nasional.
Provinsi di Jawa Barat khususnya, dipastikan bakal memperoleh keuntungan besar yang signifikan karena kehadiran mega proyek Meikarta bernilai Rp278 triliun. Seperti bertambahnya lapangan kerja, tumbuhnya daya beli rakyat serta memacu pertumbuhan berbagai sektor bisnis, termasuk ekonomi rakyat.
“Secara langsung maupun tidak langsung, kehadiran Kota Meikarta dengan segala fasilitasnya, saya yakin memberikan dampak positif bagi perekonomian Provinsi Jawa Barat (Jabar),” tandas Ginandjar Kartasasmita, tokoh senior Jabar.
Lebih dari itu, menurutnya, pembangunan kota terpadu Meikarta di Cikarang, Jawa Barat, dinilai mampu menggairahkan industri properti dan perekonomian nasional. Proyek besutan Lippo Group ini letaknya strategis, berada di poros perekonomian Indonesia dan dikelilingi sekitar 4.000 perusahaan multinasional.
Demikian rangkuman pendapat Ginandjar Kartasasmita yang dihubungi dari Jakarta, Jumat (18/8/17) kemarin.
“Meikarta akan menjadi pusat permukiman dan pertumbuhan baru. Pengembangan kota ini akan menghasilkan sumber pendapatan baru langsung maupun tidak langsung bagi pemerintah daerah di Jawa Barat, baik kabupaten setempat dan sekitarnya maupun bagi Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” ujar Ginandjar lagi.
Mantan Ketua DPD RI ini menegaskan, proyek Meikarta dengan investasi sekitar Rp278 triliun tersebut besar sekali dampak positifnya untuk Jawa Barat. Proyek ini akan menghasilkan jutaan rumah, sebagian besar untuk masyarakat biasa, bukan yang berpenghasilan tinggi.
“Tidak ada dan mungkin tidak akan ada lagi satu proyek sebesar ini pada tahun-tahun mendatang. Proyek itu tidak hanya menciptakan lapangan kerja baru dan membuka kegiatan ekonomi terkait, ke hulu dan ke hilir, yang akan dinikmati terutama oleh masyarakat Jawa Barat. Proyek ini juga mengundang investasi baru, karena terpenuhinya kebutuhan akan perumahan dan lingkungan hidup sehat bagi para pekerja dan keluarganya,” papar tokoh senior Jawa Barat (Jabar) yang pernah menjabat sejumlah posisi menteri tersebut.
Ginandjar menuturkan, kesan saat ini ada kelesuan ekonomi, bahkan menurunnya daya beli masyarakat. Sektor properti seolah menghadapi tantangan karena berbagai faktor.
“Tetapi, di tengah kegalauan dan pesimisme tersebut, justru tampil Meikarta. Saya melihat sendiri betapa tiap hari ribuan masyarakat yang berpenghasilan menengah dan bahkan pas-pasan antre, guna mendapatkan nomor untuk dilayani oleh petugas penjualan Meikarta. Keluhan yang saya dengar dari para calon pembeli justru adalah kelambatan dalam pelayanan penjualan,” tuturnya lagi.
Didukung bank-bank besar
Ginandjar mengatakan, banyak juga konsumen yang telah melakukan pemesanan secara online.
Sementara itu, ada tujuh bank yang terlibat dalam proyek ini, di antaranya bank-bank milik negara dan bank-bank terbesar di Indonesia.
Ini benar-benar luar biasa.
“Apa artinya itu semua? Sedikitnya ada tiga pelajaran yang dapat kita ambil dari sini. Pertama, daya beli ada, bukannya tidak ada, tapi masyarakat lebih selektif dalam membelanjakan uangnya dan lebih memilih menginvestasikannya untuk masa depan,” ungkapnya.
Kedua, kebutuhan atau keinginan masyarakat untuk memiliki rumah besar.
Ketiga, sebagai kesimpulan, tidak betul jika ada gambaran pesimisme terhadap perekonomian Indonesia.
Negara tak dibebani
Ginandjar mengaku, saat ini pemerintah sedang repot-repotnya menarik investasi ke Indonesia. Banyak tim dikirim ke berbagai negara untuk mempromosikan iklim dan kemudahan investasi di Indonesia.
Berbagai aturan juga diperlonggar, insentif diberikan, bahkan pemerintah mengeluarkan dana besar untuk prasarana agar para investor makin tertarik dan keekonomian investasinya ditingkatkan.
“Tapi lihat Meikarta, mana dukungan pemerintah secara langsung di sini? Boleh dikatakan tidak ada, padahal proyek ini akan melibatkan investasi ekuivalen puluhan miliar dolar AS. Dengan investasi sebesar itu, dalam waktu yang relatif pendek pasti juga ada dampak positif pada pertumbuhan nasional, yang cukup signifikan. Itu yang pertama,” tandasnya.
Kedua, lanjut Ginandjar, Meikarta membangun jutaan rumah buat rakyat kebanyakan, yang sebetulnya merupakan tugas negara. Ratusan ribu rumah untuk rakyat dalam proyek ini dibangun oleh swasta, tanpa sedikit pun membebani anggaran negara.
Sementara itu, untuk membangun banyak proyek perumahan lewat Perumnas, pemerintah mesti menyediakan anggaran negara yang cukup besar.
“Proyek Meikarta selain dimaksudkan untuk memenuhi salah satu kebutuhan dasar umat manusia, juga mencerminkan optimisme dan kepercayaan kepada ekonomi kita. Ini juga mencerminkan keyakinan kepada pemerintah yang memimpin perjalanan bangsa kita,” ujar Ginanjar.
Solusi perumahan perkotaan
Secara terpisah, ada khabar yang menyatakan, pihak Lembaga Konsumen Nasional Indonesia (LKNI) mengklaim, pembangunan kota baru Meikarta di Cikarang, Bekasi, bisa menjadi solusi pemenuhan kebutuhan perumahan bagi konsumen.
Ketua LKNI, Marius Widjayarta, bahkan mengatakan, promosi gencar yang dilakukan pengembang memang telah menyedot perhatian masyarakat dari berbagai kalangan. Namun, ada pula yang mempertanyakan segi-segi perlindungan konsumen terkait termasuk masalah perizinan dan sistem Pre-Sales yang diterapkan dalam pembelian.
Akan tetapi , menurutnya, tidak ada masalah jika masyarakat membeli hunian di kawasan tersebut.
“Meikarta dibangun oleh PT Lippo Cikarang Tbk, sebuah perusahaan terbuka (Tbk) yang telah melewati proses pengawasan ekstra dari berbagai instansi,” katanya melalui keterangan resmi Jumat (18/8/17), seperti ditulis ‘Bisnis.com’ di rubrik properti-nya.
Karena skala ekonomi yang besar dalam investasi, sehingga terwujud dalam skala kelengkapan dan pembangunan infrastruktur dan fasilitas masif, Meikarta berpotensi memberikan manfaat besar pula bagi konsumen. Termasuk dalam pengadaan produk-produk berkualitas dengan harga lebih rendah dari pasaran.
Dan dampaknya besar bagi penciptaan lapangan kerja, bahkan perkembangan ekonomi lokal dan nasional.
Marius menambahkan, Undang undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dapat ikut menopang kekuatan ekonomi nasional dengan catatan kedua belah pihak, yaitu konsumen dan para pelaku usaha mengetahui serta menerapkan sejumlah pasal dalam UU tersebut secara benar dalam prinsip keadilan.
Prinsip bisnis ekonomi yang saling memberi manfaat dapat berputar jika aturan ini dijalankan. Hak dan kewajiban kedua belah pihak telah diatur dalam Pasal 4 hingga Pasal 7. Sehingga jika terjadi permasalahan kedua belah pihak harus bertemu dan mencari solusi yang saling menguntungkan dengan diawasi oleh tim pengawas yang susunan pengawasnya telah diatur dalam Pasal 36 pada UU Perlindungan Konsumen.
Marius mencontohkan, dalam menerapkan aturan hukum perlindungan konsumen tersebut bisa mengambil contoh pada mega proyek Meikarta yang sedang dibangun oleh PT Lippo Cikarang Tbk, dimana telah mengembangkan kawasan tersebut selama 30 tahun terakhir.
Disebutnya, Proyek Meikarta merupakan cikal bakal pergerakan roda ekonomi secara luas. Dan pihaknya menlai, proses izin yang terus berjalan sesuai pengembangan dan perluasan kawasan selama 30 tahun terakhir, dimana secara administratif PT Lippo cikarang Tbk merupakan perusahaan terbuka dan besar, pasti dapat melakukannya.
Artinya ada sistem pengawasan, setelah melalui prosedur perizinan yang benar. Sebab, ini merupakan investasi dengan skala raksasa, yakni Rp278 triliun. Karena itu, ia mengingatkan, salah satu yang harus diperhatikan dalam proyek ini bagi pengembang usaha, ialah, pelayanan informasi konsumen sesuai pasal 6 dan pasal 7.
Bantu kebutuhan hunian
Dalam pemberitaan lainnya, ada pernyataan “Pemasaran Meikarta kian agresif dilakukan Lippo Group”.
Namun, CEO Lippo Group James Riady mengatakan, salah tujuan pembangunan proyek ini ialah untuk mengurangi kebutuhan hunian masyarakat.
“Di Indonesia ini ada delapan juta orang yang punya pekerjaan, punya gaji, tapi tidak punya rumah,” ujar James usai peluncuran Meikarta di Lippo Cikarang, Kamis (17/8/17).
Sebagian masyarakat ini, menurutnya, sebenarnya ingin memiliki rumah tetapi harganya tidak terjangkau.
Dengan demikian, James berpikir bagaimana menyajikan perumahan yang terjangkau.
Ia berharap, hadirnya Meikarta dapat menjadi jawaban atas permasalahan tersebut.
Selain itu, James juga berharap pengembang lain terinspirasi untuk membangun seperti Meikarta.
“Semoga bisa ada 100 proyek Meikarta yang dibangun untuk menyelesaikan defisit perumahan delapan juta yang engga punya rumah,” jelas James, sebagaimana ditayang ‘KompasProperti.com’.
Sebagaimana diketahui, Lippo akan membangun 250.000 hunian yang terangkum di dalam 100 menara. Tidak hanya hunian, di Kota Meikarta nanti ada gedung-gedung untuk perkantoran, 10 hotel bintang lima, pusat belanja dan area komersial seluas 1,5 juta meter persegi.
Nilai investasi Lippo Group dalam proyek ini dipastikan mencapai Rp278 triliun. Dananya didapat dari internal Lippo sendiri dan upaya grup untuk pinjaman ke pihak lain.
Dari segi lokasi, Meikarta dinilai strategis, karena adanya pembangunan infrastruktur, seperti kereta api cepat Jakarta-Bekasi-Cikarang-Bandung, Patimban Deep Seaport, dan Bandara Kertajati.
Selain itu, proyek ini juga diklaim dekat dengan proyek Light Rail Transport (LRT) Cawang-Bekasi Timur-Cikarang, Automated Noble Mover (Monorail) yang mengintegrasikan tujuh kota baru di sekitar Meikarta, dan Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated.
Meikarta bagai ‘oase’
Sementara itu, Chief Marketing Officer (CMO) Lippo Homes, Jopy Rusli, mengatakan, kehadiran proyek Meikarta bagai oase di tengah melambatnya industri properti di Tanah Air beberapa tahun belakangan ini. Antusiasme konsumen yang begitu tinggi untuk membeli hunian di Meikarta menjadi angin segar bagi industri properti. Sejak diperkenalkan secara resmi pada Mei 2017 hingga pertengahan Agustus ini, Lippo Group mengantongi penjualan hampir 100.000 unit apartemen.
Ya, benar-benar laris manis.
“Hingga kini telah terjual sekitar 99.300 unit apartemen. Kehadiran Meikarta menggairahkan industri properti di Indonesia yang sedang melambat,” katanya.
Pengembangan kota baru yang lebih indah dari Jakarta tersebut penting, karena bergulirnya industri properti akan mengerek banyak sektor industri terkait lainnya.
“Industri properti menggairahkan industri terkait seperti industri kaca, marmer, hingga bisnis kontraktor,” tambah Jopy.
Properti agen pembangunan
Ketua Umum DPP Real Estat Indonesia (REI) Soelaeman Soemawinata pernah mengatakan, industri properti tidak hanya merupakan agen pembangunan, tetapi juga sudah terbukti membuka banyak lapangan kerja dan menjadi salah satu penyumbang pajak utama untuk negara.
Pembangunan properti juga berdampak terhadap bergeraknya 174 usaha turunannya, mulai dari saat pembangunan berlangsung hingga pascapembangunan.
Jopy menegaskan, di banyak negara terbukti bahwa bertumbuhnya sektor perumahan atau hunian ikut menggairahkan perekonomian suatu negara.
“Kehadiran proyek Meikarta juga seperti itu. Selain menggairahkan perekonomian wilayah sekitarnya, juga perekonomian nasional,” ujarnya.
Jaringan infrastruktur terlengkap
Jopy menjelaskan, acara Grand Launching Meikarta yang bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI Ke-72, Kamis (17/8), dihadiri ribuan calon pembeli apartemen Meikarta.
Dia menjelaskan, tingginya minat konsumen untuk memiliki apartemen di Meikarta antara lain didorong sudah lengkapnya jaringan infrastrukturnya. Ini merupakan salah satu keunggulan kota baru tersebut.
Infrastruktur transportasi itu antara lain jalan tol dan jalan layang tol Jakarta-Cikampek yang sedang dibangun.
Ada pula kereta api cepat yang menghubungkan Jakarta-Bandung, yang memangkas waktu tempuh dari sekitar dua jam setengah dengan mengendarai mobil menjadi 30 menit.
Selain itu, ada Bandara Internasional Kertajati yang tengah dibangun pemerintah dan pelabuhan internasional Patimban di Subang yang segera dibangun.
Kota modern Meikarta juga berada di pusat kawasan industri yang besar. Kawasan ini memiliki sekitar 4.000 perusahaan multinasional, dengan jumlah ekspatriat berkisar 12.000-15.000 orang yang hampir semuanya bekerja di kawasan industri Cikarang.
“Kota Baru Meikarta ini merupakan wujud dari keinginan membuat kawasan hunian yang nyaman dan aman bagi penghuninya, dengan fasilitas lengkap,” kata Jopy Rusli, seperti dilansir ‘Investor Daily’.
Proyek kota baru Meikarta senilai Rp 278 triliun itu dibangun di atas lahan seluas 500 hektare (ha), yang lokasinya berada di jantung ekonomi Indonesia di koridor Jakarta-Bandung, persisnya di kawasan Lippo Cikarang, Kabupaten Bekasi. Visi Meikarta adalah menjadi kota paling besar dan paling indah di Indonesia untuk kehidupan dan pekerjaan yang lebih baik, bahkan lebih baik daripada Jakarta.
Dalam tahap pertama, di Meikarta akan dibangun 250.000 unit apartemen dengan total luas bangunan sekitar 22.000.000 meter persegi (m2), yang akan langsung menampung lebih dari satu juta komunitas perkotaan. Pekerjaan fisik sudah dimulai sejak Januari 2016 dan sebanyak 50 gedung sudah mulai siap dihuni pada Desember 2018.
“Meikarta nantinya diberi fasilitas lengkap seperti di kota New York, Amerika Serikat. Kelak, di area Meikarta ada Central Business District (CBD) Orange County. Proyek ini berada di tengah antara lain kawasan Lippo Cikarang, Jababeka, dan MM2100. Kota modern Meikarta ini merupakan proyek dengan investasi yang terbesar sepanjang 67 tahun kiprah Lippo Group di Indonesia,” paparnya, sebagaimana pula ditayang ‘BeritaSatu.com’
Selain membangun transportasi yang terintegrasi, Meikarta bakal membangun mal terbesar dengan luas 300.000 m2, 10 hotel bintang lima, convention center, dan ruang publik yang luas. Selain itu, kini sudah dibangun ‘central park’ di atas lahan seluas 100 Ha yang di dalamnya ada danau buatan seluas 25 ha. Dan hebatnya lagi, dibikin dengan konsep ‘Central Park’ New York. (Jeffrey Rawis, dari berbagai sumber — foto ilustrasi istimewa)