Tegalrejo, 22/3/18 (SOLUSSInews) – Kolaborasi Nahdlatul Ulama dan Lippo Group di bidang pelayanan kesehatan masyarakat semakin berwujud nyata, berawal dengan topping-off atau peletakan batu terakhir pembangunan Rumah Sakit Umum Syubbanul Wathon – Tegalrejo, Selasa (20/3/18) lalu.
Di samping itu juga, kolaborasi ini bertujuan untuk membangun beberapa rumah sakit di daerah lainnya. Khususnya daerah berekonomi berbasis rakyat dengan sasaran pemberdayaan ekonomi daerah dan kesejahteraan rakyat daerah.
Dilaporkan, Kelompok Lippo via Siloam Hospitals dan Nahdlatul Ulama melalui Yayasan Syubbanul Wathon, memang mengembangkan RSU Syubbanul Wathon.
Di dalam kemitraan pembangunan rumah sakit dan pelayanan kesehatan ini, Lippo Group memfasilitasi dan menyediakan kebutuhan keuangan, pengelolaan, sistem operasional dan pemberdayaan sumber daya manusia dalam membangun rumah sakit umum tipe C di Tegalrejo yang berkapasitas 180 tempat tidur dan melayani daerah seluas kurang lebih 30 km2 dengan jumlah penduduk kurang lebih 60 ribu orang.
Santri sambut bahagia
Pasca-penandatanganan kemitraan pada 16 Oktober 2017 lalu, yang disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Puan Maharani, pelaksanaan pembangunan rumah sakit ini dimulai sejak Desember 2017.
Dilaporkan juga, RSU Syubbanul Wathon dibangun diatas lahan seluas ±4.800 m2 yang disediakan oleh Yayasan Syubbanul Wathon, dengan total luas bangunan ±6.000 m2, terdiri dari tiga lantai dengan kapasitas 180 tempat tidur.
Pembangunnya dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama sebanyak 120 tempat tidur. Terkait itu, RSU Syubbanul Wathon diharapkan beroperasi dan mulai melayani masyarakat di bulan Juli 2018.
Sekjen PBNU, Dr Ir HA Helmy Faishal Zaini mengatakan, adanya kerjasama ini semakin memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Kerjasama ini sangat membahagiakan para santri, pengurus yayasan, dan masyarakat Tegalrejo karena akan terlayani fasilitas kesehatannya. Dan dengan peralatan kesehatan modern, masyarakat Tegalrejo tidak usah jauh-jauh pergi ke Yogyakarta atau ke Semarang untuk memeriksakan kesehatannya,” papar HA Helmy Faishal Zaini.
Lippo berdayakan warga
Sementara Chairman Lippo Group, Dr Mochtar Riady dalam kesempatan yang sama, menambahkan, warga setempat turut diberi kesempatan guna diberdayakan, dilatih untuk memenuhi sumber daya bagi operasional rumah sakit.
“Kami utamakan perekrutan dan penempatan tenaga kerja lokal dengan pelatihan intensif agar memenuhi sumber daya guna operasional rumah sakit ini, ” tuturnya.
Disebutkan pula, Kelompok Lippo dan NU memiliki visi dan cita-cita yang sama.
“Dan RSU Syubbanul Wathon merupakan yang pertama dari beberapa rumah sakit kemitraan yang dibangun di beberapa komunitas di Jawa dalam lima tahun ke depan,” ujarnya lagi.
Bukti sinergi
RSU Syubbanul Wahton ini akan dilengkapi dengan 30 dokter spesialis, dokter umum, dan tenaga medis lain yang melayani lebih dari 300.000 pasien per tahun di dalam masa tujuh tahun kedepan.
KH Yusuf Chudlori yang akrab dengan nama Gus Yusuf mengatakan, “Dengan hadirnya RSU Syubbanul Wathon ini, bukti langkah nyata pelaksanaan kemitraan dengan Kelompok Lippo dan NU, dan kini saatnya bersinergi untuk kemanusiaan dan membangun bangsa dengan menyediakan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat dan para santri di Pondok Pesantren API Tegalrejo.”
Sedangkan Caroline Riady, selaku Wakil Direktur Utama Siloam mengatakan, jerjasama ini merupakan perwujudan dari visi Kelompok Lippo dan NU, yang juga sejalan dengan visi dan nilai-nilai kemanusiaan dari Siloam.
“Kami sangat antusias dengan kebersamaan yang akan kami lalui selaku mitra Nahdlatul Ulama dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Tegalrejo, pada khususnya warga Ponpes API,” katanya
Acara topping-off tersebut turut dihadiri Sekjen PBNU, CEO Lippo Group, James T Riady, Presiden Lippo Group, Theo L Sambuaga, para Direksi Siloam Hospitals Group, dan Ketua Yayasan Syubbanul Wathon & Ponpes API, KH Muhammad Yusuf Chudlori, Sekda Pemprov Jawa Tengah, Sri Puryono, jajaran DPRD, Plt Bupati Magelang serta pejabat Forkompinda. Demikian dilaporkan Staff PR Siloam, Jimny Rambing. (S-r/JR/jr)