Jakarta, 2/10/18 (SOLUSSInews) – Manajemen PT Matahari Department Store Tbk atau LPPF melakukan pembelian kembali saham (‘buyback’) senilai Rp1,25 triliun.
Disebutkan, harga maksimum pembeliannya sebesar Rp13.330 per lembar saham.
Sebagaimana dijelaskan Presiden Direktur Multipolar, Eddy Handoko, Matahari memang akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 8 Oktober 2018 mendatang.
RUPSLB tersebut membutuhkan persetujuan para pemegang saham mengenai proposal manajemen perusahaan ritel itu. “Program pembelian saham kembali akan melakukan pembelian hingga tujuh persen dari total saham perseroan. Ini untuk merefleksikan keyakinan manajemen terhadap kinerja perseroan. Perseroan akan fokus mengembangkan format gerai utama yang berprofit tinggi dan juga investasi cermat di sektor perdagangan online, merek-merek baru, serta logistik,” ujar Eddy, beberapa hari lalu, seperti dilansir Kompas.com.
Kembangkan format gerai utama
Sementara itu, CEO dan Wakil Presiden Direktur Perseroan, Richard Gibson, pada kesempatan pengumunan rencana ‘buyback’ itu menambahkan, Matahari percaya masih ada ruang untuk dapat mengembangkan format gerai utamanya. Sehingga dapat memberikan pelayanan lebih baik lagi kepada target pasarnya, yakni segmen masyarakat dengan pendapatan menengah, sampai beberapa tahun ke depan.
“Kami berkomitmen terus mengembangkan jumlah gerai kami, terutama format gerai utama, selain juga mengembangkan merek dalam format specialty store sebagai pelengkap strategi pertumbuhan,” kata Richard.
Selain itu, menurutnya, perseroan juga akan kembali melakukan investasi dalam kapabilitas logistik dengan tidak hanya mengurangi biaya operasional bisnis inti, tapi juga mendukung bisnis ‘e-commerce’.
Tingkatkan investasi modal
Ke depan, demikian Richard, Matahari berencana meningkatkan investasi modal pada beberapa anak usahanya seperti di PT Matahari Nusantara Logistik (MNL) sekitar Rp 500 miliar. “Modal ini untuk membiayai pembelian fasilitas distribusi multifungsi dengan luas lebih dari 50.000 meter persegi,” kata Richard.
Richard menambahkan, harga saham perseroan saat ini sangat di bawah harga sewajarnya dan menjadi kesempatan baik untuk meningkatkan keuntungan bagi para pemegang saham.
Terkait PT Global Ecommerce Indonesia (GEI), perusahaan tempat Matahari sebagai pemegang saham minoritas, telah mengindikasikan akan menyelesaikan tambahan pendanaannya sampai akhir 2018 ini.
“Matahari tidak akan melakukan partisipasi kembali, tapi kami gembira melihat perkembangan investasi di GEI yang sudah berhasil melakukan investasi di beberapa perusahaan seperti Red Carpet Logistics (RCL), dan lain-lainnya,” ujar Richard Gibson. (S-KC/jr — foto ilustrasi istimewa)