Jakarta, 6/11/18 (SOLUSSInews) – Platform pembayaran digital terbesar di Indonesia, OVO, resmi mengumumkan kemitraan dengan e-commerce marketplace terkemuka, Tokopedia.
Dengan demikian, pengguna Tokopedia akan bisa memilih OVO sebagai salah satu metode pembayaran untuk pembeliannya.
Dilaporkan, kemitraan itu memperluas penggunaan OVO ke ranah e-commerce, sehingga menjadikannya sebagai platform pembayaran digital dengan penerimaan terluas di Indonesia.
Pendekatan terbuka OVO terhadap perdagangan nontunai secara langsung mendukung visi Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendigitalisasi perekonomi Indonesia di bawah inisiatif Gerakan Non Tunai (GNT).
Strategi tiga pilar
Director of Enterprise Payments OVO, Harianto Gunawan mengatakan, kemitraan dengan Tokopedia merupakan bagian dari strategi tiga pilar OVO untuk memperkenalkan pembayaran digital kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Pertama, OVO bisa digunakan untuk pembayaran melalui toko ritel, yakni mal, warung, toko kelontong, dan lainnya. Kedua, pembayaran dengan layanan online-to-of fline (O2O) melalui kemitraan dengan Grab.
Terakhir, kerja sama dengan Tokopedia menjadikan OVO sebagai alat pembayaran melalui e-commerce. Hasilnya, saat ini, ekosistem terbuka OVO menjadi platform pembayaran digital terbesar di Indonesia, baik berdasarkan jumlah transaksi maupun jangkauan.
Kerjasama saling menguntungkan
Disebutkan, kemitraan bersama Tokopedia akan menambahkan 80 juta pengguna aktif bulanan Tokopedia ke dalam 60 juta basis pengguna OVO.
Ditambahkan, kemitraan ini juga akan menambahkan lebih dari empat juta mitra pedagang Tokopedia ke dalam jaringan merchant terdepan yang meliputi mal, warung, serta mitra GrabFood dan agen Kudo.
Selain itu, kemitraan dengan Tokopedia juga memvalidasi strategi OVO untuk menghadirkan platform pembayaran bagi perusahaan di Indonesia. Baik secara online maupun offline.
Pihak OVO mengemukakan pula, bekerja sama dengan para mitra dinilai merupakan cara paling efisien untuk menghadirkan semakin banyak tempat di mana konsumen dapat membayar tanpa uang tunai (go cashless).
“Setiap mitra yang bekerja sama dengan kami, membawa kami lebih dekat kepada tujuan kami untuk menjadikan pembayaran digital tersedia bagi siapa saja, di mana saja, dan kapan saja,” kata Gunawan, dalam keterangannya, Rabu (31/10/18) lalu seperti dilansir Investor Daily.
Dorong kepemimpinan OVO
Sementara itu, CEO OVO Jason Thompson mengungkapkan, ke depannya, pihaknya memiliki pandangan yang optimistis pada akhir 2018 ini.
Sesudah mengukuhkan diri sebagai platform pembayaran digital nomor satu berdasarkan volume transaksi, dia berharap, kemitraan dengan Tokopedia dan menambahkan e-commerce ke dalam ekosistem yang akan mempercepat pertumbuhan OVO.
“Kami berharap segera melihat peningkatan pengguna baru dan jumlah transaksi yang signifikan untuk mendorong kepemimpinan OVO di berbagai pasar,” ujar Jason, optimistis.
Tawaran baru dari Tokopedia
Sementara itu, COO Tokopedia, Melissa Siska Juminto menambahkan, pihaknya sangat senang dapat bekerja sama dengan OVO dan menawarkan cara baru untuk membayar bagi penggunanya.
Apalagi, sebagai perusahaan teknologi, platform Tokopedia saat ini melayani hampir 80 juta pengguna per bulan.
“Bersama dengan OVO, kami tidak hanya memberikan pengalaman berbelanja yang lebih nyaman kepada pengguna, tetapi juga menyediakan opsi pembayaran yang dapat digunakan secara luas, baik secara online maupun offline serta turut meningkatkan inklusi keuangan. Kemitraan ini membawa kami satu langkah lebih dekat dengan misi kami mencapai pemerataan ekonomi secara digital,” tegas Melissa.
‘Platform’ nomor 1
Sebagai informasi, saat ini, OVO telah memantapkan dirinya sebagai platform pembayaran digital pilihan nomor satu di Indonesia hanya dalam kurun waktu satu tahun setelah resmi diluncurkan.
OVO juga terus memperluas penggunaannya di tiga pilar utama.
Pertama, ritel. Konsumen dapat menggunakan OVO di 90 persen mal seluruh Indonesia, termasuk hypermarket, department store, kedai kopi, bioskop, operator parkir, dan rumah sakit terkemuka.
Selain itu, OVO dapat digunakan di UKM, dengan perluasan jangkauan pembayaran menggunakan QR-code yang tersedia bagi 100 ribu UKM pada akhir 2018.
Kedua, layanan O2O. Konsumen dapat menggunakan OVO di beberapa platform O2O terdepan yang tersedia di 500 kota di seluruh Indonesia, dari Sabang hingga Merauke.
Bermitra dengan Grab
OVO pun sudah bermitra dengan Grab, perusahaan layanan ride-hailing terdepan di Indonesia, dengan 62% pangsa pasar, berdasarkan lembaga riset ABI.
GrabFood, layanan pengantaran makanan dengan pertumbuhan tercepat dengan empat kali pertumbuhan, berdasarkan GMV pada semester I-2018, termasuk dalam integrasi ini.
OVO juga telah memasukkan 1,7 juta jaringan Kudo ke dalam ekosistemnya.
Ketiga, e-commerce. OVO akan tersedia sebagai pilihan pembayaran di Tokopedia dan platform e-commerce lainnya.
Sebagai e-commerce marketplace terdepan, Tokopedia telah hadir di 93 persen kabupaten di seluruh wilayah Indonesia. Tokopedia diakses oleh 80 juta pengguna aktif setiap bulannya dan lebih dari empat juta mitra pedagang untuk bertransaksi digital. (S-ID/BS/jr)