Jakarta, 13/12/18 (SOLUSSInews) – Kendati ekses ‘perang dagang’ AS-RRT masih berdampak terhadap ekonomi global, pasca-penangkapan atas CEO Huawei oleh polisi Kanada (dituding Tiongkok atas rekayasa Amerika, Red), namhn nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan siang ini, Kamis (13/12/18), terpantau menguat ke kisaran Rp14.500.
Sebagsimana diberitakan sebelumnya, Rupiah telah sempat menguat hingga kisaran Rp14.200 dua pekan silam, setelah ada gebrakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) tentang suku bunga, juga tereksposnya skenario ‘gencatan senjats’ persng dagang AS-Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Namun, sesudah kasus penangkapsn itu, awal pekan lalu, nilai tukar Rupish (juga semua nata uang negara top dunia lainnya) terus anjlok. Rupiah bahkan dua hari lalu berada di kisaran Rp14.600 per dolar AS.
Berdasarksn data Bloomberg, Rupiah pukul 11.48 WIB di pasar spot exchange berada di level Rp14.512,5 per dolar AS atau terapresiasi 85 poin (0,58 persen) dibandingkan perdagangan sebelumnya Rp14.597,5. Transaksi Rupiah hari ini diperdagangkan dalam kisaran Rp 14.512,5-Rp 14.555 per dolar AS.
Terhadap mata uang lain
Sementara itu, nilai tukar Rupiah terhadap euro menguat 0,26 persen ke Rp16.488,57; terhadap pound sterling terdepresiasi 0,02 persen ke Rp18.294,41; terhadap yen menguat 0,67 persen ke Rp127,79; tterhadap yuan menguat 0,16 persen ke 2.108,54; terhadap dolar Singapura menguat 0,54 persen ke Rp10.568,27.
Sedangjan menurut data IMQ21, Rupiah siang ini berada di level Rp14.508 atau menguat 90 poin (0,62 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya Rp14.598. Rupiah berada di level terlemah di Rp14.555 dan terkuat di Rp14.508.
Berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, Rupiah pada perdagangan hari ini berada di kurs tengah Rp14.536 atau terapresiasi 41 poin dari perdagangan sebelumnya Rp14.577. Rupiah diperdagangkan di kisaran Rp14.609 (kurs jual) dan Rp14.463 (kurs beli). Demikian ‘BeritaSatu.com’ melansir. (S-BS/jr)