Jakarta, 9/1/19 (SOLUSSInews) – Pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan menyatakan, pembangunan rumah yang tercatat dalam Program Satu Juta Rumah pada tahun 2018 lalu mencapai angka 1.132.621 unit.
“Alhamdulillah capaian Program Satu Juta Rumah pada tahun 2018 lalu sebanyak 1.132.621 unit,” ujar Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid, dalam publikasinya, di Jakarta, Rabu (9/1/19) seperti filansir Investor Daily.
Khalawi mengungkapkan, pihaknya sangat bersyukur atas capaian pembangunan rumah pada tahun 2018 lalu. Hal itu dikarenakan jumlah pembangunan rumah telah melebihi target yang telah ditetapkan yakni satu juta unit setiap tahunnya.
Namun demikian, menurut Khalawi, capaian Program Satu Juta Rumah tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh stakeholder bidang perumahan yakni Kementerian/ Lembaga terkait, pemerintah daerah, pengembang perumahan, sektor swasta dan masyarakat.
“Kami juga mengucapkan terimakasih atas dukungan seluruh stakeholder bidang perumahan yang telah ikut berpartisipasi dalam pembangunan rumah di Indonesia,” katanya sebagai sakah satu petinggi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kempupera).
Hasil pembangunan rumah yang termasuk dalam Program Satu Juta Rumah sejak dicanangkan juga terus meningkat dari tahun ke tahun. Tercatat pada tahun 2015 jumlahnya 699.770 unit, tahun 2016 sebanyak 805.169 unit dan tahun 2017 sebanyak 904.758 unit. Adapun proporsi pembangunan rumah tersebut adalah 70 persen untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan sisanya sebanyak 30 persen untuk non MBR.
Khalawi menjelaskan, kemampuan pemerintah untuk menyediakan hunian bagi masyarakat melalui dana APBN hanya sekitar 20 persen. Sedangkan sisanya sekitar 30 persen berasal dari bantuan pembiayaan perumahan yakni KPR dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan 50 persen adalah rumah yang dibangun oleh masyarakat secara swadaya dan pengembang perumahan secara formal.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, terang Khalawi, capaian pembangunan rumah selama tahun 2018 berasal dari pembangunan rumah yang dibangun oleh Kempupera dan Pemerintah Daerah 328.885 unit, pengembang perumahan 447.364 unit, serta Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan di sektor swasta dan masyarakat 9.392 unit. Adapun pembangunan rumah untuk non MBR yang berasal dari masyarakat dan pengembang perumahan angkanya 346.980 unit.
“Kami akan terus mendorong agar tahun 2019 ini capaian Program Satu Juta Rumah bisa melebihi apa yang telah dicapai pada tahun 2018,” ujarnya.
Terus dipacu
Sementara itu, Mega-proyek Meikarta terus dipacu dan progresnya benar-benar membuat para konsumen yakin seyakin-yakinnya, dapat selesai sesuai skedul.
Meikarta sejak awalnya juga ditujukan untuk mendukung upaya pemerintah mengatasi defisit hunian rakyat yang ini mencapai tujuh juta-an unit.
Karenanya, pihak Meikarta semakin memperepat progres pembagunannya.
Dilapotkan, pekerjaan proyek besar ini melibatkan ribuan pekerja. Hebatnya lagi, Meikarta memberi kesempatan yang sama bagi laki-laki maupun wanita.
Sebagaimana dikemukakan Presiden Direktur Meikarta, Reza Chatab, Meikarta yang melibatkan ribuan pekerja dengan memberi kesempatan yang sama bagi laki-laki dan wanita.
“Pemikiran bahwa wanita tidak bisa di tempat konstruksi salah besar. Para wanita yang bekerja di Meikarta terbukti sangat disiplin dan rapih sehingga kualitas bisa lebih baik lagi.,” ujar Reza Chatab.
Komitmen dan kepedulian
Dikatakan, Meikarta memberikan kesempatan pada kaum wanita untuk berkontribusi dalam pembangunan apartemen dan kawasan komersial.
Apalagi, menurutnya, Meikarta berkomitmen membuat lapangan kerja bagi wanita sebagai bentuk kepedulian terhadap keluarga dan masyarakat.
Salah satu pekerja wanita bernama Aca, 26 tahun, mengatakan, dirinya merasa bangga dan sangat senang bisa bekerja untuk pembangunan kota Meikarta.
“Dengan bekerja disini, saya bisa mengurus keluarga dan menyalurkan keahlian saya. Jadi, saya sangat senang bekerja untuk Meikarta,” kata Aca seperti dilansir ‘BeritaSatu.com’.
Dikebut dan serentak
Saat ini, pembangunan Meikarta sedang dikebut dan terjadi serentak di semua titik.
Akselerasi pembangunan ini akan terus dipacu dengan kekuatan penuh untuk memenuhi target.
Meikarta mendorong pembangunan dengan progres mengagumkan, dan rencana akan serah terima tahap kedua mulai Februari 2019 (setelah tahap pertama berlangsung1 September 2018 lalu mencakup 863 unit di kawasan CBD Meikarta).
Dengan partisipasi dan kontribusi perkerja wanita dipastikan target ini akan tercapai. “Proyek Meikarta merupakan sesuatu inisiatif yang besar dengan Meikarta yang mengapresiasi pekerja wanita,” ujar Reza Chatab. (S-ID/BS/jr — foto ilustrasi istimewa)