Jakarta, 26/2/19 (SOLUSSInews) – “Cegah Stroke Sejak Dini”, demikian judul seminar kesehatan yang dipersembahkan RS Siloam Hospitals Bogor.
Lewat ajang itu, Siloam Hospitals Bogor mengajak masyarakat luas untuk mencegah penyakit stroke dengan melakukan pola hidup
Dokter spesialis saraf Siloam Hospitals Bogor, Dewanta S SpS, menyatakan, di seluruh dunia ada lebih dari 15 juta penderita stroke setiap tahunnya. Satu di antara enam orang yang stroke meninggal.
Disebutkan, stroke merupakan gangguan fungsi otak yang timbul mendadak, berlangsung selama 24 jam atau lebih, akibat dari gangguan peredaran darah otak, dan menyebabkan orang mengalami gangguan seperti di atas.
“Kondisi ini jika tidak dikendalikan atau diobati dapat memburuk dan berakibat terjadinya penyempitan atau pecah pembuluh darah otak. Segera bawa ke RS terdekat dan diutamakan yang mempunyai dokter spesialis saraf (neurology) dan fasilitas unit stroke. Waktu yang tepat akan menyelamatkan otak,” ungkap Dewanta pada keterangannya kepada BeritaSatu.com Selasa (26/2/19).
Pertolongan akurat cepat
Dikatakannya lagi, pertolongan akurat dan cepat harus segera dilakukan untuk menghindari kematian atau kecacatan yang menetap.
“Sebab, setiap menit keterlambatan pertolongan agar otak tidak kekurangan darah berarti 1,9 juta sel otak dan serabut otak sepanjang 10km akan mati,” papar Dewanta.
Lebih jauh tentang stroke, Dewanta menjelaskan, kecenderungannya dikarenakan faktor keturunan atau genetik. Pada beberapa kasus, terjadi stroke yang dialami anak-anak atau remaja. Hal ini karena anak tersebut mengalami arteri vena malformasi atau aneurisma berupa kelainan pembuluh darah otak.
“Kegemukan (obesitas), stress, merokok, alkohol dan pola hidup tidak sehat adalah pencetus serangan stroke pada seseorang. Semua ini bisa dikendalikan dengan menjalankan pola hidup sehat,” tambah Dewanta.
Hentikan kebiasaan merokok
Nah, agar terhindar dari stroke, Dewanta menganjurkan menghentikan kebiasaan merokok, berat badan diturunkan atau dipertahankan sesuai berat badan ideal dengan basal metabolik indeks (bmi) < 25kg/m2,garis lingkar pinggang < 80cm wanita, garis lingkar pinggang < 90cm laki-laki
Dokter Dewanta lalu mengajak: “Marilah mengkonsumsi makan makanan sehat yang rendah lemak jenuh dan kolesterol, menambah asupan kalium dan mengurangi natrium, dan banyak makan buah-buahan dan sayur-sayuran”.
Selain itu, menurutnya, lakukanlah olahraga yang cukup dan teratur.
“Yakni, dengan melakukan aktifitas fisik yang punya nilai aerobic (jalan cepat, bersepeda, berenang, dan lain sebagainya) secara teratur minimal 30 menit dan minimal tiga kali per minggu,” demikian dokter Dewanta. (S-BS/jr)